Djawanews logo
×
  • Masuk
  • Berita Hari Ini
  • Bisnis
    • Entrepreneur
    • Market
  • Lifestyle
    • Fashion
    • Infotainment
    • Inspirasi
    • Kesehatan
    • Relationship
  • Otomotif
  • Sepak Bola
  • Sport
  • Teknologi
  • Travel
  • Serba-serbi
  • Kriminal
  1. Home
  2. Berita Hari Ini
Biden Siap Berikan Perlindungan Sementara untuk Warga Hongkong, China: Itu Sangat Mencampuri Urusan Kami
Presiden AS Joe Biden (vox-cdn.com)

Biden Siap Berikan Perlindungan Sementara untuk Warga Hongkong, China: Itu Sangat Mencampuri Urusan Kami

MS Hadi
MS Hadi 06 Agustus 2021 at 08:29am

Djawanews.com – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden siap memberikan tempat perlindungan sementara bagi warga Hong Kong di AS, memungkinkan ribuan orang memperpanjang masa tinggalnya. Hal ini dilakukan sebagai reaksi atas tekanan Bejing terhadap demokrasi di Hong Kong.

Dalam memo yang dikeluarkan Kamis 5 Agustus waktus setempat, Presiden Biden meminta Departemen Keamanan Dalam Negeri untuk menerapkan penangguhan pemulangan hingga 18 bulan, bagi penduduk Hong Kong yang saat ini berada di Amerika Serikat dengan alasan "kebijakan luar negeri yang memaksa".

"Selama setahun terakhir, RRC telah melanjutkan serangannya terhadap otonomi Hong Kong, merusak proses dan institusi demokrasi yang tersisa, memberlakukan batasan pada kebebasan akademik dan menindak kebebasan pers," kata Presiden Joe Biden dalam memo itu, menggunakan akronim untuk Republik Rakyat Cina, seperti mengutip Reuters Jumat 6 Agustus.

Presiden Biden menyebut, menawarkan tempat berlindung yang aman bagi penduduk Hong Kong, melanjutkan kepentingan Amerika Serikat di kawasan itu. Amerika Serikat tidak akan goyah dalam mendukung orang-orang di Hong Kong, katanya.

Tidak jelas berapa banyak orang yang akan terpengaruh oleh langkah itu, tetapi sebagian besar penduduk Hong Kong yang saat ini berada di Amerika Serikat diharapkan memenuhi syarat, menurut seorang pejabat senior administrasi.

Gedung Putih mengatakan, langkah itu memperjelas sikap Amerika Serikat yang tidak akan tinggal diam ketika China melanggar janjinya kepada Hong Kong dan kepada komunitas internasional."

"Mereka yang memenuhi syarat juga dapat meminta izin kerja," tukas Menteri Keamanan Dalam Negeri AS Alejandro Mayorkas.

Mengkuti keputusan Presiden Biden, anggota Parlemen AS telah mencari undang-undang yang akan memudahkan orang-orang dari Hong Kong, untuk mendapatkan status pengungsi AS, jika mereka takut akan penganiayaan setelah bergabung dengan protes terhadap China.

"RRC secara fundamental telah mengubah landasan institusi Hong Kong," tukas Menteri Luar Negeri Antony Blinken dalam sebuah pernyataan, mencatat bahwa pihak berwenang China dan Hong Kong telah secara sewenang-wenang menunda pemilihan yang dijadwalkan, mendiskualifikasi anggota parlemen, merusak kebebasan pers dan menangkap lebih dari 10.000 orang.

Menu Blinken mengatakan, Washington bergabung dengan sekutu untuk menawarkan perlindungan, sesuai dengan dorongan pemerintah Biden untuk melawan China bersama dengan mitra yang berpikiran sama.

Baca Juga:
  • Kemensos Gelar Retret Kepala Sekolah, Samakan Persepsi soal Sekolah Rakyat
  • Bambang Pacul Sebut PDIP Bakal Tulis Ulang Sejarah sebagai Tandingan Versi Pemerintah
  • Puan: Pemerintah Harus Memastikan Keselamatan WNI di Tengah Konflik Iran-Israel

Sementara, saat ditanya tentang prospek tempat tinggal permanen, juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price mengatakan warga Hong Kong masih bisa dirujuk untuk dipertimbangkan ke Program Penerimaan Pengungsi AS.

Keputusan ini adalah yang terbaru dari serangkaian tindakan yang diambil Presiden, untuk mengatasi apa yang disebut pemerintahannya sebagai erosi aturan hukum di bekas jajahan Inggris tersebut, yang dikembalikan ke Beijing tahun 1997.

Juli lalu, Pemerintah AS menjatuhkan banyak sanksi terhadap pejabat China di Hong Kong, memeringatkan perusahaan tentang risiko beroperasi di bawah undang-undang keamanan nasional yang diterapkan China tahun lalu untuk mengkriminalisasi apa yang dianggapnya subversi, pemisahan diri, terorisme, atau kolusi dengan pasukan asing. Baca selengkapnya

Para kritikus mengatakan, undang-undang tersebut memfasilitasi tindakan keras terhadap aktivis pro-demokrasi dan kebebasan pers, meskipun Beijing telah setuju untuk mengizinkan otonomi politik yang cukup besar di Hong Kong selama 50 tahun.

