Djawanews.com – Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo berharap kasus Pabrik Semen Rembang dan Wadas akan ditanyakan dalam debat capres berikutnya. Pernyataan itu terlontar saat Ganjar berdiskusi dengan anak muda yang tergabung dalam Generasi Perintis di Pos Bloc Jakarta, Minggu 14 Januari kemarin.
Diskusi berlangsung kritis, banyak hal ditanyakan, mulai lapangan kerja hingga isu lingkungan. Salah satunya Rima Kusumadewi, mahasiswa ilmu keperawatan UGM bertanya ke Ganjar soal konflik Semen Rembang dan Wadas yang terjadi saat Ganjar memimpin Jawa Tengah.
"Di visi misi bapak tertera akan membangun ekonomi hijau dan melindungi lingkungan. Tapi saat jadi Gubernur Jateng, bapak dihadapkan dengan isu lingkungan yakni Pabrik Semen Rembang dan Wadas. Bagaimana bapak berkomitmen soal itu," tanya Rima.
Ada juga pertanyaan dari anak muda lain tentang kesiapan Ganjar pada debat Pilpres. Tema debat terakhir salah satunya soal lingkungan.
"Bapak nggak khawatir nanti soal Wadas dan Semen Rembang dibahas. Nanti bapak diserang soal ini," teriak anak muda lainnya.
Mendengar pertanyaan kritis itu, Ganjar tersenyum bangga. Ia mengatakan sangat senang mendapat pertanyaan kritis dari anak muda.
"Saya senang sekali dapat pertanyaan ini. Kalau soal debat nanti apakah saya takut ini di bahas (Wadas dan Semen Rembang), justru itu harus dibahas biar clear. Sebelum debat, saya ceritakan di sini ya, ini kisah yang tak banyak orang tahu," ucapnya.
Ganjar mengatakan, kasus Semen Rembang dan Wadas memang salah satu problem lingkungan. Ia akui, sosialisasi masyarakat sangat kurang pada proyek itu.
"Tapi yang harus orang tahu, itu bukan proyek saya. Itu proyek strategis nasional. Tapi karena saya Gubernur Jateng saat itu, saya tanggungjawab dan selesaikan semuanya. Karena saya diajari orang tua tidak boleh lari dari tanggungjawab," tegasnya.
Meski disadari Ganjar, hal itu bisa berdampak pada dirinya. Elektabilitas, popularitasnya saat itu yang sedang tinggi akan terancam. Akan banyak orang menyerang dan menyalahkan.
"Tapi saya tidak peduli, ini tanggungjawab saya sebagai pemimpin. Maka saya ambil dan saya selesaikan," ucapnya.
Dan benar saja, Ganjar jadi bulan-bulanan soal itu. Ia dianggap tidak peduli lingkungan dan seolah kesalahan soal Semen Rembang dan Wadas adalah kesalahannya.
"Padahal itu proyek strategis nasional lho, bukan proyek saya. Dan tidak banyak yang tahu, kalau saya tiga kali menolak penambangan di Jateng. Ya berita soal saya menolak tambang kan memang tidak menarik, yang menarik yang terjadi konflik," ucapnya.
Ganjar menerangkan ia pernah menolak pembangunan pabrik semen di Kebumen, Pati dan Grobogan. Ia juga pernah menolak penambangan emas di Wonogiri. Alasan penolakan karena mereka tidak memenuhi persyaratan penambangan.
"Tapi itu tidak banyak diceritakan karena ya tidak menarik. Hari ini saya sampaikan cerita ini agar teman-teman memahami," pungkasnya.