Djawanews.com – Warga sekitar TPST Piyungan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), menutup akses utama menuju TPST karena overload. Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) DIY memberikan tanggapan atas pemblokiran tersebut.
Menurut Halik Sandera, Direktur WALHI DIY, aksi warga setempat itu terjadi akibat adanya ketidakseimbangan kebijakan Pemerintah DIY terkait pengurangan sumber sampah yang berasal dari hulu menuju hilir.
"Kalau dilihat, kebijakan penanganan sampah lebih condong ke sumber hilirnya. Sehingga, penekanan pada sumber sampah yang berasal dari hulu lebih longgar. Tentu, permasalahan tidak akan selesai karena tidak tuntas sampai akarnya," terang Halik, Jumat (18/12/2020), dikutip dari tribunjogja.com.
Hal tersebut, lanjutnya, membuat sampah menumpuk hingga akhirnya overload, sepertiyang terjadi di TPST Piyungan. Ia mengatakan, Pemerintah DIY harusnya mengintervensi warga agar produksi sampah berkurang.
Lebih jauh, ia menjelaskan bahwa sampah di TPST Piyungan saat ini 50%-nya merupakan sampah plastik. Menurutnya, volume sampah di DIY dapat berkurang jika ada ketegasan dari Pemerintah DIY untuk mengurangi produksi sampah jenis tersebut.
Halik menilai bahwa kebijakan pengurangan penggunaan plastik belum maksimal. Di pasar, pusat perbelanjaan, dan toko kelontong masih banyak yang bebas menggunakan plastik.
Selain kabar soal TPST Piyungan, dapatkan berita terkini lain, baik lokal, nasional, maupun mancanegara, di rubrik berita hari ini Warta Harian Nasional Djawanews. Selain itu, ikuti pula Instagram @djawanescom agar tak ketinggalan info-info unik dan menarik yang lain.