Djawanews logo
×
  • Masuk
  • Berita Hari Ini
  • Bisnis
    • Entrepreneur
    • Market
  • Lifestyle
    • Fashion
    • Infotainment
    • Inspirasi
    • Kesehatan
    • Relationship
  • Otomotif
  • Sepak Bola
  • Sport
  • Teknologi
  • Travel
  • Serba-serbi
  • Kriminal
  1. Home
  2. Berita Hari Ini
Dibalik Isu Pencemaran Paracetamol di Teluk Jakarta

Dibalik Isu Pencemaran Paracetamol di Teluk Jakarta

Usman Mahendra
Usman Mahendra 22 Oktober 2021 at 12:17pm

Dilansir dari blog.netray.id: DKI Jakarta sepertinya selalu dirundung permasalahan, salah satunya ialah yang berkaitan dengan pencemaran lingkungan. Kali ini pencemaran paracetamol yang terjadi di perairan Teluk Jakarta telah menambah deretan permasalahan lingkungan. Hal tersebut menjadi PR penting bagi pemerintah untuk mengurangi pencemaran serta memperoleh solusi penanganan pencemaran dengan baik.

Sumber: Dashboard Netray

Kandungan paracetamol yang berada dalam perairan teluk Jakarta menurut Badan Riset dan Inovasi Nasional diduga karena gaya hidup manusia. Mengutip dari Suara, BRIN memaparkan bahwa gaya hidup publik dapat menjadi salah satu faktor adanya limbah paracetamol di perairan teluk Jakarta tersebut. Peneliti Oseanografi BRIN, Zainal Arifin mengatakan bahwa masyarakat kurang mendapat edukasi tentang pengolahan limbah farmasi rumah tangga sehingga obat kadaluarsa tidak dikelola serta dibuang sembarang atau instalasi pengelolaan air limbah tidak berjalan optimal. Lalu bagaimana kandungan paracetamol dapat mencemari perairan teluk Jakarta? 

Menurut hasil riset BRIN yang dibuat Dr. Wulan Koagouw (BRIN, UoB), Prof. Zainal Arifin (BRIN), Dr. George Olivier (UoB), dan Dr. Corina Ciocan (UoB) sebanyak 60-80 persen limbah paracetamol berasal dari daratan tidak hanya Jakarta dan sekitarnya seperti Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi yang berhilir ke wilayah utara Jakarta. Parameter paracetamol terdeteksi di dua tempat yakni muara sungai Angke sekitar 610 ng/L dan muara sungai Ciliwung Ancol 420 ng/L. Jumlah kandungan paracetamol yang cukup tinggi meningkatkan kekhawatiran tentang risiko lingkungan dan kehidupan biota laut di Teluk Jakarta. 

Sorotan Media Pemberitaan Terkait Pencemaran Paracetamol 

Sedikit pemaparan tentang pencemaran paracetamol di atas, Netray tertarik melihat bagaimana media menyoroti limbah paracetamol tersebut. Pemantauan dilakukan sejak awal bulan dengan periode 1-18 Oktober 2021. 

Sumber: Dashboard Netray

Hasilnya pemberitaan yang mengangkat pencemaran paracetamol yakni sebanyak 343 total berita dari 43 portal media. Sebanyak 73% pemberitaan didominasi dengan kategori health & lifestyle dan 24% pemberitaan pencemaran paracetamol berkategori government. Kemudian pergerakan grafik pemberitaan paling banyak terjadi pada awal bulan dan menurun di akhir periode pemantauan. 

Pencemaran paracetamol didominasi dengan berita bersentimen negatif. Berita terkait dampak menjadi topik utama yang banyak disorot oleh beberapa media. Sebab dampak dari pencemaran tersebut mempengaruhi kesehatan dan keberlangsungan makhluk hidup.  

  • Contoh Artikel Dampak
  • Contoh Artikel Dampak

Pencemaran paracetamol yang terjadi di teluk Jakarta membawa dampak negatif manusia dan juga seluruh biota laut di dalamnya. Berdasarkan artikel diatas, nelayan mengalami kerugian karena kualitas ikan menurun akibat pencemaran. Kemudian mengutip dari Republika, Prof Etty Riani Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB berpendapat bahwa paracetamol dapat memberi dampak langsung maupun jangka panjang. Terpapar atau mengkonsumsi paracetamol secara berlebihan dapat merusak organ tubuh manusia. Akan tetapi, pendapat Prof Etty tersebut memerlukan penelitian lebih mendalam lagi. 

