Djawanews logo
×
  • Masuk
  • Berita Hari Ini
  • Bisnis
    • Entrepreneur
    • Market
  • Lifestyle
    • Fashion
    • Infotainment
    • Inspirasi
    • Kesehatan
    • Relationship
  • Otomotif
  • Sepak Bola
  • Sport
  • Teknologi
  • Travel
  • Serba-serbi
  • Kriminal
  1. Home
  2. Berita Hari Ini
Mengurai Akar Masalah Konflik Gacoan; Ketidaksejahteraan Buruh dan Ojol

Mengurai Akar Masalah Konflik Gacoan; Ketidaksejahteraan Buruh dan Ojol

Usman Mahendra
Usman Mahendra 18 November 2021 at 12:40pm

Dilansir dari blog.netray.id: Sabtu, 13 November lalu, ratusan driver ojek online atau ojol memenuhi restoran Mie Gacoan Kotabaru. Bukan hendak mengantre pesanan seperti biasanya, namun mereka sedang menunjukkan solidaritas sebagai sesama ojol untuk membela rekannya yang sebelumnya mendapat perlakuan tidak menyenangkan terkait pelayanan di resto tersebut. Tak hanya gaduh di titik lokasi, insiden ini juga ramai dibicarakan di jagat maya Twitter. Netizen beradu argumen, mencari tahu siapa yang salah dan pihak mana yang bermasalah. Nama gacoan pun sempat menduduki trending topik kala itu. Perbincangan kemudian meluas, tak hanya menyoroti permasalahan ojol antri diserobot-customer cancel-karyawan adu mulut dan serang ojol-serangan balik ojol ke gacoan, tapi juga banyak yang kemudian mengevaluasi permasalahan internal di tubuh gacoan yang menurutnya bisa diselesaikan sejak dahulu. Seperti apa pembahasannya? Berikut hasil analisis media monitoring Netray.

Gambar 1. Top Media Topik Gacoan

Menelusuri Kronologi

Netray melakukan pemantauan media pemberitaan daring untuk melihat sejumlah fakta terkait insiden ojol-gacoan tersebut, mulai dari kronologi hingga liputan terkini. Hasilnya, Netray menemukan 48 artikel dari 24 portal media yang terjaring Netray. Sebagian besar artikel didominasi oleh sentimen negatif, sementara kategori yang dominan dibahas adalah Law, berkaitan dengan keributan di resto Gacoan yang tengah menjadi sorotan media. Meski insiden tersebut terjadi pada Sabtu, 13 November, topik ini baru ramai dikulik media pada keesokan harinya. Hal ini terjadi lantaran penyebaran isu ini lebih masif di media sosial, khususnya Twitter.

Gambar 2. Sentiment Trend News
This image has an empty alt attribute; its file name is image-11.png
Gambar 3. Sentiment Trend Twitter

Kejadian ini terjadi pada hari Sabtu dan dilaporkan pertama kali oleh akun @tanpakarena_ dengan melampirkan sebuah video keributan di depan resto Gacoan, terlihat sejumlah pelayan resto berhamburan keluar dengan emosional. Video ini kemudian dibagikan kembali oleh akun @merapi_uncover dan menarik perhatian publik.

This image has an empty alt attribute; its file name is image-15.png
Sampel Tweet
Sampel Tweet 2

Menurut kronologi yang disampaikan @BukuProgresif, bentrok ojol dengan pengelola Mie Gacoan terjadi Sabtu siang. Ada ojol yang protes karena di sela-sela antri panjang ia diserobot driver lain. Ditambah lagi, tiba-tiba orderannya dibatalkan. Menyela antrian itu kemudian membuat ojol marah. Selain itu, disebutkan pula ada insiden karyawan Mie Gacoan bertengkar dengan ojol karena diduga melempar orderan ke driver. Di Twitter topik ini langsung naik dan menjadi perbincangan publik.

Gambar 4. Peak Time Twitter Topik Gacoan
Gambar 5. Top Account Topik Gacoan

Perbincangan paling ramai terjadi pada 14 November 2021 dengan total 16,7 ribu tweet dari total 11 ribu akun yang turut memberikan argumennya. Sentimen negatif mendominasi sebanyak 15 ribu tweet banding 5,7 ribu tweet positif. Terlihat akun @merapi_uncover, @arifnovianto, dan @BukuProgresif menjadi 3 akun paling vokal menyuarakan isu ini. Ketiganya memiliki ribuan pengikut sehingga penyebaran isu ini semakin masif dan tidak lagi hanya sekadar menjadi isu lokal. Akun @merapi_uncover dan @BukuProgresif aktif memberikan liputan terkini dari insiden bentrok tersebut. Termasuk penyelesaian kasus di kepolisian yang akhirnya menyebabkan pemecatan 6 karyawan Mie Gacoan dan masih dalam proses pelaporan ke polisi. Resto Mie Gacoan di Kotabaru yang menjadi titik lokasi bentrok juga ditutup sementara. Imbas dari penyelesaian kasus yang berujung pemecatan 6 karyawan tersebut lagi-lagi menuai perdebatan di kalangan warganet.

