Djawanews - Untuk kesekian kali Bobby Nasution kecewa. Wali Kota Medan ini kembali merasa tidak didukung jajaran anak buahnya untuk menciptakan pemerintahan yang baik.
"Cita-cita kita untuk menjadikan Kota Medan sebagai good governance akan sulit tercapai bila tidak didukung oleh semua komponen," tulis Bobby di akun Instagram pribadinya, Selasa (18/5) kemarin.
"Semua harus terlibat aktif serta berkolaborasi dalam mewujudkan pemerintahan yang baik dan berkualitas," lanjut Bobby.
Ceritanya begini. Bobby datang berkunjung ke kantor Kelurahan Hajosari II, Kecamatan Medan Amplas. Dia mau meihat apakah para anak buahnya itu 'korupsi' jam kerja. Karena bagi Bobby, salah satu faktor yang bisa bikin good governance adalah soal ketepatan waktu.
"Sangat disayangkan saya masih mendapati banyaknya OPD yang masih beristirahat, padahal sudah pukul 13.40 WIB," keluh menantu Presiden Jokowi ini.
Bobby berharap seluruh perangkat daerah dapat lebih optimal dalam melakukan pelayanan bagi masyarakat Kota Medan baik di kelurahan, kecamatan, maupun kantor pelayanan publik lainnya. Bobby juga menekankan kembali untuk tidak mempersulit masyarakat dalam hal pelayanan publik serta tidak melakukan pungutan liar.
Sebelumnya Bobby juga pernah kecewa. Bobby Nasution sampai perlu mencopot Lurah Sidorame Timur, Kecamatan Medan Perjuangan, Hermanto yang diduga melakukan pungli kepada warga saat mau mengurus surat. Bobby mengaku mendapat laporan dari masyarakat. Dia dikirimi video kegiatan pungli saat mengurus surat di Kantor Kelurahan Sidorame Timur.
Saat ditemui Bobby, Hermanto awalnya tidak mengaku. Namun menantu Presiden Jokowi ini sudah punya bukti rekaman permintaan uang langsung menunjukkannya kepada Hermanto.
Bobby Nasution juga kecewa dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Medan. Selama ini, dia sering mendapat laporan dari warga Medan melalui berbagai akun media sosial. Rata-rata keluhan warganya mengenai persoalan yang ada di Kantor Disdukcapil Kota Medan.
Dia ingin memastikan seluruh ASN di hari pertama kerja usai libur hari raya, tetap masuk. Dia juga ingin tahu kalau tidak ada administrasi pelayanan publik yang mengalami penumpukan atau terhambat.
Tapi apa yang terjadi...
Bobby malah menemukan loket pelayanan yang masih tutup. Padahal saat dia datang, jam sudah menunjukkan waktu masuk kerja.