Djawanews logo
×
  • Masuk
  • Berita Hari Ini
  • Bisnis
    • Entrepreneur
    • Market
  • Lifestyle
    • Fashion
    • Infotainment
    • Inspirasi
    • Kesehatan
    • Relationship
  • Otomotif
  • Sepak Bola
  • Sport
  • Teknologi
  • Travel
  • Serba-serbi
  • Kriminal
  1. Home
  2. Berita Hari Ini
Gus Hilmy: Pancasila Wujud Pengamalan Syariat Islam di Indonesia
Gus Hilmy jadi narasumber dalam Sosialisasi Empat Pilar (dok.istimewa)

Gus Hilmy: Pancasila Wujud Pengamalan Syariat Islam di Indonesia

Saiful Ardianto
Saiful Ardianto 19 September 2020 at 10:09am

Djawanews.com – Sejak awal, organisasi massa Nahdlatul Ulama berkomitmen dan menerima Pancasila sebagai dasar negara dan asas organisasi. Hal ini dibuktikan dengan peran NU di masa-masa kemerdekaan. Di antaranya adalah keterlibatan K.H. Wahid Hasyim sebagai anggota Badan Penyidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan juga Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), yang turut merumuskan dasar negara.

“Hingga hari ini, NU tetap konsisten dan menjadi organisasi pertama yang menerima Pancasila sebagai asas organisasi. Ini adalah salah satu keputusan Mukatamar NU di Situbondo dan menjadi keputusan yang luar biasa,” kata Dr. H. Hilmy Muhammad, M.A. selaku anggota MPR RI dalam acara Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di aula Kantor Perwakilan DPD RI Provinsi D.I. Yogyakarta, Jl. Kusumanegara 133, Yogyakarta, pada Jumat pagi (18/09).

Kegiatan yang bertema Islam, Pancasila, dan Gerakan Islam ini dipandu oleh Miko Cakcoy dan menghadirkan pembicara K.H. Nilzam Yahya, M.Ag. (Kepala Madrasah MTs. Ali Maksum dan Pengasuh Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta), dan Dr. K.H. Shofiyullah Muzammil (Dosen UIN Sunan Kalijaga dan Pengasuh PP Mahasiswa al-Ashfa Yogyakarta).

Gus Hilmy
Gus Hilmy (dok.istimewa)

Pria yang akrab disapa Gus Hilmy ini melanjutkan bahwa ia menjadi saksi ketika kakeknya, K.H. Ali Maksum sebagai Rais Am PBNU, mendorong para ulama agar menerima Pancasila sebagai asas organisasi, termasuk di antaranya adalah K.H. Mahrus Aly Lirboyo dan K.H. Najib Wahab Hasbullah.

“Ketika masih kecil, saya diajak Simbah Ali Maksum untuk membawakan tas yang berisi naskah yang ditandatangani para ulama. Saya ingat betul, beliau mengatakan bahwa Pancasila ini bukan agama, kita tidak ingin menjadikan Pancasila sebagai agama, dan Pancasila tidak bertentangan dengan agama,” kata Senator D.I. Yogyakarta yang juga Wakil Rais Syuriah PWNU DIY ini.

Atas dasar perjuangan para kiai tersebut, Gus Hilmy mengajak masyarakat untuk menjadikan Islam sebagai way of life, sedang dalam konteks berbangsa dan bernegara, bagaimana membaurkan ajaran Islam dengan Pancasila dengan cara yang segar dan cerdas.

Selain itu, Gus Hilmy juga menyampaikan bahwa kita harus berterima kasih kepada para kiai dan para tokoh muslim, di eksekutif maupun legislatif, yang telah merumuskan pembauran itu, antara lain lewat UU Zakat, UU Wakaf, UU Pesantren, dan lain sebagainya. Hal ini membuktikan akomodasi bangsa ini terhadap upaya-upaya cerdas pengejawantahan ajaran Islam yang tepat dengan Pancasila di bumi Indonesia.

Menyambung pembicaraan Gus Hilmy, Kiai Nilzam menceritakan bahwa pada 1983, Suharto sebagai Presiden mewajibkan seluruh organisasi untuk berasaskan Pancasila sebagai harga mati.