Gambar 6. Top Words Gacoan

Akun @arifnovianto termasuk yang paling keras mengkritisi hal tersebut. Ia menilai bahwa kasus konflik ojol dengan Gacoan Jogja telah menunjukkan adanya ketidakadilan dalam 2 bentuk. Pertama, soal waktu kerja yang tak dibayar yang selama ini dialami ojol ketika menunggu antrean. Waktu tunggu bisa saja lebih dari satu jam, namum biaya antar tetap di kisaran 6,4-8 ribu. Kedua terkait kapasitas pekerjaan berlebih yang dialami buruh Gacoan sementara pembayaran tetap sebatas UMR Yogyakarta yang apabila dinominalkan kurang lebih 1,8 juta.

Sampel Tweet 3
Sampel Tweet 4

Dari apa yang disampaikan warganet ketika menanggapi insiden ini, potensi konflik pada kasus Gacoan sebenarnya sudah berlangsung sejak lama dan dari ke hari semakin membesar. Peristiwa yang terjadi kemarin hanya merupakan titik kulminasi konflik yang terpendam sejak lama. Antrean panjang di Mie Gacoan merupakan pemandangan yang jamak kita temui. Demikian pula dengan kasus memesan makanan secara online yang estimasi tunggunya jauh dari realita yang kita temui. Jadi, pembatalan pemesanan konsumen, kekesalan ojol, atau emosinya juru masak Gacoan sebenarnya bukanlah hal yang baru terjadi. Hal ini barangkali terjadi setiap harinya. Hanya saja kebetulan 3 hal tersebut dipertemukan bersamaan sehingga dampaknya begitu luar biasa.

Sampel Tweet 5

Masih dari apa yang terangkum dari perbincangan warganet, persoalan tersebut tidak lantas bisa diselesaikan dengan memecat buruh Gacoan atau menyalahkan kemarahan ojol yang memicu kericuhan tersebut. Apalagi menyalahkan customer yang membatalkan pesanan sehingga memicu amarah ojol. Akar permasalahannya bukan di sana, melainkan pada sistem pelayananan di resto dan platform terkait seperti GoFood, GrabFood, ataupun ShopeeFood. Setidaknya dua hal ini yang selama ini bersarang di tubuh Gacoan atau resto lain yang memiliki isu ketidaksejahteraan buruh yang serupa.

Sistem Order dan Kesejahteraan Buruh di Mie Gacoan

Selama ini kita tahu bahwa hal yang menarik dari resto Mie Gacoan adalah karena mie pedas, pangsit gurih, atau jajanan lainnya yang tak hanya menggugah selera namun juga ramah di kantong. Sejak berdiri tahun 2016, Mie Gacoan telah memiliki sejumlah cabang di berbagai kota seperti Solo, Jogja, Surabaya, Malang, Jember, Bali dan beberapa kota lainnya. Kerap masuk dalam artikel kuliner, resto merakyat ini jadi destinasi favorit terutama mahasiswa untuk nongkrong, mengerjakan tugas, atau makan kenyang yang murah.

Namun, di balik harga yang murah tersebut ada waktu yang harus digadaikan. Jika tak beruntung, pengunjung harus rela menunggu antrean untuk dapat makan di tempat yang tak jarang juga penuh. Di sisi lain pesanan online dari platform seperti Gojek, Grab, dan Shopee tetap mengalir deras tanpa batas. Sementara kapasitas pekerja tentu saja tak bisa dipercepat kecuali menambah sumber daya manusia. Alhasil, pemandangan ojol antre makanan tak bisa dihindari. Di jam-jam mereka bahkan harus menunggu satu jam, lebih dari estimasi waktu yang tertera pada aplikasi. Tak heran pula apabila beberapa customer akhirnya membatalkan pesanan karena menunggu terlalu lama.

Sampel Tweet 6
Sampel Tweet 7

Di sini, warganet menggarisbawahi bahwa permasalahan tersebut sejatinya salah satunya berada di tubuh Gacoan. Pihak manajemen seharusnya memperhitungkan jumlah pemesanan yang bisa diterima berdasarkan kapasitas pekerja di sana. Sebab apabila overloud maka yang dirugikan tak hanya pekerjanya saja tetapi juga customer dan ojol yang mempertaruhkan waktu mereka. Solusi yang ditawarkan warganet lagi-lagi adalah meminta manajemen mengevaluasi hal tersebut, mulai dari membatasi pesanan sesuai kapasitas pekerja dan memperhatikan kesejahteraan buruh.

