Djawanews.com - Bagaimana transaksi proyek PLTA yang terbaru? PT Arkora Hydro Tbk. (ARKO) baru-baru ini mengumumkan kenaikan plafon pinjaman kepada Nosu, dari semula Rp20 miliar menjadi Rp200 miliar. Langkah tersebut merupakan bagian dari upaya pengembangan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) oleh Nosu. Keputusan itu tercatat dalam Addendum I atas perjanjian pinjaman tertanggal 30 Juli 2025.
Detail Transaksi di Proyek PLTA oleh Arkora Hydro
Selain kenaikan plafon pinjaman, tingkat bunga juga disesuaikan dari 8,5% menjadi 12% per tahun. Pembiayaan ini diharapkan mendukung kelancaran pengembangan PLTA yang menjadi fokus utama perusahaan.
Arkora Hydro menegaskan bahwa transaksi proyek PLTA ini merupakan transaksi material dan afiliasi yang dilakukan dengan prinsip kewajaran dan mengikuti praktik bisnis umum.
Kerja sama ini bukan hanya sebagai bentuk dukungan terhadap proyek energi terbarukan, tetapi juga untuk mempercepat realisasi pembangunan fasilitas PLTA yang berkelanjutan. Arkora Hydro berkomitmen untuk mendukung proyek-proyek yang berfokus pada pemanfaatan sumber daya alam secara optimal dan ramah lingkungan.
Pasca pengumuman kenaikan plafon pinjaman, harga saham Arkora Hydro terpantau mengalami kenaikan signifikan. Pada intraday Jumat (1/8), harga saham ARKO meningkat 9,89% dan diperdagangkan di level Rp1.000.
Peningkatan harga saham itu mencerminkan kepercayaan investor terhadap prospek pengembangan proyek PLTA dan kinerja keuangan Arkora Hydro ke depannya.
Transaksi proyek PLTA peningkatan plafon pinjaman oleh Arkora Hydro menunjukkan langkah strategis perusahaan dalam memperluas kapasitas energi terbarukan di Indonesia. Dengan pengaturan kewajaran dalam transaksi, ARKO memperkuat posisinya sebagai pemain penting di sektor energi, khususnya dalam pengembangan pembangkit listrik tenaga air.
Demikian informasi seputar transaksi proyek PLTA. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Djawanews.com.