Djawanews.com – Selama pandemi Covid-19 berbagai macam unit usaha mengalami penurunan konsumsi, termasuk para pelaku warung tegal (warteg) yang harus gulung tikar.
Menyikapi hal tersebut, Ketua Koordinator Komunitas Warung Tegal Nusantara (Kowantara) Mukroni menjelaskan jika stimulus UMKM yang diberikan pemerintah hingga saat ini tak dapat membendung pengusaha warteg yang rugi.
"Stimulus ini seperti mengeruk air di lautan, mereka hanya rapat saja, sampai saat ini stimulus sangat tak meyakinkan, sehingga di bawah ini terkena dampaknya," jelas Mukroni dilansir dari Akurat, (13/11).
Mukroni menjelaskan jika kini sudah 10 ribu warteg Jakarta yang terdampak atau 25 persen dari total sebanyak 40 ribu warteg. Dirinya juga yakin jika angka tersebut akan naik 50 persen warteg yang terdampak.
"Jika kondisi seperti ini terus, tahun depan saya yakini sudah 50 persen terdampak. Kondisi di lapangan kita paling tahu, pemerintah mereka hanya sibuk rapat," jelasnya.
Penyebab utama gulung tikarnya usaha warteg, menurut Mukroni lantaran tidak adanya data terkait warteg yang terdampak pandemi, sehingga banyak stimulus yang tidak dirasakan oleh para pedagang warteg.
Perlu diketahui, berdasarkan data Kementerian Keuangan (Kemenkeu) hingga saat ini masih terdapat sisa anggaran Rp312,19 untuk anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) angka tersebut setara dengna 55,1 persen dari jumlah sejumlahnya yaitu Rp695,2 triliun.
Selain penyebab ribuan warteg gulung tikar di Jakarta, simak perkembangan dunia bisnis dari dalam dan luar negeri selengkapnya hanya di Warta Harian Nasional Djawanews. Untuk mendapatkan informasi cepat dan menarik jangan lupa ikuti Instagram @djawanewscom.