Atas hal itu, kata Kiai Nilzam, K.H. Ali Maksum kemudian mengutus K.H. Ahmad Siddiq sebagai ketua dan Gus Dur sebagai sekretaris untuk merumuskan sikap NU terkait Pancasila sebagai asas tunggal organisasi NU.

Beberapa rumusan tersebut menyatakan bahwa NU adalah organisasi kemaslahatan, Indonesia merupakan negara atas dasar keberagamaan suku dan agama, qiyas dari perjanjian Hudaibiyah antara Baginda Rasulullah saw dengan orang kafir, dan menafsirkan Pancasila secara lebih substantif dan universal serta dibebaskan dari kepentingan-kepentingan politik.

“Kemudian ketika Muktamar Situbondo pada 1984, rumusan itu diserahkan dan menghasilkan keputusan yang monumental, yaitu menerima asas tunggal Pancasila dan kembali ke Khittoh 26, yang salah satunya keluar dari partai politik,” kata salah satu pengasuh PP Krapyak tersebut.

Baca Juga:
  • Senator DPD RI Asal DIY: Kecam Serangan Amerika ke Iran, Dorong PBB Lakukan Investigasi
  • Kasus Ayam Widuran Solo, Senator Ini Desak Penegakan UU Halal dan Edukasi Publik
  • Wacana Vasektomi jadi Syarat Bansos, Anggota DPD RI Gus Hilmy: Bertentangan dengan Nilai Kemanusiaan dan Prinsip Keadilan Sosial

Sementara itu, Kiai Sofi menjelaskan bahwa sebagai bangsa besar, Indonesia mendapatkan banyak anugerah. Ia mencontohkan negara-negara yang mulanya besar seperti Spanyol, Turki Utsmaniyah, China, dan lain-lain, runtuh dan pecah menjadi negara-negara kecil. Sementara Indonesia, dari kerajaan-kerajaan kecil menjadi bangsa yang besar. Anugerah lainnya berupa luas wilayah, ratusan bahasa dan dialek, serta berada di garis khatulistiwa.

“Anugerah yang besar lainnya adalah Pancasila. Lima sila ini saling berkaitan satu sama lain, jadi harus diterima secara utuh. Jangan sampai hanya menerima sila kesatu, tapi kedua dan selanjutnya tidak diterima. Inilah yang menjadi masalah bagi organisasi transnasional yang belakangan mengganggu kita,” kata dosen UIN Sunan kalijaga tersebut.

Menurutnya, gerakan Islam transnasional tersebut ada dua pola, yaitu skripturalis-tekstualis (ya’budun nash) dan kontekstualis-substansialis (yu’athil nash). Menangkal gerakan tersebut, Kiai Sofi mengatakan telah ada pondok pesantren yang menjadi tegaknya bangunan NKRI.

Beberapa buktinya adalah 1) pesantren merupakan sub-kultur yang independent, merdeka dan berdaulat, 2) pesantren telah terbukti ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa. Saat ini ada 18.294 pesantren yang terdaftar di Kemenag RI dengan 18 juta santri dan 1,5 juta ustadz/ah (pengajar). Dan terakhir, 3) pesantren identik dengan ideologi/paham Ahlus Sunnah wal Jamaah an-Nahdliyah yang selalu diajarkan.

Untuk mendapat kabar berita terkini lainnya, kunjungi situs resmi Pewarta Harian Online Djawanews. Anda juga bisa mengikuti kami melalui akun media sosial Instagram @djawanews dan melalui aplikasi Babe. Hubungi kami untuk membagikan foto, video, artikel, dan berita lainnya.

Bagikan:
#Gus Hilmy#PANCASILA#Syariat Islam#NAHDLATUL ULAMA#PBNU#NU

Berita Terkait

    Kenapa Indonesia Perlu Energi Nuklir untuk Mendukung Industrialisasi?
    Berita Hari Ini

    Kenapa Indonesia Perlu Energi Nuklir untuk Mendukung Industrialisasi?