Solusi Pencemaran Paracetamol di Teluk Jakarta 

Solusi untuk kasus pencemaran lingkungan ini ditawarkan dari peneliti Oseanografi LIPI-BRIN, Wulan Koagouw. Ia memberikan sebuah solusi untuk mereduksi paracetamol yang mencemari teluk Jakarta dengan teknologi penanganan limbah canggih.

Contoh Artikel Solusi

Mengutip dari Kumparan, selain menggunakan teknologi penanganan limbah yang canggih, masyarakat juga perlu menyesuaikan gaya hidup dengan mengurangi konsumsi obat-obatan seperti paracetamol. Selain itu, pemberian sosialisasi tentang cara pengolahan dan penanganan limbah juga diperlukan agar pembuangan limbah rumah tangga berupa paracetamol lebih terstruktur. Peran pemerintah sangat dibutuhkan agar penanganan pencemaran paracetamol di Indonesia semakin baik kedepannya.

Lalu, Seperti Apa Indeks Kualitas Air di Indonesia?

Kualitas Air Teluk
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup Jakarta

Apabila dilihat dari grafik Dinas Lingkungan Hidup Jakarta, indeks kualitas air di perairan teluk dalam kurun waktu 2011-2020 tergolong pada kondisi baik. Kemudian di tahun 2020, kualitas air dari masing-masing stasiun yang mewakili aliran dari beberapa muara disekitar teluk Jakarta mengalami penurunan. Parameter fosfat, minyak, dan kekeruhan membuat kualitas air di teluk berstatus sedang.

Kualitas Air Muara
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup Jakarta

Kemudian dalam laporan kualitas air DLH Jakarta juga terdapat indeks kualitas air dari masing-masing muara di sekitar teluk Jakarta tahun 2020. Dari Tabel di atas terlihat bahwa kualitas air di muara mayoritas berkategori kurang hingga sedang. Kualitas air di muara-muara tersebut belum mengalami peningkatan menjadi kategori baik.

Opini Netizen tentang Pencemaran Paracetamol 

Sementara itu, dari pantauan media sosial Twitter topik paracetamol tidak begitu menarik impresi warganet. Akan tetapi, topik pencemaran paracetamol ini mencapai jangkauan yang luas karena pertama kali diangkat oleh akun berita @kumparanplus. 

Statistik Twitter, Sumber: Dashboard Netray

Apabila dilihat dari statistik di atas, angka potential reach yang dijangkau oleh topik limbah paracetamol menyentuh angka jutaan. Kemudian selama pemantauan dengan periode 1-18 Oktober 2021, pencemaran paracetamol telah diperbincangkan sebanyak 1,138 tweets. Perbincangan tersebut didominasi dengan opini warganet bersentimen negatif hampir 48% dari total keseluruhan tweets. 

Opini sindiran dari warganet banyak memenuhi linimasa topik perbincangan paracetamol. Warganet mengungkapkan ketika sakit atau demam tidak perlu mengonsumsi obat cukup berendam di teluk Jakarta karena sudah mengandung paracetamol penurun demam. Selain bernada sindiran, warganet juga menuliskan pendapat dengan sentimen positif.

Sebagian warganet berpendapat bahwa adanya musibah limbah paracetamol ini dapat dijadikan momentum untuk lebih meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan dan menjaga alam. Oleh karena itu, peran aktif masyarakat dalam mengelola limbah sampah obat diperlukan agar dapat mengurangi pencemaran. 

Sumber: Dashboard Netray

Dampak yang terjadi dari pencemaran paracetamol ini membahayakan ekosistem di luar teluk maupun biota laut yang berada di dalamnnya. Penanganan pencemaran lingkungan ini memang sudah lama menjadi PR pemerintah. Menurunnya kualitas air juga menjadi fokus utama bagi beberapa organisasi terkait. Dinas Lingkungan Hidup, DPR beserta Pemprov DKI harus memutuskan kebijakan tegas dalam menangani pencemaran lingkungan termasuk limbah paracetamol. Ditambah dengan dukungan penuh dari masyarakat maka kualitas air di Jakarta akan semakin membaik seiring berjalannya waktu. Demikian analisis Netray. 

