Djawanews.com – Dua Rukun Tetangga (RT) di Kelurahan Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara terendam banjir setinggi 65 sentimeter (cm) pada Selasa pagi, 8 Juli. Menurut BPBD DKI Jakarta, banjir ini disebabkan oleh curah hujan tinggi yang berbarengan dengan banjir rob (banjir pesisir).
"Hingga pukul 06.00 WIB dua RT tercatat terendam banjir dengan ketinggian hingga 65 sentimeter (cm)," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji.
Isnawa menjelaskan bahwa Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini banjir pesisir (rob) yang berlaku dari 4 Juli hingga 13 Juli 2025.
Fenomena banjir rob ini terjadi akibat adanya pasang maksimum air laut yang bersamaan dengan fase Perigee dan Bulan Baru, sehingga berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum di wilayah pesisir utara Jakarta.
Kondisi itu menyebabkan Pintu Air Pasar Ikan Siaga atau Siaga 2 pada Senin, 7 Juli, pukul 14.00 WIB.
Selain itu, hujan yang melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya menyebabkan kenaikan Pos Pantau Angke Hulu Waspada/Siaga 3 pada Senin, 7 Juli, pukul 05.00 WIB naik menjadi Siaga 2/ Siaga pada pukul 20.00 WIB naik menjadi siaga 1 atau bahaya pada pukul 22.00 WIB.
Pos Pantau Sunter Hulu Waspada/Siaga 3 pada Senin Senin, 7 Juli, pukul 14.00 WIB naik menjadi Siaga 2/Siaga pada pukul 21.00 WIB.
Bendung Katulampa Waspada/Siaga 3 pada Senin, 7 Juli, pukul 19.00 WIB, Pintu Air Manggarai Waspada/Siaga 3 pada Senin, 7 Juli, pukul 21.00 WIB.
Lalu, Pintu Air Karet Waspada/Siaga 3 pada Senin, 7 Juli, pukul 21.00 WIB naik menjadi Siaga 2/ Siaga pada pukul 22.00 WIB yang menyebabkan terjadinya beberapa genangan di wilayah DKI Jakarta.
BPBD DKI Jakarta mencatat hingga Selasa pagi ada 46 RT masih terendam banjir akibat curah hujan tinggi hingga banjir rob di Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan dan Jakarta Utara.
BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat serta menyiapkan kebutuhan dasar bagi penyintas.
"Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," kata Isnawa.
Selain itu dirinya mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan.
"Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112 dan layanan ini gratis dan beroperasi selama 24 jam non-stop," ujarnya.