Djawanews.com - Pembangunan Bendungan Way Apu di Kabupaten Buru, Maluku, memasuki babak akhir. Per Minggu (12/10/25), progres fisik Paket 1 telah mencapai 89,8% dari kontrak Rp1,11 triliun. Sejak dimulai pada Desember 2017, proyek ini dirancang sebagai infrastruktur air terpadu yang akan menopang irigasi, air baku, energi bersih, serta pengendalian banjir di kawasan Pulau Buru.
Dari sisi layanan air, Bendungan Way Apu ditargetkan mengairi 10.562 hektare lahan pertanian. Pasokan air baku 550 liter per detik disiapkan untuk kebutuhan rumah tangga, industri kecil, dan pelayanan publik. Manfaat ini diharapkan memperkuat produktivitas pertanian sembari menekan kerentanan kekeringan musiman.
Rp1,11 Triliun untuk Bendungan Way Apu: Ada Dampak ke Ekonomi Lokal?
Kontribusi pada transisi energi juga disiapkan. Desain bendungan memuat potensi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) 8 megawatt serta membuka peluang pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) hingga 41 MW di zona sekitar.
Kombinasi keduanya akan menambah bauran energi bersih daerah dan mengurangi ketergantungan pada sumber berbasis fosil.
Fungsi mitigasi bencana menjadi penopang berikutnya. Bendungan Way Apu diproyeksikan menurunkan risiko banjir hingga 60%, memangkas area terdampak dari 1.963 hektare menjadi 786 hektare. Di hilir, peluang wisata air dan kawasan konservasi dirancang untuk mendorong ekonomi lokal sekaligus menjaga ekologi perairan.
Medan konstruksi di Pulau Buru yang didominasi batuan malihan dan lempung getas dihadapi dengan inovasi teknis.
Pelaksana menerapkan blok beton 1×1×0,3 meter sebagai pengganti rip-rap, memasang Geosynthetic Clay Liner (GCL) untuk mengendalikan rembesan, meninggikan pondasi tiga meter, membangun dinding diafragma di sisi hilir, menempatkan pumping well di hulu, serta memanfaatkan rumah kaca untuk pengeringan lempung. Paket solusi ini menjaga stabilitas struktur dan kualitas pekerjaan.
Dukungan pemerintah pusat menguat pada 14 Oktober 2025 melalui kunjungan tingkat tinggi yang menegaskan pentingnya ketepatan waktu dan manfaat langsung bagi petani serta nelayan. Dengan basis manfaat yang jelas dan progres yang konsisten, Bendungan Way Apu diposisikan sebagai katalis pemerataan pembangunan di Maluku.
Ke depan, penyelesaian konstruksi akan diikuti pengujian dan pengisian awal waduk secara bertahap sebelum operasi penuh. Aktivitas operasi dan wisata berbasis air diperkirakan membuka peluang usaha baru bagi UMKM setempat, dari jasa transportasi hingga produk olahan pertanian.
Kesimpulan
Bendungan Way Apu mendekati garis finis dengan manfaat multipel: irigasi skala luas, air baku andal, energi bersih, dan reduksi banjir. Proyek ini menjadi tulang punggung ketahanan air–energi Pulau Buru sekaligus pemantik pertumbuhan ekonomi daerah.
Demikian informasi seputar Bendungan Way Apu. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Djawanews.com.