Djawanews.com – Pakar politik Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Surokim Abdussalam menjelaskan bahwa duet Ganjar-Prabowo bisa saja terjadi di Pilpres 2024.
"Saya rasa bisa terwujud. Tapi jalannya tidak mudah ya. Bila bisa disatukan, tentu akan dapat banyak manfaat," kata Surokim dilansir dari CNN.
Surokim menjelaskan Ganjar dan Prabowo kini sebagai dua tokoh yang merajai elektabilitas tinggi bakal capres dari berbagai lembaga survei.
Beberapa hasil survei yang dikeluarkan baru-baru ini menunjukkan posisi Ganjar dan Prabowo bersaing di posisi pertama dan kedua. Semisal survei lembaga Indikator Politik menunjukkan elektabilitas Ganjar tertinggi dengan 34 persen. Sementara Prabowo 31,7 persen dan Anies 25,2 persen.
Baginya, modal elektabilitas tinggi itu bila disatukan akan meraih kemenangan di Pilpres dengan mudah.
"Menurut saya iya bisa menang. Apalagi undecided voters berpihak kepada keduanya," kata dia.
Meski kemungkinan meraih kemenangan, Surokim mengatakan menduetkan dua tokoh ini tidak mudah. Alasannya, Gerindra masih memiliki ego partai berkukuh tetap mencalonkan Prabowo sebagai capres.
Surokim mengatakan duet ini bisa terjadi asalkan Prabowo legowo menjadi cawapres Ganjar.
Ia menilai Prabowo bisa saja legowo menjadi cawapres Ganjar lantaran memiliki rekam jejak legowo mau bergabung ke kabinet kabinet pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin menerima menjadi Menteri Pertahanan. Padahal, Prabowo sebelumnya alami kekalahan di Pilpres 2019 dari Jokowi-Ma'ruf sebagai rivalnya.
"Kalau teman-teman Gerindra keberatan Pak Prabowo jadi cawapres harus realistis bagaimana Prabowo terima pinangan jadi Menhan. Kalau mereka tak melihat itu, faktanya Pak Prabowo jadi Menhan," kata dia.
Tak hanya itu, Surokim mengatakan keputusan munculnya duet Ganjar-Prabowo kembali pada kesepakatan atau deal-deal yang terjadi antara PDIP dan Gerindra. Bila kesepakatan tak tercapai, ia yakin Prabowo akan kembali lagi maju sebagai capres di Pilpres 2024.
Ia melihat faktor Prabowo bisa maju sebagai cawapres Ganjar tergantung para king maker atau elite-elite politik yang bisa mempengaruhi Prabowo. Baginya, sosok Jokowi, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri hingga Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan bisa turun tangan meyakinkan Prabowo supaya menjadi cawapres Ganjar.
"Kata kuncinya di pak Prabowo. Jika king maker tadi bisa pengaruhi Pak Prabowo dan pilihan rasional, saya kira rasa-rasanya pak Prabowo bisa menerima seperti saat jadi Menhan," kata dia.
Sementara itu, Analis Politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic Arifki Chaniago berpendapat agak sulit menyatukan Ganjar dan Prabowo dalam Pilpres 2024.
Prabowo, kata dia, masih memiliki rasa lebih memiliki pengalaman maju Pilpres ketimbang Ganjar atau Anies Baswedan sekalipun. Karenanya, ia mengatakan Prabowo masih memiliki keyakinan untuk kembali maju sebagai Capres.
"Bahwa dibandingkan para capres populer termasuk Anies dan Ganjar, Prabowo lebih berpengalaman maju sebagai capres cawapres sejak 2009. Terkenal di grassroots dia cukup layak diperhitungkan," kata Arifki.
Tak hanya itu, Arifki juga percaya Prabowo berhitung terkait nasib Partai Gerindra bila tak maju sebagai capres. Baginya, Prabowo menjadi capres dapat menguntungkan bagi perolehan suara Gerindra di Pemilu 2024.
"Skenario terakhir Prabowo tak akan lepaskan dia jadi capres dengan jadi cawapresnya Ganjar. Karena dia hitung terkait masa depan Gerindra," kata dia.
Kabar duet Ganjar-Prabowo di Pilpres 2024 kembali mencuat belakangan ini. Kabar itu dibawa oleh Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP Muhammad Romahurmuziy yang menyebut pertemuan Presiden Jokowi dengan ketum parpol koalisi pemerintah kemarin (2/5) di Istana membahas koalisi duet Ganjar-Prabowo.
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.