Djawanews.com – Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Larangan Minuman Beralkohol kembali dibahas ke badan legislatif (baleg) DPR RI. Hal tersebut membuat masyarakat mempertanyakan urgensi RUU tersebut.
Kendati demikian, anggota Baleg DPR RI dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Illliza Sa'aduddin Jamal menjelaskan jika RUU tersebut ditujukan untuk melindungi masyarakat dari para peminum minuman beralkohol.
"RUU ini bertujuan melindungi masyarakat dari dampak negatif, menciptakan ketertiban, dan ketentraman di masyarakat dari para peminum minuman beralkohol. Adanya RUU ini juga untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat mengenai bahaya minuman beralkohol," papar Illiza dalam rulis tertulis, (12/11).
Illliza menerangkan ada beberapa poin usulan norma larangan minuman beralkohol, di antaranya, larangan bagi umat Islam dan agama lainnya untuk memproduksi, memasukkan, menyimpan, mengedarkan dan/atau menjual, serta mengonsumsi minuman golongan A, B, dan C, minuman beralkohol tradisional, dan minuman beralkohol campuran maupun racikan.
Selain itu, Illiza mengatakan jika RUU akan tetap menjaga pluralitas masyarakat karena akan ada pengecualian dalam pelaksanaannya.
"Larangan mengonsumsi minuman beralkohol dikecualikan bagi kepentingan terbatas seperti kepentingan adat, ritual keagamaan, wisata, farmasi, dan tempat yang diizinkan oleh peraturan undang-undang," jelasnya.
Menurut Illiza RUU ditujukan demi kepentingan generasi mendatang lantaran minuman beralkohol belum diatur secara spesifik dalam bentuk perundang-undangan, dan hanya dimasukkan ke dalam KUHP dengan pasal yang umum.
Selain polemik RUU Larangan Minuman Beralkohol, simak berita menarik dari berbagai daerah lainnya di Nusantara hanya di Warta Harian Nasional Djawanews. Untuk mendapatkan informasi cepat dan menarik jangan lupa ikuti Instagram @djawanewscom.