Djawanews - Penumpang Honda Mobilio yang marah-marah ke polisi, akhirnya --seperti biasa-- datang ke kantor polisi, menyesal dan meminta maaf. Polisi memang langsung memaafkan para penumpang itu.
Namun sikap baik hati polisi ini malah mendapat kritikan dari penggiat media sosial, Denny Siregar. Kapolri memang wanti-wanti supaya semua polisi yang bertugas di pos penyekatan harus dibekali panjang sabar dan sifat humanis. Tapi humanis ini yang dianggap Denny malah titik lemah polisi.
"Kepolisian seharusnya bisa memilah mana humanis dan mana yang tegas..." tulis Denny di akun Twitternya seperti dilihat redaksi, Senin (17/5/2021).
"Humanis itu kalau polisi bantu anak2 nyebrang jalan. Tegas itu kalau ada yg melawan, langsung tindak ditempat. Kalau dimaki2 trus viral trus dimaafkan itu sdh bukan humanis lagi namanya, tapi lembek.." tulis Denny lagi.
Anggota Komisi III Andi Rio Idris Padjalangi bersuara agak berbeda. Dia meminta masyarakat lebih menghargai aparat kepolisian bertugas di lapangan khususnya yang sedang berjaga di titik penyekatan di berbagai wilayah.
"Masyarakat harus hargai aparat kepolisian yang bertugas, mereka menjalankan tugas sesuai anjuran pemerintah," kata Andi Rio.
Andi Rio menilai hati kecil para aparat kepolisian sejujurnya ingin sekali bertemu dan berkumpul bersama orang tua, anak, istrinya serta keluarganya di Hari Raya Idul Fitri.
"Namun karena harus menjalankan tugas, mereka rela hanya bertemu dan berkomunikasi melalui video call dan telepon," ujarnya.
Politisi Partai Golkar itu mengapresiasi langkah Polri yang selalu mengedepankan langkah persuasif kepada masyarakat dalam memberikan penjelasan di berbagai titik penyekatan di berbagai wilayah.
Menurut dia, langkah Kepolisian tersebut merupakan hal yang luar biasa dan bukti bahwa Kepolisian selalu dekat dengan masyarakat, pertahankan terus profesional para anggota Polri di lapangan.