Djawanews logo
×
  • Masuk
  • Berita Hari Ini
  • Bisnis
    • Entrepreneur
    • Market
  • Lifestyle
    • Fashion
    • Infotainment
    • Inspirasi
    • Kesehatan
    • Relationship
  • Otomotif
  • Sepak Bola
  • Sport
  • Teknologi
  • Travel
  • Serba-serbi
  • Kriminal
  1. Home
  2. Serba-serbi
Legenda Makam di Sungai Kerbau Keramat Samarinda

Legenda Makam di Sungai Kerbau Keramat Samarinda

Carla Padmasari
Carla Padmasari 08 Januari 2020 at 11:04am

Jika Anda singgah ke beberapa tempat wisata di Samarinda dan melewati Sungai Kerbau, maka akan menjumpai sebuah makam yang disakralkan oleh penduduk sekitar.

Makam yang memiliki kisah berupa Legenda Sungai Kerbau Keramat tersebut, hingga kini masih dijaga kearifannya. Meskipun hanya cerita rakyat, namun legenda tersebut memiliki sisi historis terkait Kerajaan Kutai Kartenagara di masa lampau.

Sungai Kerbau Keramat: Sebuah Fiksi Historis

Dilansir dari Histori.id Legenda Sungai Kerbau Keramat diawali pada pertengahan abad 13, ketika Kerajaan Kutai Kertanegara berada di bawah kepemimpinan Aji Maharaja Sultan.

Wikipedia Indonesia juga mencatat jika Aji Maharaja Sultan merupakan raja ke-3 yang memerintah Kutai Kertanegara dan bertakhta mulai tahun 1360 hingga 1420. Ia merupakan raja yang memerintah setelah menggantikan ayahnya Aji Batara Agung Paduka Nira.

Diceritakan jika Aji Maharaja Sultan pada masa pemerintahannya telah menyatukan beberapa kerajaan di sekitar Sungai Mahakam dalam kekuasaan Kutai Kartanegara. Pada masa itu pula kerajaan berada pada masa kejayaan dan kemakmuran.

Raja Kutai Kertanagaya yang bermaksud memperindah istananya dengan ukiran-ukiran kayu yang bernilai seni tinggi, kemudian atas usul dari pengerannya mengundang pemahat kayu dari Jawa yang pada masa itu terkenal dengan ukirannya.


Baca Juga:
  • 3 Fakta Batu Malin Kundang Legenda si Anak Durhaka dari Padang
  • 5 Oleh-oleh Khas Samarinda dari Makanan hingga Miniatur
  • 5 Tempat Wisata di Samarinda yang Menarik untuk Dikunjungi

Kemudian didatangkan dua pemahat kayu bersaudara dari Jawa untuk menghias Istana Kutai Kertanegara. Raja yang sangat puas dengan hasil ukiran kayu mereka, kemudian memperlakukan keduanya dengan sangat istimewa. Bahkan memberikan hak untuk tinggal bersama keluarganya di istana.

Para pejabat istana yang iri dan dengki terhadap dua pemahat kayu tersebut, kemudian menyusun siasat untuk menyingkirkan mereka. Hingga akhirnya mereka sepakat untuk menyingkirkan keduanya dengan menuduh telah melakukan perbuatan senonoh terhadap dayang istana.

Raja pun mendapat laporan dari pejabat istana terkait kedua pemahat kayu, hingga akhirnya mengusirnya. Tidak hanya mengusir, atas hasutan para pejabat raja memerintahkan agar keduanya dihukum gantung.

Kutukan Sang Pemahat Kayu

Sungai Kerbau Keramat

Sejak zaman dulu, ukiran Jawa telah dikenal keindahan seni dan estetikanya (home.co.id)

Sebelum menjalani hukuman mati, salah satu pemahat kayu mengatakan “Sepuluh hancur luluh, sebelas jadi alas,”. Kalimat tersebut sekaligus sebuah kutukan yang menjadi akhir dari Kerajaan Kutai Kartanegara beberapa abad kemudian.

Kutukan pemahan kayu tersebut kemudian terbukti beberapa abad setelahnya, yaitu ketika Kutai Kertanegara di bawah pemerintahan raja ke 10, Aji Sultan Aliyiddin (sekitar tahun 1752) mendapat  serangan dari Bajak Sulu Kebuntalan.

