Djawanews logo
×
  • Masuk
  • Berita Hari Ini
  • Bisnis
    • Entrepreneur
    • Market
  • Lifestyle
    • Fashion
    • Infotainment
    • Inspirasi
    • Kesehatan
    • Relationship
  • Otomotif
  • Sepak Bola
  • Sport
  • Teknologi
  • Travel
  • Serba-serbi
  • Kriminal
  1. Home
  2. Bisnis
Melihat Fintech Sebagai Sistem Perbankan Digital

Melihat Fintech Sebagai Sistem Perbankan Digital

Usman Mahendra
Usman Mahendra 15 Agustus 2019 at 05:21am

Wacana sistem perbankan digital mulai menyeruak di tengah perkembangan teknologi.

Sistem perbankan dalam masyarakat modern memegang sektor penting perekonomian. Namun lantaran zaman sudah bergerak dan teknologi memiliki peran penting, wacana sistem perbankan digital muncul.

Sistem Perbankan Digital Dapat Diterima?

Ketika kondisi perbankan di Indonesia sedang bertahan menghadapi likuiditas ketat, wacana sistem baru perbankan kemudian menggulir bak bola salju. Dapatkan fintech menggantikan sistem perbankan konvensional?

Berdasarkan investigasi CNBC Indonesia (15/8/19) melalui data Statistik Perbankan Indonesia (SPI) periode Mei 2019 yang dipublikasikan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), total Dana Pihak Ketiga (DPK) bank umum konvensional saat ini tercatat senilai Rp 5.414,6 triliun.

Angka DPK yang naik 6,28% jika dibandingkan tahun sebelumnya tersebut, dinilai lebih rendah dari pada capaian pada Mei 2018 dengan pertumbuhan sebesar 6,31% YoY.

Bunga fintech lending masih lebih tinggi dari perbankan konvensional (ytimg)

OJK juga mencatat penyaluran kredit bank umum konvensional pada pihak ketiga non-bank senilai Rp 5.208,1 triliun. Angka tersebut naik 11,1% jika dibandingkan posisi yang sama pada periode tahun sebelumnya. Namun, pertumbuhan tersebut dinilai lebih baik dari capaian Mei 2018 dengan pertumbuhan 10,4%.

Hal tersebut membuat rasio penyaluran kredit terhadap DPK atau loan to deposits ratio (LDR) bank umum melonjak 96,19% per Mei 2019, (dari 91,99% pada Mei 2018).  LDR  adalah rasio jamak yang digunakan mengukur likuiditas. Semakin tinggi LDR, maka likuiditas perbankan semakin ketat. Ketika ruang gerak perbankan menjadi terbatas, maka tidak dapat menyalurkan kredit maksimal jika tidak ada asupan DPK yang memadai.

Menanggapi hal tersebut, industri peer-to-peer (P2P) lending atau fintech lending, muncul dengan jumlah pinjaman yang terus-menerus melejit. OJK mencatat perkembangan Fintech Lending per Juni 2019 adalah Rp 44,81 triliun pinjaman yang disalurkan (melejit 97,68% dibandingkan posisi akhir tahun lalu).

Meskipun mengalami kenaikan pinjaman yang cukup signifikan, fintech lending masih kalah jauh dibandingkan sistem perbankan konvensional yang mencapai lebih dari Rp 5.000 triliun pinjaman.

Sehingga dibutuhkan pemberian insentif besar-besaran dari investor untuk memperbesar kapasitas fintech lending. Selain itu fintech lending juga harus terdaftar dalam OJK. Berdasarkan data CNBC, saat ini hanya 7 fintech yang sudah memiliki izin, dan 128 fintech hanya berstatus terdaftar. Hal tersebut membuat pemodal besar untuk berinvestasi menjadi terbatas.

Kendala lainnya sistem fintech adalah terkait bunga yang begitu tinggi bagi para peminjam (debitur). Sebagai contoh adalah PT. Financcel Digital Indonesia melalui platform Kredivo yang menawarkan pinjaman tenor 12 bulan bunga 24%).

Fintech lainnya, PT Layanan Keuangan Berbagi melalui DanaRupiah menawarkan kredit dengan bunga 28% per tahun plus biaya platform 8%. Sehingga jika ditotal, biayanya adalah 36%.

Jika dibandingkan dengan suku bunga kredit perbankan, (per Mei 2019) rata-rata nilai bunga adalah 11,57%. Tentu memilliki selisih yang sangat besar dengan fintech lending dengan bunga hingga 30% lebih. Tingginya tingkat suku bunga kredit fintech, sehingga sistem perbankan digital tersebut berpotensi memiliki gagal bayar yang tinggi.

Bagikan:
#BISNIS#FINTECH#perkembangan fintech#sistem fintech#sistem perbankan#sistem perbankan digital

Berita Terkait

    Waspada Penipuan COD! Begini Cara Hindari Paket Palsu yang Dikirim ke Alamat Anda
    Bisnis

    Waspada Penipuan COD! Begini Cara Hindari Paket Palsu yang Dikirim ke Alamat Anda

    Djawanews.com – Maraknya belanja online di era digital harus diwaspadai dengan meningkatnya modus penipuan berkedok pengiriman paket Cash on Delivery (COD). Belakangan, banyak konsumen menerima paket COD ....
    MS Hadi
    MS Hadi
  • Pemerintah Tambah Bansos pada Juni–Juli, KPM Dapat Rp400 Ribu dan 20 Kg Beras
    Bisnis

    Pemerintah Tambah Bansos pada Juni–Juli, KPM Dapat Rp400 Ribu dan 20 Kg Beras

    MS Hadi 03 Jun 2025 12:10
  • QRIS Bisa Digunakan di Jepang dan China Mulai 17 Agustus 2025
    Bisnis

    QRIS Bisa Digunakan di Jepang dan China Mulai 17 Agustus 2025

    MS Hadi 25 May 2025 10:09
  • Pemerintah Batasi Promo Gratis Ongkir Belanja Online Maksimal 3 Kali Sebulan
    Bisnis

    Pemerintah Batasi Promo Gratis Ongkir Belanja Online Maksimal 3 Kali Sebulan

    Djawanews.com – Fitur gratis ongkos kirim (ongkir) yang bisa dibilang menjadi daya tarik utama belanja online kini dibatasi pemerintah. Berdasarkan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika (Permenkominfo) Nomor 8 ....
    MS Hadi
    MS Hadi
  • Sri Mulyani Pastikan Efisiensi Anggaran Berlanjut dalam APBN 2026
    Bisnis

    Sri Mulyani Pastikan Efisiensi Anggaran Berlanjut dalam APBN 2026

    MS Hadi 21 May 2025 09:00
  • Penjelasan Rosan Roeslani soal Investasi LG Korea Selatan di Indonesia
    Bisnis

    Penjelasan Rosan Roeslani soal Investasi LG Korea Selatan di Indonesia

    MS Hadi 24 Apr 2025 12:03

Anda Harus Tahu

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?
Kesehatan

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda
Lifestyle

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar
Lifestyle

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android
Teknologi

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!
Lifestyle

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan
Kesehatan

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan

Pilihan Editor

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien
Berita Hari Ini

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya
Berita Hari Ini

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said
Berita Hari Ini

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD
Berita Hari Ini

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa
Berita Hari Ini

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa
Berita Hari Ini

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa

Follow Google News Kami: Djawanews logo
Djawanews logo
Tentang Kami Kontak Kami Privacy Policy Redaksi Pedoman Media Siber Karir
fb
tw
ig
© Copyright 2025 Djawanews Media Utama
arrow-up