Djawanews logo
×
  • Masuk
  • Berita Hari Ini
  • Bisnis
    • Entrepreneur
    • Market
  • Lifestyle
    • Fashion
    • Infotainment
    • Inspirasi
    • Kesehatan
    • Relationship
  • Otomotif
  • Sepak Bola
  • Sport
  • Teknologi
  • Travel
  • Serba-serbi
  • Kriminal
  1. Home
  2. Berita Hari Ini
Berapakah Jumlah Utang Indonesia dari Era Presiden Soekarno Hingga Jokowi?
Ilustrasi (beritasatu.com)

Berapakah Jumlah Utang Indonesia dari Era Presiden Soekarno Hingga Jokowi?

Fajar Prasetyo
Fajar Prasetyo 15 Juni 2021 at 10:18am

Djawanews.com - Hingga kini, Indonesia tercatat masuk dalam 10 besar negara dengan utang terbesar. Utang Indonesia mencapai 402,08 miliar dollar AS, setara dengan Rp5.589 triliun!

Pada Oktober 2012 lalu, Bank Dunia menyatakan lewat publikasi Data Statistik Utang Internasional. Dalam data itu, Indonesia berada di posisi ke-7 dalam daftar utang luar negeri terbesar.

Hampir 76 tahun usia negara kita, utang kita terus membesar. Salah satu alasannya karena setiap pemerintahan selalu menambah utang. Mulai dari orde lama, orde baru, hingga era reformasi. Bank Dunia juga mencatat utang luar negeri Indonesia naik dua kali lipat dalam 10 tahun terakhir.

Masing-masing presiden RI dinilai telah melanjutkan tongkat estafet warisan utang untuk presiden selanjutnya. Belum ada yang mampu membuat Indonesia lepas dari lilitan utang luar negeri.

Utang dari Era Presiden Soekarno Hingga BJ Habibie

Setelah Indonesia merdeka, negara ini dipimpin oleh Presiden Soekarno. Utang negara kita untuk pertama kalinya dimulai pada 1949.

Saat itu, Indonesia mewarisi utang dari pemerintahan Hindia Belanda sebagai salah satu kesepakatan Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag, Belanda. Utang itu menjadi syarat kemerdekaan Indonesia.

Bung Karno juga pernah berutang ke negara lain, seperti Uni Soviet dan Amerika Serikat (AS). Total utang ra Bung Karno adalah 2,3 miliar dollar AS, sekitar Rp32 triliun. Sedangkan utang Hindia Belanda yang harus ditanggung Indonesia adalah 4 miliar dollar AS, sekitar Rp56 triliun.

Soekarno mewariskan utang pemerintah ke tangan Soeharto. Data utang di era Presiden Soeharto mencapai Rp55,4 triliun. Sedangkan produk domestik bruto (PDB) berada di angka Rp955,6 triliun.

Soeharto sendiri memilih berutang pada blok barat dan lembaga asing, contohnya Bank Dunia dan IMF. Soeharto juga mengambil warisan utang dari Hindia Belanda yang sempat dibatalkan oleh Soekarno tahun 1964.

Soeharto pun membuka komitmen pinjaman baru. Utangnya diarahkan untuk pertumbuhan ekonomi seperti pembangunan infrastruktur, pabrik, industri, dan lain sebagainya.

Kemudian akumulasi utang terus bertambah pada masa pemerintahan BJ Habibie. Meski menjabat hanya sebentar, rasio utang Indonesia terhadap PDB berada di level 85,4%. Akibatnya, utang di era Habibie mencapai Rp938,8 triliun dengan PDB yang mencapai Rp1.099 triliun.

Baca Juga:
  • Hutang Indonesia Nambah Selama Pademi, Menkeu: Nggak Ada Pilihan
  • Utang Lagi dan Lagi! Indonesia Pinjam Rp5,74 Triliun ke Bank Dunia, Bakal Untuk Apa?
  • Utang Indonesia Mencapai Rp6000 T, Luhut Binsar: “Selama Itu Bisa Kita Kembalik, Kenapa Jadi Masalah?”

Utang dari Era Gus Dur Hingga Jokowi

Selanjutnya di era pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, utang Indonesia sempat turun. Utang Indonesia menjadi 77,2%. Utang pemerintahan saat itu adalah Rp1.271 triliun dengan PDB mencapai Rp1.491 triliun.

Utang di era Presiden Megawati juga mengalami penurunan rasio. Utangnya sebesar Rp1.298 triliun dengan PDB mencapai Rp2.303 triliun. Rasio utang saat itu adalah 56% terhadap PDB.

Utang kembali membengkak hingga Rp2.608 triliun di era SBY. Meski begitu, SBY sempat melunasi utang Indonesia pada IMF yang sudah lama sejak 1997. Sementara pada Oktober 2006 sisa utang IMF sebesar 3,7 miliar dollar AS yang seharusnya jatuh tempo pada 2010 sudah dilunasi oleh BI.

Selanjutnya di era Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Kementerian Keuangan RI mencatat total utang pemerintah mencapai Rp6.074,56 triliun pada akhir Desember 2020 lalu. Rasio utang pemerintah terhadap PDB sebesar 38.68%.

Utang negara ini membengkak lantaran pelemahan ekonomi selama pandemi Covid-19.

