Djawanews.com – Belum lama ini ramai dibicarakan publik terkait sindiran yang disampaikan oleh Ketua DPP PDIP, Puan Maharani yang mengatakan bahwa pemimpin seharusnya berada di lapangan bukan di medsos. Banyak pengamat menilai sindiran itu ditujukan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Baru saja dalam sebuah webinar yang bertema 'Strategi Komunikasi Presiden dan Kepala Daerah dalam Penanganan Pandemi COVID-19' Ganjar secara tidak langsung menjawab sindiran tersebut. Ia mengatakan bahwa aktif di media sosial merupakan salah satu bentuk tanggung jawab atas jabatannya sebagai pengayom masyarakat.
"Kenapa YouTube saya hidupkan, sebenarnya untuk edukasi, Anda tonton boleh, Anda boleh nggakpapa, saya nggak ada urusan, tapi juga saya sebagai pejabat publik harus ada public accountability, saya harus melakukan sesuatu, saya harus multi-doing something dan itu saya lakukan seluruh media yang saya punya. Maka kemudian saya masukan ke sana," kata Ganjar, dikutip Djawanews dari detik.com, Jumat (9 Juli).
Dari pandangan itu, Ganjar tidak keberatan dikatakan main medsos melulu. Bagaimana pun itu merupakan caranya untuk menjalin komunikasi dengan masyarakat yang dipimpinnya.
"Sehingga orang yang tidak suka sama saya akan mengatakan 'Ah Ganjar main medsos mulu' dan sebagainya, nggakpapa. Tapi artinya pada saat kemudian itu musti kita laksanakan, sebenarnya misi saya adalah misi bahwa kita musti menjangkau lebih banyak orang dengan biaya yang murah dengan tadi itu, gayanya informal, nyampaikan enak, dipahami gampang ya," ujarnya.