Djawanews.com – Sekitar 168 hewan ternak di Gunung Kidul mati. Berdasarkan keterangan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, jumlah kematian hewan ternak yang diperoleh pada periode Desember 2019 hingga Selasa (11/2/2020) tersebut terdiri dari 116 ekor sapi dan 52 ekor kambing.
“Jumlah hewan ternak yang positif antraks yakni tiga ekor sapi dan tiga ekor kambing yang terjadi di Desa Gombang (Kecamatan Ponjong), dan Desa Pucanganom (Kecamatan Semanu), sisanya keracunan pakan ternak dan diare,” ungkap Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunung Kidul Bambang Wisnu Broto, Kamis (13/2/2020) seperti dikutip dari Antara.
Hewan ternak di Gunung Kidul mati, kewaspadaan ditingkatkan
Bambang menilai meski angka kematian hewan ternak ini kecil dibandingkan dengan populasi hewan ternak yang mencapai ratusan ribu ekor, kematian hewan ternak akibat antraks menyebabkan pihaknya meningkatkan kewaspadaan.
“Angka kematian hewan ternak masih kecil. Namun demikian, adanya hewan ternak yang positif antraks, menjadi kewaspadaan bagi kami. Saat ini, kami intensif melakukan sosialisasi dan meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai pakan ternak sehingga keracunan dari pakan bisa diminimalkan,” kata Bambang.
Selain melakukan sosialiasi dengan masyarakat setempat, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunung Kidul juga rutin mengadakan pemantauan serta pemberian vaksin terhadap hewan ternak.
“Petugas masih melakukan pemantauan secara berkala dan memberikan vaksin terhadap hewan ternak di wilayah yang ada kasus sapi positif antraks,” tambah Bambang.
Hingga hari ini, sebanyak 8990 ekor hewan ternak, dengan rincian 1.451 ekor sapi dan 3.331 ekor kambing telah divaksinasi. Selanjutnya, tanah yang memiliki hewan ternak positif antraks akan diguyur formalin dan dibeton.