Serangan yang dipimpin Dato Tan Perana tersebut telah menghancurkan kerajaan dan setelahnya wilayah tersebut menjadi ”alas” atau hutan yang bernama Kutai Lama.

Mayat salah satu pemahat yang dihukum mati kemudian dibuang ke Sungai Kerbau. Namun mayat tersebut tida hanyut mengikuti aliran air sungai, tapi malah menuju ke arah hulu muara sungai di dekat Kota Samarinda.

Atas kejanggalan tersebut, masyarakat kemudian mengkramatkan Sungai Kerbau. Kemudian pemahat tersebut dibuatkan makam di sungai, dengan tulisan ”Keramat Wali Ukir, Syeh Abdul Gufron”, yang hingga kini ramai diziarahi orang-orang dari berbagai daerah.

Legenda Sungai Kerbau Keramat memang membaurkan antara fiksi dan sejarah. Meskipun, dikeramatkannya Sungai Kerbau tetap membawa dampak positif, yaitu tetap terjaganya ekosistem alam di dalamnya.

Bagikan:
#Kalimantan Timur#Pemahat Kayu#Samarinda#Serba-serbi#Sungai Kerbau

Berita Terkait

    Kisah Asep Ismatullah, Pria Banten yang Jadi Imam di Dubai, Awalnya Cuma Iseng
    Serba-serbi

    Kisah Asep Ismatullah, Pria Banten yang Jadi Imam di Dubai, Awalnya Cuma Iseng

    Djawanews.com – Nama Asep Ismatullah ramai menjadi sorotan warganet TikTok. Pasalnya nama Asep Ismatullah menjadi imam di Masjid Al-Akhyar di Dubai. Seperti apa perjalanan pemuda asal Lebak ....
    Janu Wisnanto
    Janu Wisnanto
  • Motivasi Religi: Cara Melakukan Tobat Agar Diterima Allah SWT
    Serba-serbi

    Motivasi Religi: Cara Melakukan Tobat Agar Diterima Allah SWT

    MS Hadi 08 Apr 2023 08:44
  • Mudik 2023: Prediksi dan Panduan Hindari Kemacetan
    Serba-serbi

    Mudik 2023: Prediksi dan Panduan Hindari Kemacetan

    Janu Wisnanto 04 Apr 2023 13:26
  • Makanan Khas Natal dari Berbagai Negara di Dunia
    Serba-serbi

    Makanan Khas Natal dari Berbagai Negara di Dunia

    Djawanews.com – Perayaan natal tiap tahun tidak pernah jauh dari makanan khas Natal yang dimiliki setiap negara. Ada beberapa makanan khas Natal yang dimiliki oleh beberapa negara ....
    Janu Wisnanto
    Janu Wisnanto
  • Menghabiskan Malam Tahun Baru 2023 di Jogja, Kunjungi Tempat Seru Ini
    Serba-serbi

    Menghabiskan Malam Tahun Baru 2023 di Jogja, Kunjungi Tempat Seru Ini

    Janu Wisnanto 25 Dec 2022 04:58
  • Beneran atau Bohongan? 8 Ciri-Ciri Orang yang Mengalami Kesurupan Sungguhan
    Serba-serbi

    Beneran atau Bohongan? 8 Ciri-Ciri Orang yang Mengalami Kesurupan Sungguhan

    MS Hadi 14 Nov 2022 12:05

Anda Harus Tahu

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?
Kesehatan

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda
Lifestyle

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar
Lifestyle

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android
Teknologi

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!
Lifestyle

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan
Kesehatan

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan

Pilihan Editor

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien
Berita Hari Ini

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya
Berita Hari Ini

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said
Berita Hari Ini

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD
Berita Hari Ini

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa
Berita Hari Ini

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa
Berita Hari Ini

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa

Follow Google News Kami: Djawanews logo
Djawanews logo
Tentang Kami Kontak Kami Privacy Policy Redaksi Pedoman Media Siber Karir
fb
tw
ig
© Copyright 2025 Djawanews Media Utama
arrow-up