Bagikan:
#limbah paracetamol#paracetamol di teluk jakarta#pencemaran paracetamol

Berita Terkait

    Kenapa Indonesia Perlu Energi Nuklir untuk Mendukung Industrialisasi?
    Berita Hari Ini

    Kenapa Indonesia Perlu Energi Nuklir untuk Mendukung Industrialisasi?

    Dalam menghadapi tantangan industrialisasi dan kebutuhan energi yang semakin meningkat, Indonesia harus mengeksplorasi lebih lanjut sumber energi yang dapat mendukung pertumbuhan industri dalam jangka panjang. Salah satu ....
    Saiful Ardianto
    Saiful Ardianto
  • Pertamina Bakal Beri Dukungan Energi Bersih Lewat Energi Panas Bumi, Kenapa?
    Berita Hari Ini

    Pertamina Bakal Beri Dukungan Energi Bersih Lewat Energi Panas Bumi, Kenapa?

    Saiful Ardianto 01 Aug 2025 12:11
  • Energi Mineral Festival 2025: Rumah Besar bagi Ekosistem Energi Nasional?
    Berita Hari Ini

    Energi Mineral Festival 2025: Rumah Besar bagi Ekosistem Energi Nasional?

    Saiful Ardianto 31 Jul 2025 15:10
  • PLTA Kalla Group: Proyek Energi Terbarukan di Kerinci Bakal Segera Beroperasi?
    Berita Hari Ini

    PLTA Kalla Group: Proyek Energi Terbarukan di Kerinci Bakal Segera Beroperasi?

    Salah satu perusahaan besar di Indonesia, PLTA Kalla Group menargetkan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Kerinci, Jambi, akan mulai beroperasi pada November 2025. Dengan kapasitas produksi ....
    Saiful Ardianto
    Saiful Ardianto
  • Kerjasama Impor Energi: Indonesia dan AS Sepakati Kesepakatan 15 Miliar Dolar AS
    Berita Hari Ini

    Kerjasama Impor Energi: Indonesia dan AS Sepakati Kesepakatan 15 Miliar Dolar AS

    Saiful Ardianto 29 Jul 2025 11:03
  • Pembatasan LPG 3 Kg: Dampak Kebijakan “Amburadul” terhadap Ekonomi Kelas Menengah?
    Berita Hari Ini

    Pembatasan LPG 3 Kg: Dampak Kebijakan “Amburadul” terhadap Ekonomi Kelas Menengah?

    Saiful Ardianto 28 Jul 2025 14:46

Anda Harus Tahu

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?
Kesehatan

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda
Lifestyle

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar
Lifestyle

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android
Teknologi

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!
Lifestyle

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan
Kesehatan

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan

Populer

Pembatasan LPG 3 Kg: Dampak Kebijakan “Amburadul” terhadap Ekonomi Kelas Menengah?
Berita Hari Ini

1

Pembatasan LPG 3 Kg: Dampak Kebijakan “Amburadul” terhadap Ekonomi Kelas Menengah?

Pembatasan LPG 3 Kg: Dampak Kebijakan “Amburadul” terhadap Ekonomi Kelas Menengah?
Berita Hari Ini

2

Pembatasan LPG 3 Kg: Dampak Kebijakan “Amburadul” terhadap Ekonomi Kelas Menengah?

PLTA Lapopu Dukung Perluasan Instalasi Listrik di Sumba Barat, Ini Manfaatnya!
Berita Hari Ini

3

PLTA Lapopu Dukung Perluasan Instalasi Listrik di Sumba Barat, Ini Manfaatnya!

Kerjasama Impor Energi: Indonesia dan AS Sepakati Kesepakatan 15 Miliar Dolar AS
Berita Hari Ini

4

Kerjasama Impor Energi: Indonesia dan AS Sepakati Kesepakatan 15 Miliar Dolar AS

Pertamina Bakal Beri Dukungan Energi Bersih Lewat Energi Panas Bumi, Kenapa?
Berita Hari Ini

5

Pertamina Bakal Beri Dukungan Energi Bersih Lewat Energi Panas Bumi, Kenapa?

Pilihan Editor

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien
Berita Hari Ini

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya
Berita Hari Ini

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said
Berita Hari Ini

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD
Berita Hari Ini

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa
Berita Hari Ini

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa
Berita Hari Ini

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa

Follow Google News Kami: Djawanews logo
Djawanews logo
Tentang Kami Kontak Kami Privacy Policy Redaksi Pedoman Media Siber Karir
fb
tw
ig
© Copyright 2025 Djawanews Media Utama
arrow-up