    Dalam menghadapi tantangan industrialisasi dan kebutuhan energi yang semakin meningkat, Indonesia harus mengeksplorasi lebih lanjut sumber energi yang dapat mendukung pertumbuhan industri dalam jangka panjang. Salah satu ....
    Saiful Ardianto
    Saiful Ardianto
  • Pertamina Bakal Beri Dukungan Energi Bersih Lewat Energi Panas Bumi, Kenapa?
    Berita Hari Ini

    Pertamina Bakal Beri Dukungan Energi Bersih Lewat Energi Panas Bumi, Kenapa?

    Saiful Ardianto 01 Aug 2025 12:11
  • Energi Mineral Festival 2025: Rumah Besar bagi Ekosistem Energi Nasional?
    Berita Hari Ini

    Energi Mineral Festival 2025: Rumah Besar bagi Ekosistem Energi Nasional?

    Saiful Ardianto 31 Jul 2025 15:10
  • PLTA Kalla Group: Proyek Energi Terbarukan di Kerinci Bakal Segera Beroperasi?
    Berita Hari Ini

    PLTA Kalla Group: Proyek Energi Terbarukan di Kerinci Bakal Segera Beroperasi?

    Salah satu perusahaan besar di Indonesia, PLTA Kalla Group menargetkan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Kerinci, Jambi, akan mulai beroperasi pada November 2025. Dengan kapasitas produksi ....
    Saiful Ardianto
    Saiful Ardianto
  • Kerjasama Impor Energi: Indonesia dan AS Sepakati Kesepakatan 15 Miliar Dolar AS
    Berita Hari Ini

    Kerjasama Impor Energi: Indonesia dan AS Sepakati Kesepakatan 15 Miliar Dolar AS

    Saiful Ardianto 29 Jul 2025 11:03
  • Pembatasan LPG 3 Kg: Dampak Kebijakan “Amburadul” terhadap Ekonomi Kelas Menengah?
    Berita Hari Ini

    Pembatasan LPG 3 Kg: Dampak Kebijakan “Amburadul” terhadap Ekonomi Kelas Menengah?

    Saiful Ardianto 28 Jul 2025 14:46

Anda Harus Tahu

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?
Kesehatan

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda
Lifestyle

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar
Lifestyle

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android
Teknologi

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!
Lifestyle

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan
Kesehatan

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan

Populer

Pembatasan LPG 3 Kg: Dampak Kebijakan “Amburadul” terhadap Ekonomi Kelas Menengah?
Berita Hari Ini

1

Pembatasan LPG 3 Kg: Dampak Kebijakan “Amburadul” terhadap Ekonomi Kelas Menengah?

Pembatasan LPG 3 Kg: Dampak Kebijakan “Amburadul” terhadap Ekonomi Kelas Menengah?
Berita Hari Ini

2

Pembatasan LPG 3 Kg: Dampak Kebijakan “Amburadul” terhadap Ekonomi Kelas Menengah?

PLTA Lapopu Dukung Perluasan Instalasi Listrik di Sumba Barat, Ini Manfaatnya!
Berita Hari Ini

3

PLTA Lapopu Dukung Perluasan Instalasi Listrik di Sumba Barat, Ini Manfaatnya!

Kerjasama Impor Energi: Indonesia dan AS Sepakati Kesepakatan 15 Miliar Dolar AS
Berita Hari Ini

4

Kerjasama Impor Energi: Indonesia dan AS Sepakati Kesepakatan 15 Miliar Dolar AS

Pertamina Bakal Beri Dukungan Energi Bersih Lewat Energi Panas Bumi, Kenapa?
Berita Hari Ini

5

Pertamina Bakal Beri Dukungan Energi Bersih Lewat Energi Panas Bumi, Kenapa?

Pilihan Editor

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien
Berita Hari Ini

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya
Berita Hari Ini

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said
Berita Hari Ini

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD
Berita Hari Ini

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa
Berita Hari Ini

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa
Berita Hari Ini

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa

Follow Google News Kami: Djawanews logo
Djawanews logo
Tentang Kami Kontak Kami Privacy Policy Redaksi Pedoman Media Siber Karir
fb
tw
ig
© Copyright 2025 Djawanews Media Utama
arrow-up