Djawanews logo
×
  • Masuk
  • Berita Hari Ini
  • Bisnis
    • Entrepreneur
    • Market
  • Lifestyle
    • Fashion
    • Infotainment
    • Inspirasi
    • Kesehatan
    • Relationship
  • Otomotif
  • Sepak Bola
  • Sport
  • Teknologi
  • Travel
  • Serba-serbi
  • Kriminal
  1. Home
  2. Serba-serbi
Rambu Solo, Upacara Pemakaman Bak Pesta Sebagai Tanda Penghormatan Terakhir
Prosesi Pemakaman Rambu Solo di dalam Londa (Dok: Sahabat Lokal)

Rambu Solo, Upacara Pemakaman Bak Pesta Sebagai Tanda Penghormatan Terakhir

Fatimah Majid
Fatimah Majid 20 Desember 2021 at 02:59pm

Djawanews.com – Suku Toraja dikenal memiliki keberagaman budaya yang sangat unik. Diantaranya adalah upacara pemakaman adat Rambu Solo, atau Aluk Rambu Solo. Aluk merupakan adat kepercayaan, nilai-nilai adat, aturan-aturan, serta ritual tradisional ketat yang sudah ditentukan oleh nenek moyang.

Pada umunya, kematian dianggap sebagai akhir dari kehidupan dan masa dimana kehidupan berhenti. Namun, berbeda dengan kepercayaan masyarakat Tana Toraja. Mereka percaya bahwa roh leluhur akan tetap ada dan menjaga tanah tetap subur dan membawa berkah. Masyarakat Tana Toraja memiliki cara tersendiri untuk memberikan tempat peristirahatan terakhir bagi yang sudah meninggal dunia.

Suku Toraja merupakan suku lokal yang tinggal di daerah pegunungan bagian utara Sulawesi Selatan. Nama Toraja dipercaya pertama kali disebutkan oleh suku Bugis Sindereng dan suku Luwu sebagai “To Riaja” yang memiliki arti orang yang mendiami wilayah barat.

Upacara adat merupakan salah satu hal yang tidak dapat dipisahkan dari kebudayaan suku Toraja. Hal ini karena, sebagian besar masyarakat Toraja memegang dan menganut teguh tradisi peninggalan dari para leluhur.

Rambu Solo merupakan upacara adat pemakaman yang digelar sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada seseorang yang sudah meninggal. Masyarakat suku Toraja percaya bahwa kematian merupakan perpindahan orang dari dunia ke tempat roh untuk peristirahatannya, atau dalam bahasa Toraja disebut “Puya”.

Mayoritas penduduk suku Toraja banyak yang menganut agama Protestan, namun sejumlah leluhur dan ritual akan tetap dipraktikkan. Penduduk Toraja menjadikan pemisah antara upacara dan ritual secara jelas terkait kehidupan dan kematian.

Penduduk Toraja percaya tanpa adanya ritual Rambu Solo yang digelar oleh keluarga ataupun anak cucunya, maka arwah orang yang telah meninggal akan memberikan kemalangan bagi keluarga  yang ditinggalkan. Orang yang meninggal hanya dianggap seperti orang sakit, karenanya masih harus dirawat dan diperlakukan seperti orang yang masih hidup dengan tetap disediakan makanan, minuman, rokok, sirih, serta beragam sesajian lainnya.

Upacara pemakaman Rambu Solo merupakan serangkaian kegiatan yang cukup rumit terkait ikatan adat dan tradisi setempat serta memerlukan biaya yang tidak sedikit. Persiapannya memakan waktu hingga berbulan-bulan. Selagi menunggu kesiapan upacara, jasad tersebut dibungkus menggunakan kain yang kemudian disimpan di dalam rumah leluhur atau di dalam rumah Tongkonan.

Tongkonan merupakan pusat kehidupan sosial Suku Toraja. Ritual yang berhubungan dengan tongkonan sangatlah penting dalam kehidupan spiritual Suku Toraja. Oleh karena itu, semua anggota keluarga diharuskan ikut serta sebagai lambang hubungan mereka dengan leluhur.

