Djawanews.com – Aktor senior Agus Kuncoro mengungkap pengalaman menarik dalam proses syuting film terbarunya yang berjudul “Gundik”. Ia mengatakan para pemain dalam film arahan Anggy Umbara itu diharuskan menggunakan senjata asli, bukan replika.
Hal itu disampaikan Agus Kuncoro saat berkunjung ke kantor VOI di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Menurutnya, penggunaan senjata asli merupakan bagian dari komitmen sang sutradara untuk menghadirkan adegan yang otentik dan meyakinkan di layar.
"Oh iya. Di sini juga senjata yang digunakan juga senjata asli ya. Real ya. Karena Mas Anggy tuh nggak pernah mau kalau misalnya kita lagi close atau lagi cover gitu pakai senjata yang replika atau apa gitu. Nggak, nggak, nggak. Harus yang real," ungkap Agus Kuncoro saat berkunjung ke kantor VOI di Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Ia menjelaskan bahwa penggunaan senjata asli ini bukan hal baru, karena pada proyek film Anggy sebelumnya pun pendekatan yang sama sudah dilakukan. Agus menyebut bahwa para pemain dibekali pelatihan dari instruktur profesional agar dapat menangani senjata dengan aman dan tepat.
"Nah itu sebelumnya emang di film sebelumnya juga lagi film Mas Anggy juga, itu juga sempet ya ada instruktornya bagaimana cara pegang senjata dan segala macam. Jadi emang udah dipersiapkan sih kalau untuk pegang senjata," lanjutnya.
Menurut Agus, penggunaan senjata asli juga mendorong para aktor untuk tampil lebih realistis, tidak berlebihan dalam memerankan adegan-adegan aksi.
"Maksudnya kalau di film-film kan kadang-kadang suka orang lihat pegang senjata begini. Oh udah, udah. Nggak sebelagu itu yang normal-normal aja kita pegang senjata yang sebaik," jelasnya.
Menariknya, dalam film tersebut Agus Kuncoro memerankan karakter mantan tentara. Oleh karena itu, ketepatan dalam memegang dan menggunakan senjata menjadi bagian penting dari peran yang dimainkannya.
"Apalagi saya ini mantan tentara kan di dalam film ini. Jadi emang sudah harus benar bagaimana cara pegang senjatanya. Dan ada instrukturnya di situ yang mengawasi," pungkasnya.
