Djawanews logo
×
  • Masuk
  • Berita Hari Ini
  • Bisnis
    • Entrepreneur
    • Market
  • Lifestyle
    • Fashion
    • Infotainment
    • Inspirasi
    • Kesehatan
    • Relationship
  • Otomotif
  • Sepak Bola
  • Sport
  • Teknologi
  • Travel
  • Serba-serbi
  • Kriminal
  1. Home
  2. Berita Hari Ini
Pesawat Yeti Airlines Jatuh di Nepal Tewaskan 68 Orang: Kecelakaan Terburuk Dalam 30 Tahun Terakhir
Pesawat Yeti Airlines jatuh di Nepal (AFP/YUNISH GURUNG)

Pesawat Yeti Airlines Jatuh di Nepal Tewaskan 68 Orang: Kecelakaan Terburuk Dalam 30 Tahun Terakhir

MS Hadi
MS Hadi 16 Januari 2023 at 08:45am

Djawanews.com – Penerbangan domestik Yeti Airlines jatuh di Pokhara di Nepal pada Hari Minggu, 15 Januari. Kecelakaan udara ini menewaskan sedikitnya 68 orang dan menjadi kecelakaan udara terburuk dalam tiga dekade di negara kecil Himalaya itu.

Pesawat itu terbang dari ibu kota Kathmandu ke Pokhara, kota terpadat kedua di negara itu dan pintu gerbang ke Himalaya, lapor media pemerintah The Rising Nepal. Pokahara terletak sekitar 129 kilometer di sebelah barat Kathmandu.

Pesawat terakhir melakukan kontak dengan bandara Pokhara sekitar pukul 10.50 waktu setempat, sekitar 18 menit setelah lepas landas. Itu kemudian turun di Ngarai Sungai Seti di dekatnya. Responden pertama dari Angkatan Darat Nepal dan berbagai departemen kepolisian telah dikerahkan ke lokasi kecelakaan, melakukan operasi penyelamatan, kata otoritas penerbangan sipil dalam sebuah pernyataan, melansir CNN, 16 Januari.

Ratusan petugas penyelamat menjelajahi lereng bukit tempat pesawat yang membawa 72 orang itu jatuh. Tayangan TV lokal menunjukkan, petugas penyelamat berjuang di sekitar bagian pesawat yang rusak. Beberapa tanah di dekat lokasi kecelakaan hangus, dengan jilatan api yang terlihat.

"Separuh pesawat berada di lereng bukit," kata Arun Tamu, seorang warga setempat, yang mengatakan kepada Reuters bahwa dia tiba di lokasi beberapa menit setelah pesawat jatuh. "Separuh lainnya telah jatuh ke ngarai sungai Seti."

Khum Bahadur Chhetri, warga setempat lainnya, mengatakan dia menyaksikan dari atap rumahnya saat pesawat mendekat.

"Saya melihat pesawat bergetar, bergerak ke kiri dan ke kanan, lalu tiba-tiba menukik dan jatuh ke jurang," tutur Chhetri.

Baca Juga:
  • Kemlu Pastikan Tak Ada Penumpang WNI dalam Pesawat Air India yang Jatuh di Ahmedabad
  • Tabrakan Pesawat American Airlines dan Helikopter Black Hawk, Tidak Ada Korban Selamat
  • Deretan Artis Korsel yang Berdonasi untuk Korban Kecelakaan Pesawat Jeju Air

Seorang juru bicara Bandara Pokhara mengatakan pesawat itu jatuh saat mendekati bandara, menambahkan bahwa "pesawat melaju di ketinggian 12.500 kaki dan sedang turun normal." Cuaca pada Hari Minggu cerah.

Tujuh puluh dua orang - empat awak dan 68 penumpang - berada di dalam pesawat ATR 72 yang dioperasikan oleh Yeti Airlines Nepal ketika jatuh, kata juru bicara Yeti Airlines Sudarshan Bartaula.

Sedangkan otoritas penerbangan sipil Nepal melaporkan, tiga puluh tujuh adalah laki-laki, 25 perempuan, tiga anak-anak dan tiga bayi.

Otoritas merinci, 53 penumpang dan keempat awak pesawat yang jatuh adalah orang Nepal. Lima belas warga negara asing juga ikut dalam pesawat itu, terdiri dari lima orang India, empat orang Rusia, dua orang Korea dan masing-masing seorang warga negara Australia, Argentina, Prancis serta Irlandia.

Proses pencarian kemarin dihentikan karena malam tiba. Rencananya, pencarian akan dilanjutkan pada Hari Senin Ini, kata juru bicara Angkatan Darat Krishna Prasad Bhandari, menambahkan ratusan responden pertama masih melakukan pencarian terhadap empat orang lainnya yang belum ditemukan.

Terburuk sejak 1992

Kecelakaan pesawat Hari Minggu menjadi kecelakaan udara paling mematikan di Nepal sejak September 1992, database Aviation Safety Network menunjukkan, ketika Airbus A300 Pakistan International Airlines jatuh ke lereng bukit saat mendekati Kathmandu, menewaskan semua 167 orang di dalamnya.

Pada Bulan Juli 1992, kecelakaan maut juga terjadi, melibatkan Thai Airways dan menyebabkan 113 orang tewas.