Masyarakat Tana Toraja (Aluk To Dolo) memiliki prinsip, yakni semakin tinggi tempat jenazah diletakkan maka akan semakin cepat pula rohnya menuju ke Nirwana. Dalam upacara Rambu Solo, apabila yang meninggal berasal dari kalangan bangsawan, maka diharuskan memotong kerbau berjumlah 24 hingga 100 ekor sebagai Ma’tinggoro atau kurban. Bahkan, tak jarang yang menggunakan kerbau belang, yang harganya terbilang sangat mahal. Kerbau-kerbau ini dianggap sebagai kendaraan menuju surga. Tedong Bonga atau kebau albino juga merupakan salah satu hewan yang dikurbankan dalam upacara Rambu Solo.

Upacara pemotongan ini adalah salah satu tradisi khas Tana Toraja dengan menebas leher kerbau dalam sekali ayunan menggunakan sebilah parang. Kerbau pun nantinya akan terkapar tak bernyawa setelah beberapa waktu.

Upacara ini juga mewajibkan peti jenazah untuk dihias dengan kain adat dan tali yang terbuat dari emas atau perak. Lalu, di dalam peti juga dilengkapi dengan berbagai barang yang dipercaya sebagai ‘bekal perjalanan’ arwah menuju surga. Bekal tersebut biasanya berupa pakaian, perhiasan, dan sejumlah uang. Tak heran kalau upacara ini bisa menelan biaya mencapai 4 hingga 5 miliar dan dijuluki sebagai upacara pemakaman termahal di dunia.

Baca artikel terkait Sulawesi Selatan. Simak berita menarik lainya hanya di Djawanews dan ikuti Instagram Djawanews.

Bagikan:
#berita hari ini#rambu solo#tana toraja#upacara pemakaman#tedong bonga#tradisi

Berita Terkait

    Kisah Asep Ismatullah, Pria Banten yang Jadi Imam di Dubai, Awalnya Cuma Iseng
    Serba-serbi

    Kisah Asep Ismatullah, Pria Banten yang Jadi Imam di Dubai, Awalnya Cuma Iseng

    Djawanews.com – Nama Asep Ismatullah ramai menjadi sorotan warganet TikTok. Pasalnya nama Asep Ismatullah menjadi imam di Masjid Al-Akhyar di Dubai. Seperti apa perjalanan pemuda asal Lebak ....
    Janu Wisnanto
    Janu Wisnanto
  • Motivasi Religi: Cara Melakukan Tobat Agar Diterima Allah SWT
    Serba-serbi

    Motivasi Religi: Cara Melakukan Tobat Agar Diterima Allah SWT

    MS Hadi 08 Apr 2023 08:44
  • Mudik 2023: Prediksi dan Panduan Hindari Kemacetan
    Serba-serbi

    Mudik 2023: Prediksi dan Panduan Hindari Kemacetan

    Janu Wisnanto 04 Apr 2023 13:26
  • Makanan Khas Natal dari Berbagai Negara di Dunia
    Serba-serbi

    Makanan Khas Natal dari Berbagai Negara di Dunia

    Djawanews.com – Perayaan natal tiap tahun tidak pernah jauh dari makanan khas Natal yang dimiliki setiap negara. Ada beberapa makanan khas Natal yang dimiliki oleh beberapa negara ....
    Janu Wisnanto
    Janu Wisnanto
  • Menghabiskan Malam Tahun Baru 2023 di Jogja, Kunjungi Tempat Seru Ini
    Serba-serbi

    Menghabiskan Malam Tahun Baru 2023 di Jogja, Kunjungi Tempat Seru Ini

    Janu Wisnanto 25 Dec 2022 04:58
  • Beneran atau Bohongan? 8 Ciri-Ciri Orang yang Mengalami Kesurupan Sungguhan
    Serba-serbi

    Beneran atau Bohongan? 8 Ciri-Ciri Orang yang Mengalami Kesurupan Sungguhan

    MS Hadi 14 Nov 2022 12:05

Anda Harus Tahu

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?
Kesehatan

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda
Lifestyle

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar
Lifestyle

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android
Teknologi

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!
Lifestyle

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan
Kesehatan

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan

Pilihan Editor

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien
Berita Hari Ini

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya
Berita Hari Ini

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said
Berita Hari Ini

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD
Berita Hari Ini

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa
Berita Hari Ini

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa
Berita Hari Ini

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa

Follow Google News Kami: Djawanews logo
Djawanews logo
Tentang Kami Kontak Kami Privacy Policy Redaksi Pedoman Media Siber Karir
fb
tw
ig
© Copyright 2025 Djawanews Media Utama
arrow-up