Djawanews logo
×
  • Masuk
  • Berita Hari Ini
  • Bisnis
    • Entrepreneur
    • Market
  • Lifestyle
    • Fashion
    • Infotainment
    • Inspirasi
    • Kesehatan
    • Relationship
  • Otomotif
  • Sepak Bola
  • Sport
  • Teknologi
  • Travel
  • Serba-serbi
  • Kriminal
  1. Home
  2. Lifestyle
Mengenal Depersonalisasi-Derealisasi dan Bagaimana Cara Mengontrolnya
Ilustrasi (Pexels/Sinitta Leunen)

Mengenal Depersonalisasi-Derealisasi dan Bagaimana Cara Mengontrolnya

MS Hadi
MS Hadi 29 Januari 2022 at 01:33pm

Djawanews.com – Mungkin kita pernah merasa aneh dan mengatakan, “Ini tidak terasa nyata lagi.” Bagi banyak orang, pengalaman "tidak nyata" ini menjadi lebih produktif selama tahun 2020 dengan perubahan mendadak yang dibawa oleh pandemi.

Saat mengalami stres, seseorang mungkin merasa persepsi mereka tentang realitas tiba-tiba berubah menjadi sesuatu yang asing. Mereka mungkin juga merasa terputus dari rasa "diri". Hidup kadang membawa peristiwa yang berdampak pada  realitas, seperti kehilangan orang yang dicintai secara tiba-tiba dan tidak terduga, menghadapi situasi yang sangat menakutkan, atau ketika dihadapkan pada peristiwa yang tidak sesuai yang membuat stres.

Ini semua adalah respons emosional terhadap situasi yang dapat menghasilkan efek destabilisasi pada diri dan persepsi seseorang, sehingga menghasilkan pengalaman depersonalisasi dan derealisasi. Depersonalisasi dan derealisasi adalah reaksi kompleks yang dulunya dianggap sebagai gangguan yang berbeda hingga tahun 2013 ketika American Psychiatric Association mengkonsolidasikannya sebagai gangguan depersonalisasi-derealisasi atau DP/DR.

Melansir Psychology Today, berikut gejala depersonalisasi.

  • Merasa seperti pengamat luar untuk pengalaman Anda, jauh dari tubuh, seolah-olah "mengambang di atas diri sendiri."
  • Merasa seolah-olah tubuh Anda terdistorsi secara berlebihan.
  • Mati rasa fisik atau emosional sebagai respons terhadap lingkungan Anda.

Sedangkan gejala derealisasi, dapat dirasakan jika;

  • Tidak seperti pengalaman "keluar dari tubuh"pada depersonalisasi, derealisasi mungkin terasa lebih seperti "terasing" atau tidak biasa dengan lingkungannya sendiri.
  • Lingkungan menjadi terdistorsi, buram, artifisial, atau memiliki efek "seperti mimpi".
  • Distorsi dalam waktu, jarak, dan suara sering terjadi.

Menurut peneliti Schlax et al. (2020), banyak gejala DP/DR diakibatkan oleh gangguan pada kemampuan untuk mengatur emosinya sendiri. Paling sering, perasaan yang lewat dari depersonalisasi dan derealisasi adalah hal biasa. Sekitar 50% orang memiliki setidaknya satu pengalaman seperti itu dalam hidup mereka. Namun, ketika perasaan ini terus berlanjut, inilah saat yang tepat untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan.

Baca Juga:
  • Menikmati Ragam Kopi Khas Sumatra dengan Penyajian Unik
  • 4 Langkah Mengatasi Burnout Akibat Tekanan Pekerjaan
  • Membaca Buku Sebelum Tidur Bantu Pikiran Lebih Tenang dan Lelap Lebih Nyenyak

Pengobatan DP/DR

Dalam bidang kesehatan mental, psikoterapi dianggap sebagai salah satu pilihan utama dalam mengobati DP/DR. Psikoterapi menawarkan kesempatan kepada klien untuk melepaskan beban diri dengan berbagi pengalaman. Metode ini dapat bermanfaat bagi seseorang yang mengalami DP/DR dengan membantu mereka memahami pengalaman mereka dan memahami berbagai hal.

