Djawanews.com – Di tengah pandemi Covid-19 ini para penjual bendera merah putih masih setia menjajakan barang dagangannya, tidak terkecuali Eman Sulaeman penjual bendera asal Purwakarta ini.
Eman dan para penjual bendera lainnya, memanfaatkan lahan kosong di pinggir jalan untuk menyambung hidup mereka. Eman adalah satu dari banyak penjual bendera yang mengadu nasib di Jalan Ahmad Yani, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
Tidak hanya bendera, Eman mengaku menjual berbagai pernak-pernik 17-an lainnya. “Banyak, tidak hanya bendera merah putih, saya juga menyediakan umbul-umbul, bandir dan bambu sebagai tiang pancang bendera,” jelasnya.
Terkait dengan harga barang dagangannya, Eman menerangkan jika harga dibandrol mulai Rp5.000 hingga Rp100.000, semuanya tergantung jenis dan ukuran. “Rp5.000 itu untuk ukuran paling kecil, kalau ukuran sedang Rp35.000, dan ukuran yang paling besar Rp100.000. Sedangkan untuk umbul-umbul di banderol Rp75.000,” terangnya.
Eman sendiri mengaku telah mulai berjualan sejak akhir bulan Juli kemarin, meskipun Covid-19 masih menjadi ancaman serius. Namun, menurutnya penjualan tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya.
“Tahun ini sepi tidak seperti tahun kemarin. Tapi alhamdulilah masih dapat pembeli,” jelas Eman.
Penjual lainnya, Iwan yang berjualan di Jalan Veteran, Purwakarta juga mengeluhkan hal yang sama. Dirinya mengaku jika biasanya beberapa minggu sebelum hari kemerdekaan para pembeli sudah ramai, namun sekarang sepi. Hal tersebut juga berpengaruh pada pendapatannya.
“Biasanya bisa mengantongi Rp5 sampai Rp7 juta saat musim berjualan bendera. Namun, tahun saya ragu bisa membawa pulang uang seperti tahun sebelumnya,” aku Iwan.
Selain penurunan penjualan bendera merah putih di tengah pandemi, jangan lupa ikuti perkembangan dunia bisnis Indonesia lainnya hanya di Warta Harian Bisnis Djawanews.