Sistem Pengupahan

Persoalan selanjutnya adalah menyangkut sistem pengupahan di platform Gojek, Grab, hingga Shopee Food. Pasalnya dalam sistem tersebut, upah yang diberikan kepada driver adalah tarif berdasarkan jarak perkilometer. Jarak yang dihitung pun berdasarkan titik lokasi customer dengan restoran, entah darimana driver itu berada. Selain itu, waktu yang terbuang untuk mengantre, yang dalam kasus Gacoan ini hingga lebih dari satu jam tidak dihitung. Selain melelahkan, antrean yang terlalu lama juga dapat menimbulkan adanya pembatalan order oleh customer yang tidak sabar menunggu. Barangkali ini yang menjadikan alasan beberapa driver merasa malas mendapat orderan di resto-resto semacam ini. Evaluasi terhadap sistem pengupahan pada akhirnya menjadi hal yang penting untuk dipikirkan agar kesejahteraan driver ojol tetap terjaga.

Bagikan:
#bentrok ojol#gacoan#ojol gacoan

Berita Terkait

    Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS): Apa Itu dan Penjelasan Lengkap!
    Berita Hari Ini

    Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS): Apa Itu dan Penjelasan Lengkap!

    Djawanews.com - Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) telah menjadi pilihan utama dalam upaya pemanfaatan energi terbarukan. Teknologi ini mengubah energi matahari menjadi listrik menggunakan panel surya, ....
    Saiful Ardianto
    Saiful Ardianto
  • Laser Micromachining: Inovasi BRIN untuk Energi Listrik Berbasis Kelembapan Udara
    Berita Hari Ini

    Laser Micromachining: Inovasi BRIN untuk Energi Listrik Berbasis Kelembapan Udara

    Saiful Ardianto 31 Oct 2025 09:31
  • Uji Penggenangan PLTA Batang Toru: Proyek Siap Menuju Operasional pada 2026
    Berita Hari Ini

    Uji Penggenangan PLTA Batang Toru: Proyek Siap Menuju Operasional pada 2026

    Saiful Ardianto 30 Oct 2025 12:36
  • PT Perta Arun Gas (PAG): Tulang Punggung Suplai Energi di Sumatera Utara
    Berita Hari Ini

    PT Perta Arun Gas (PAG): Tulang Punggung Suplai Energi di Sumatera Utara

    Djawanews.com - PT Perta Arun Gas (PAG) memainkan peran strategis dalam sektor energi di Sumatera Utara, khususnya dalam menyediakan gas untuk berbagai industri dan kebutuhan kelistrikan ....
    Saiful Ardianto
    Saiful Ardianto
  • Pembangunan Pembangkit Nuklir di Singapura: Langkah Strategis Percepat Transisi Energi
    Berita Hari Ini

    Pembangunan Pembangkit Nuklir di Singapura: Langkah Strategis Percepat Transisi Energi

    Saiful Ardianto 29 Oct 2025 12:16
  • PLTA Mentarang: Negosiasi Ganti Rugi Masih Belum Selesai?
    Berita Hari Ini

    PLTA Mentarang: Negosiasi Ganti Rugi Masih Belum Selesai?

    Saiful Ardianto 29 Oct 2025 11:13

Anda Harus Tahu

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?
Kesehatan

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda
Lifestyle

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar
Lifestyle

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android
Teknologi

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!
Lifestyle

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan
Kesehatan

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan

Populer

Proyek PLTA Tiongkok di Pakistan Masuki Tahap Kunci Pembangunan, Bakal Pasok Listrik 1,8 Juta Warga?
Berita Hari Ini

1

Proyek PLTA Tiongkok di Pakistan Masuki Tahap Kunci Pembangunan, Bakal Pasok Listrik 1,8 Juta Warga?

Pengembangan PLTA di Indonesia Jadi Prioritas Lewat Kolaborasi PLN dan Brasil!
Berita Hari Ini

2

Pengembangan PLTA di Indonesia Jadi Prioritas Lewat Kolaborasi PLN dan Brasil!

Proyek DME Batu Bara Dorong Substitusi LPG dan Hilirisasi Energi, Simak Penjelasannya!
Berita Hari Ini

3

Proyek DME Batu Bara Dorong Substitusi LPG dan Hilirisasi Energi, Simak Penjelasannya!

Transisi Energi Pro-Rakyat: ESDM Pacu PLTSa, Biogas, dan Biomassa
Berita Hari Ini

4

Transisi Energi Pro-Rakyat: ESDM Pacu PLTSa, Biogas, dan Biomassa

PLTA Mentarang: Negosiasi Ganti Rugi Masih Belum Selesai?
Berita Hari Ini

5

PLTA Mentarang: Negosiasi Ganti Rugi Masih Belum Selesai?

Pilihan Editor

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien
Berita Hari Ini

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya
Berita Hari Ini

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said
Berita Hari Ini

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD
Berita Hari Ini

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa
Berita Hari Ini

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa
Berita Hari Ini

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa

Follow Google News Kami: Djawanews logo
Djawanews logo
Tentang Kami Kontak Kami Privacy Policy Redaksi Pedoman Media Siber Karir
fb
tw
ig
© Copyright 2025 Djawanews Media Utama
arrow-up