  1. Memodifikasi Perasaan

Ketika gejala dari DP/DR mulai, segera gunakan beberapa prinsip dasar untuk tetap sadar, tenang, dan mengarahkan kembali diri Anda.

  1. Coba bernyanyi

Anda mungkin tahu nyanyian Om yang digunakan oleh para Biksu dalam tradisi Hindu dan Buddha. Latihan nyanyian vokal dapat digunakan untuk merangsang saraf vagus. Suara vokal yang meluncur dapat dirasakan di seluruh tubuh dan merupakan pengalih perhatian yang baik untuk pikiran dan tubuh.

  1. Mendengarkan musik

Musik dapat menjadi mekanisme dasar yang sesuai karena musik telah terbukti mengurangi kadar kortisol yang memengaruhi stres.

  1. Membaca buku

Sebuah penelitian di University of Sussex, peserta yang membaca selama enam menit telah menunjukkan detak jantung yang lebih rendah dan mengurangi stres. Membaca fiksi melibatkan

  1. Menulis jurnal

Setelah Anda mengatur intensitas momen, temukan waktu untuk mencatat pengalaman Anda sebagai cara simbolis lain yang kuat untuk memproses perasaan Anda.

Bagikan:
#lifestyle#djawanews#pskilogi#Mental#psikolog#depersonalisasi-derealisasi#Tips

Berita Terkait

    Menikmati Ragam Kopi Khas Sumatra dengan Penyajian Unik
    Lifestyle

    Menikmati Ragam Kopi Khas Sumatra dengan Penyajian Unik

    Djawanews.com – Kopi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari rutinitas banyak masyarakat Indonesia. Tak hanya soal rasa, berbagai daerah di Nusantara juga menawarkan kekhasan tersendiri dalam cara ....
    MS Hadi
    MS Hadi
  • 4 Langkah Mengatasi Burnout Akibat Tekanan Pekerjaan
    Lifestyle

    4 Langkah Mengatasi Burnout Akibat Tekanan Pekerjaan

    MS Hadi 13 Jul 2025 11:31
  • Membaca Buku Sebelum Tidur Bantu Pikiran Lebih Tenang dan Lelap Lebih Nyenyak
    Lifestyle

    Membaca Buku Sebelum Tidur Bantu Pikiran Lebih Tenang dan Lelap Lebih Nyenyak

    MS Hadi 12 Jul 2025 08:35
  • Sisi Positif Rasa Bosan, dari Kreativitas hingga Pengendalian Diri
    Lifestyle

    Sisi Positif Rasa Bosan, dari Kreativitas hingga Pengendalian Diri

    Djawanews.com – Seringkali kita memandang rasa bosan sebagai kondisi negatif yang membuat tidak nyaman, ditandai dengan perasaan, gelisah, ataupun lelah. Saat merasa bosan, waktu seolah berjalan lebih ....
    MS Hadi
    MS Hadi
  • Rahasia Membuat Kopi Enak, Berikan Jeda Waktu Sebelum Diseruput
    Lifestyle

    Rahasia Membuat Kopi Enak, Berikan Jeda Waktu Sebelum Diseruput

    MS Hadi 06 Jul 2025 11:39
  • Penting! 6 Hal yang Diserap Anak Tanpa Disadari Orangtua
    Lifestyle

    Penting! 6 Hal yang Diserap Anak Tanpa Disadari Orangtua

    MS Hadi 05 Jul 2025 16:04

Anda Harus Tahu

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?
Kesehatan

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda
Lifestyle

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar
Lifestyle

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android
Teknologi

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!
Lifestyle

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan
Kesehatan

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan

Pilihan Editor

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien
Berita Hari Ini

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya
Berita Hari Ini

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said
Berita Hari Ini

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD
Berita Hari Ini

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa
Berita Hari Ini

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa
Berita Hari Ini

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa

Follow Google News Kami: Djawanews logo
Djawanews logo
Tentang Kami Kontak Kami Privacy Policy Redaksi Pedoman Media Siber Karir
fb
tw
ig
© Copyright 2025 Djawanews Media Utama
arrow-up