Posisi utang Indonesia kemudian menanjak menjadi 307,75 miliar dollar AS pada 2015; 318,94 miliar dollar AS pada 2016; 353,56 miliar dollar AS pada 2017; 379,59 miliar dollar AS pada 2018; dan 402,08 miliar dollar AS, sekitar Rp5.634 triliun.

Tiga negara tempat Indonesia langganan utang adalah Singapura mencapai 67,93 miliar dollar AS, Jepang dengan 29,03 miliar dollar AS, dan China hingga 20,03 miliar dollar AS. Indonesia juga memiliki pinjaman dari AS, Australia, Austria, Hong Kong, Korea Selatan, Inggris, Swiss, dan sejumlah negara lain.

Bagikan:
#Jumlah utang indonesia#utang pemerintah#era presiden soekarno#PRESIDEN JOKOWI#GUS DUR#rasio utang#PDB#utang luar negeri#HUTANG NEGARA

Berita Terkait

    Bisnis Energi ABM Investama: Memperkuat Posisi dengan Fasilitas Kredit Rp4,2 Triliun
    Berita Hari Ini

    Bisnis Energi ABM Investama: Memperkuat Posisi dengan Fasilitas Kredit Rp4,2 Triliun

    Djawanews.com - Perusahaan energi terintegrasi yang memiliki portofolio bisnis di sektor pertambangan batu bara, logistik, dan energi, PT ABM Investama Tbk. (ABMM) semakin memperkuat posisinya di ....
    Saiful Ardianto
    Saiful Ardianto
  • Pasokan Energi Jelang Libur Nataru: Pertamina Siapkan Semua Sumber Energi
    Berita Hari Ini

    Pasokan Energi Jelang Libur Nataru: Pertamina Siapkan Semua Sumber Energi

    Saiful Ardianto 17 Dec 2025 11:33
  • Waduk PLTA Koto Panjang: Ketinggian Air Naik 12 Cm, Kondisi Masih Aman?
    Berita Hari Ini

    Waduk PLTA Koto Panjang: Ketinggian Air Naik 12 Cm, Kondisi Masih Aman?

    Saiful Ardianto 15 Dec 2025 14:54
  • Indonesia di Pusat Transisi Energi Global Jadi Alasan Hilirisasi Jadi Fondasi Ekonomi Masa Depan?
    Berita Hari Ini

    Indonesia di Pusat Transisi Energi Global Jadi Alasan Hilirisasi Jadi Fondasi Ekonomi Masa Depan?

    Djawanews.com - Indonesia kini berada di posisi strategis dalam transisi energi global, dengan hilirisasi sebagai kunci utama untuk transformasi ekonomi yang berkelanjutan. Hal tersebut diungkapkan oleh ....
    Saiful Ardianto
    Saiful Ardianto
  • Hilirisasi Energi Jadi Mesin Ekonomi Daerah yang Berkelanjutan, Gini Penjelasannya!
    Berita Hari Ini

    Hilirisasi Energi Jadi Mesin Ekonomi Daerah yang Berkelanjutan, Gini Penjelasannya!

    Saiful Ardianto 12 Dec 2025 15:38
  • PLTA Singkarak: Pahlawan Sistem Kelistrikan Sumatera Barat
    Berita Hari Ini

    PLTA Singkarak: Pahlawan Sistem Kelistrikan Sumatera Barat

    Saiful Ardianto 12 Dec 2025 11:35

Anda Harus Tahu

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?
Kesehatan

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda
Lifestyle

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar
Lifestyle

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android
Teknologi

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!
Lifestyle

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan
Kesehatan

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan

Populer

PLTA Singkarak: Pahlawan Sistem Kelistrikan Sumatera Barat
Berita Hari Ini

1

PLTA Singkarak: Pahlawan Sistem Kelistrikan Sumatera Barat

Hilirisasi Energi Jadi Mesin Ekonomi Daerah yang Berkelanjutan, Gini Penjelasannya!
Berita Hari Ini

2

Hilirisasi Energi Jadi Mesin Ekonomi Daerah yang Berkelanjutan, Gini Penjelasannya!

Waduk PLTA Koto Panjang: Ketinggian Air Naik 12 Cm, Kondisi Masih Aman?
Berita Hari Ini

3

Waduk PLTA Koto Panjang: Ketinggian Air Naik 12 Cm, Kondisi Masih Aman?

Indonesia di Pusat Transisi Energi Global Jadi Alasan Hilirisasi Jadi Fondasi Ekonomi Masa Depan?
Berita Hari Ini

4

Indonesia di Pusat Transisi Energi Global Jadi Alasan Hilirisasi Jadi Fondasi Ekonomi Masa Depan?

Bisnis Energi ABM Investama: Memperkuat Posisi dengan Fasilitas Kredit Rp4,2 Triliun
Berita Hari Ini

5

Bisnis Energi ABM Investama: Memperkuat Posisi dengan Fasilitas Kredit Rp4,2 Triliun

Pilihan Editor

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien
Berita Hari Ini

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya
Berita Hari Ini

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said
Berita Hari Ini

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD
Berita Hari Ini

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa
Berita Hari Ini

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa
Berita Hari Ini

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa

Follow Google News Kami: Djawanews logo
Djawanews logo
Tentang Kami Kontak Kami Privacy Policy Redaksi Pedoman Media Siber Karir
fb
tw
ig
© Copyright 2025 Djawanews Media Utama
arrow-up