Terpisah, China membalas tindakan AS bulan lalu dengan menjatuhkan sanksi terhadap sejumlah warga AS, di antaranya termasuk sanksi terhadap mantan menteri perdagangan AS Wilbur Ross.

Sementara itu, juru bicara Kedutaan Besar China di Washington Liu Pengyu mengatakan, karakterisasi AS dari situasi di Hong Kong 'membingungkan hitam dan putih'. Ia pun menyebut undang-undang keamanan nasional yang baru telah menciptakan lingkungan yang lebih aman dan kebebasan yang dilindungi.

"Langkah seperti itu mengabaikan dan mendistorsi fakta, dan sangat mencampuri urusan dalam negeri China," kritiknya, merujuk pada pengumuman AS.

Bagikan:
#berita hari ini#djawanews#china#Hongkong#as#Gedung Putih#Liu Pengyu#Joe Biden

Berita Terkait

    Kemensos Gelar Retret Kepala Sekolah, Samakan Persepsi soal Sekolah Rakyat
    Berita Hari Ini

    Kemensos Gelar Retret Kepala Sekolah, Samakan Persepsi soal Sekolah Rakyat

    Djawanews.com – Kementerian Sosial (Kemensos) RI menggelar retret tahap pertama bagi 53 kepala sekolah yang telah lulus seleksi formasi Kepala Sekolah Rakyat. Pembekalan ini dilaksanakan di Pusdiklatbangprof Kemensos, ....
    MS Hadi
    MS Hadi
  • Bambang Pacul Sebut PDIP Bakal Tulis Ulang Sejarah sebagai Tandingan Versi Pemerintah
    Berita Hari Ini

    Bambang Pacul Sebut PDIP Bakal Tulis Ulang Sejarah sebagai Tandingan Versi Pemerintah

    MS Hadi 17 Jun 2025 15:02
  • Puan: Pemerintah Harus Memastikan Keselamatan WNI di Tengah Konflik Iran-Israel
    Berita Hari Ini

    Puan: Pemerintah Harus Memastikan Keselamatan WNI di Tengah Konflik Iran-Israel

    MS Hadi 17 Jun 2025 13:09
  • Wamendagri: Penetuan Batas Wilayah Menimbang Fakta Historis, Politis dan Sosial Budaya
    Berita Hari Ini

    Wamendagri: Penetuan Batas Wilayah Menimbang Fakta Historis, Politis dan Sosial Budaya

    Djawanews.com – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto mengatakan penentuan batas wilayah, termasuk sengketa empat pulau di perbatasan Aceh-Sumatera Utara (Sumut), tidak hanya didasarkan pada ....
    MS Hadi
    MS Hadi
  • Kecelakaan Balon Udara di Turki: 12 WNI Cedera, Pilot Meninggal Dunia
    Berita Hari Ini

    Kecelakaan Balon Udara di Turki: 12 WNI Cedera, Pilot Meninggal Dunia

    MS Hadi 17 Jun 2025 10:14
  • Pemprov DKI Siap Bangun PLTSa di Empat Lokasi, Tinggal Tunggu Perpres
    Berita Hari Ini

    Pemprov DKI Siap Bangun PLTSa di Empat Lokasi, Tinggal Tunggu Perpres

    MS Hadi 17 Jun 2025 08:32

Anda Harus Tahu

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?
Kesehatan

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda
Lifestyle

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar
Lifestyle

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android
Teknologi

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!
Lifestyle

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan
Kesehatan

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan

Populer

Pramono Sebut Masih Kaji Wacana Car Free Night di Sudirman-Thamrin
Berita Hari Ini

1

Pramono Sebut Masih Kaji Wacana Car Free Night di Sudirman-Thamrin

16.382 Siswa Palestina Tewas sejak Agresi Militer Israel 2023
Berita Hari Ini

2

16.382 Siswa Palestina Tewas sejak Agresi Militer Israel 2023

Presiden Prabowo Resmi Buka Indo Defence dan Forum 2025 di JIexpo Kemayoran
Berita Hari Ini

3

Presiden Prabowo Resmi Buka Indo Defence dan Forum 2025 di JIexpo Kemayoran

Tiba di Paris, Greta Thunberg: Kami Diculik di Perairan Internasional dan Dibawa ke Israel
Berita Hari Ini

4

Tiba di Paris, Greta Thunberg: Kami Diculik di Perairan Internasional dan Dibawa ke Israel

Retret Kepala Daerah Gelombang Kedua Digelar Akhir Juni di IPDN Jatinangor
Berita Hari Ini

5

Retret Kepala Daerah Gelombang Kedua Digelar Akhir Juni di IPDN Jatinangor

Pilihan Editor

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien
Berita Hari Ini

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya
Berita Hari Ini

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said
Berita Hari Ini

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD
Berita Hari Ini

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa
Berita Hari Ini

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa
Berita Hari Ini

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa

Follow Google News Kami: Djawanews logo
Djawanews logo
Tentang Kami Kontak Kami Privacy Policy Redaksi Pedoman Media Siber Karir
fb
tw
ig
© Copyright 2025 Djawanews Media Utama
arrow-up