Djawanews.com – Eks penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan mengaku mendapat informasi tak hanya eks Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo yang diduga diperas oleh lembaga antirasuah. Ia mengatakan seorang kepala daerah juga menjadi korban dugaan pemerasan oleh KPK.
Hal itu disampaikan Novel dalam tayangan YouTube yang berjudul 'BOCORAN!!! Tak Hanya Mentan, Ada Juga Kepala Daerah yang Diperas?'. Video ini diunggah di akun miliknya, Novel Baswedan dan sudah ditonton sekitar puluhan ribu orang.
"Saya mendapat informasi ada seorang kepala daerah yang juga menjadi korban pemerasan," kata Novel seperti dikutip pada Senin, 16 Oktober.
Novel tak memerinci siapa kepala daerah yang dimaksud. "Dari informasi yang kami peroleh itu artinya dugaan sangat keras bahwa korban-korban pemerasan itu banyak," tegasnya.
Eks pegawai yang tersingkir akibat gagal lolos tes alih status pegawai ini kemudian menilai kondisi tersebut menarik. Sebab, pelakunya berarti memanfaatkan kewenangannya untuk mendapatkan keuntungan.
"Kan dia memeras, mungkin menerima gratifikasi, suap, segala macam bukan iseng. Cari duit, cari kekayaan," tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, KPK menjadi sorotan karena diduga ada pimpinannya yang memeras eks Mentan Syahrul Yasin Limpo yang kini sudah ditahan. Kasus ini sedang ditangani oleh Polda Metro Jaya dan sudah masuk ke tahapan penyidikan.
Adapun di tengah isu pemerasan itu, ada foto Ketua KPK Firli Bahuri dan Syahrul Yasin Limpo bertemu di sebuah lapangan bulu tangkis. Firli awalnya membantah pertemuan itu dan mengaku hanya bertemu politikus Partai NasDem itu di rapat kabinet.
Namun, belakangan dia membenarkan adanya pertemuan di lapangan bulu tangkis tersebut. Hanya saja, Firli bilang pertemuan itu ikut diikuti pihak lain.
Selain itu, dia juga menyebut pertemuan itu terjadi sebelum KPK mengusut dugaan korupsi di Kementerian Pertanian. Artinya, menurut Firli, saat itu Syahrul bukanlah pihak berperkara.
Meski begitu, kepolisian tetap mengusut dugaan tersebut. Total ada 12 saksi yang sudah diperiksa dalam kasus ini, di antaranya Syahrul dan Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar.
Kemudian ada saksi dari KPK yang sudah dipanggil dan diperiksa, yaitu Kevin Egananta. Ia merupakan ajudan dari Firli Bahuri.