Djawanews - Polisi menyebut pengendara Mitsubishi Pajero berinisial OK alias OT yang viral karena menganiaya sopir truk kontainer menggunakan pelat nomor palsu. Alasannya, diduga agar tidak ditilang petugas.
"Nomor yang digunakan adalah pada saat itu P 1861 QH ini adalah nomor palsu," ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus kepada wartawan, Senin, 28 Juni.
Sebenarnya, sambung Yusri, nomor polisi pada kendaraan pelaku yakni, B 1086 VJA. Pelaku sengaja membuat pelat nomor palsu karena pajak kendaraannya itu sudah mati atau lewat dari masa berlaku.
"Ini dia ketok sebenarnya kendaraanya ini sudah mati, masa berlakunya 12 bulan 5 2020," kata Yusri
"Ini salah satu motifnya juga mengapa menggunakan nomor palsu karena kendaraanya ini sudah tidak berlaku lagi sejak bulan 5, tanggal 12 tahun 2020," sambung dia.
Untuk itu, dalam rangkaian kasus ini, pelaku bakal dijerat dengan pasal berlapis. Sebab, dia dengan sengaja membuat atau memalsukan surat atau dokumen yang sesusai dengan Pasal 263 KUHP.
"Nanti kita kenakan, kami akan lapis disini sesuai kesalahan nya," tandas Yusri.
Pengemudi Mobil Pajero ini ditangkap Satreskrim Polres Jakarta Utara. Emosi yang meledak saat di depan sopir truk sirna di depan polisi. Wakapolres Metro Jakarta Utara AKBP Nasriadi memimpin langsung penangkapan pelaku perusakan truk yang videonya viral di media sosial.
"Bukan, bukan. Dia sipil murni. Bukan anggota TNI, bukan anggota Polri. Pekerjaannya pelaut," ucap AKBP Nasriadi.
"Kenapa kamu berbuat demikian?" tanya Nasriadi.
"Saya terpancing emosi," jawab pelaku. Katanya si sopir truk itu hampir mencelakai dia dan keluarga yang ada di dalam mobil Pajero.
"Tapi nabrak enggak?" sambung Nasriadi.
"Tidak," jawab pelaku lagi.
Omega ditangkap di Bandara Soekarno-Hatta. Polisi mengendus Omega mencoba kabur ke beberapa kota. Dia kabur setelah tahu aksinya viral di media sosial.
Omega sempat kabur ke Trenggalek, Jawa Timur. Lalu polisi mengejar dia tapi ternyata Omega sudah pindah lagi ke arah Surabaya. Dari Surabaya ke daerah Bandara Juanda.
"Pas di Juanda itu kita cek manifes ternyata dia terbang ke Jakarta. Nah tim yang di Jakarta sudah standby di sini jadi kita tangkap," sambung dia.