Djawanews.com - Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Sungai Boh di Kalimantan Timur (Kaltim) menjadi tonggak penting dalam upaya menciptakan energi berkelanjutan di wilayah tersebut. PLTA yang berkapasitas 300 megawatt tersebut direncanakan untuk melayani beberapa wilayah di Kaltim, termasuk Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Kutai Kartanegara, Kutai Barat, hingga Samarinda.
Proyek itu telah masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) dan akan dikerjakan bersama dengan PLN, yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan energi jangka panjang. Dengan adanya proyek PLTA Sungai Boh, pasokan listrik ke wilayah yang selama ini bergantung pada jalur sungai dan pasokan terbatas akan semakin stabil.
Keberadaan pembangkit itu tidak hanya akan memperkuat sektor energi, tetapi juga akan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, membuka lapangan kerja baru, dan mempercepat pemerataan pembangunan di pedalaman Kaltim.
PLTA Sungai Boh Dorong Pembangunan Energi Berkelanjutan Kaltim
Wakil Gubernur Kalimantan Timur, H. Seno Aji menyatakan bahwa proyek ini merupakan bagian dari komitmen Pemerintah Provinsi Kaltim untuk mendukung pembangunan di daerah-daerah terpencil seperti Mahulu.
“Kami berharap PLTA Sungai Boh akan menjadikan Mahulu sebagai pusat pertumbuhan baru, tidak hanya dalam sektor energi, tetapi juga pariwisata dan investasi,” ujar Seno Aji.
Keberhasilan proyek ini juga akan memberikan dampak positif pada sektor pendidikan dan kesehatan, karena pembangunan infrastruktur lainnya akan menyusul, menjadikan Kaltim lebih terintegrasi dan berkembang.
PLTA Sungai Boh adalah langkah strategis yang akan membawa Kaltim menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan sejahtera. Proyek ini akan meningkatkan ketahanan energi, menciptakan peluang ekonomi, dan mendorong pemerataan pembangunan di daerah pedalaman.
Demikian informasi seputar PLTA Sungai Boh. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Djawanews.com.