Mei lalu, penerbangan Tara Air yang membawa 22 orang menabrak gunung Himalaya di ketinggian sekitar 14.500 kaki. Itu adalah kecelakaan pesawat ke-19 negara itu dalam 10 tahun dan kecelakaan fatal ke-10 selama periode yang sama, menurut database Aviation Safety Network.

Diketahui, Uni Eropa telah melarang maskapai penerbangan Nepal dari wilayah udaranya sejak 2013, dengan alasan masalah keamanan.

Negara Nepal di Himalaya, rumah bagi delapan dari 14 gunung tertinggi di dunia, termasuk Everest, memiliki rekor kecelakaan udara. Cuacanya dapat berubah tiba-tiba dan landasan udara biasanya terletak di daerah pegunungan yang sulit dijangkau.

Bagikan:
#berita hari ini#djawanews#INTERNASIONAL#Kecelakaan Pesawat#nepal#Pesawat#pesawat Yeti Airlines jatuh

Berita Terkait

    Surut Ekstrem! Ungkap Kembali Jejak Kampung Lama di Waduk PLTA Koto Panjang!
    Berita Hari Ini

    Surut Ekstrem! Ungkap Kembali Jejak Kampung Lama di Waduk PLTA Koto Panjang!

    Djawanews.com - Surut ekstrem yang terjadi di Waduk PLTA Koto Panjang tahun ini memunculkan kembali jejak tujuh desa lama yang pernah ditenggelamkan untuk kepentingan pembangunan energi. ....
    Saiful Ardianto
    Saiful Ardianto
  • Bisnis PT Renewables Energy Tetap Fokus di Energi Baru dan Tenaga Angin!
    Berita Hari Ini

    Bisnis PT Renewables Energy Tetap Fokus di Energi Baru dan Tenaga Angin!

    Saiful Ardianto 17 Nov 2025 11:21
  • Apa Itu Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) dan Cara Kerjanya: Pembahasan Lengkap!
    Berita Hari Ini

    Apa Itu Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) dan Cara Kerjanya: Pembahasan Lengkap!

    Saiful Ardianto 14 Nov 2025 11:26
  • Mantep! Inovasi Energi Bersih Mahasiswa Unhas Raih Juara Nasional dan Dapat Pendanaan Rp250 Juta
    Berita Hari Ini

    Mantep! Inovasi Energi Bersih Mahasiswa Unhas Raih Juara Nasional dan Dapat Pendanaan Rp250 Juta

    Djawanews.com - Tim mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) kembali menorehkan prestasi gemilang di ajang nasional. Tim Magna Energy berhasil meraih Juara 1 dalam kompetisi Youth Energy Hackathon 2025, sebuah ....
    Saiful Ardianto
    Saiful Ardianto
  • Bahan Bakar Original Buatan Indonesia Bos (Bobibos) Dekati RON 98, Harga Lebih Murah?
    Berita Hari Ini

    Bahan Bakar Original Buatan Indonesia Bos (Bobibos) Dekati RON 98, Harga Lebih Murah?

    Saiful Ardianto 13 Nov 2025 12:23
  • PLTA Simarboru Mulai Beroperasi, Energi Bersih untuk Tapanuli Selatan?
    Berita Hari Ini

    PLTA Simarboru Mulai Beroperasi, Energi Bersih untuk Tapanuli Selatan?

    Saiful Ardianto 13 Nov 2025 12:10

Anda Harus Tahu

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?
Kesehatan

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda
Lifestyle

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar
Lifestyle

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android
Teknologi

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!
Lifestyle

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan
Kesehatan

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan

Populer

Bahan Bakar Original Buatan Indonesia Bos (Bobibos) Dekati RON 98, Harga Lebih Murah?
Berita Hari Ini

1

Bahan Bakar Original Buatan Indonesia Bos (Bobibos) Dekati RON 98, Harga Lebih Murah?

Masuk Lagi! PT SMI Perkuat Industri Energi Baru dan Terbarukan Lewat Investai Rp26,9 Triliun
Berita Hari Ini

2

Masuk Lagi! PT SMI Perkuat Industri Energi Baru dan Terbarukan Lewat Investai Rp26,9 Triliun

Saham Energi Terbarukan Naik, tapi Sektor Unggas Belum Terimbas Investasi Danantara?
Berita Hari Ini

3

Saham Energi Terbarukan Naik, tapi Sektor Unggas Belum Terimbas Investasi Danantara?

PLTA Riam Kanan: Warisan Abadi Ir Pangeran Mohammad Noor dan Sejarah yang Perlu Kamu Tahu!
Berita Hari Ini

4

PLTA Riam Kanan: Warisan Abadi Ir Pangeran Mohammad Noor dan Sejarah yang Perlu Kamu Tahu!

Turbin PLTA Koto Panjang Berhenti Total Akibat Air Waduk Anjlok, Tak Bisa Beroperasi Lagi?
Berita Hari Ini

5

Turbin PLTA Koto Panjang Berhenti Total Akibat Air Waduk Anjlok, Tak Bisa Beroperasi Lagi?

Pilihan Editor

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien
Berita Hari Ini

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya
Berita Hari Ini

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said
Berita Hari Ini

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD
Berita Hari Ini

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa
Berita Hari Ini

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa
Berita Hari Ini

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa

Follow Google News Kami: Djawanews logo
Djawanews logo
Tentang Kami Kontak Kami Privacy Policy Redaksi Pedoman Media Siber Karir
fb
tw
ig
© Copyright 2025 Djawanews Media Utama
arrow-up