Djawanews logo
×
  • Masuk
  • Berita Hari Ini
  • Bisnis
    • Entrepreneur
    • Market
  • Lifestyle
    • Fashion
    • Infotainment
    • Inspirasi
    • Kesehatan
    • Relationship
  • Otomotif
  • Sepak Bola
  • Sport
  • Teknologi
  • Travel
  • Serba-serbi
  • Kriminal
  1. Home
  2. Berita Hari Ini
Wahana Ngopi in The Sky Rugi Rp1 Miliar karena Ditutup Pemprov Jogja Perkara Faktor Keamanan yang Belum Meyakinkan
Wahana Ngopi in The Sky ditutup oleh Pemprov Yogyakarta. (detik.net.id)

Wahana Ngopi in The Sky Rugi Rp1 Miliar karena Ditutup Pemprov Jogja Perkara Faktor Keamanan yang Belum Meyakinkan

Fajar Kurniawan
Fajar Kurniawan 08 Januari 2022 at 10:00am

Djawanews.com –  Wahana Ngopi in The Sky di Teras Kaca, Pantai Nguluran, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta akhir-akhir ini menjadi sorotan publik setelah resmi ditutup Pemprov Yogyakarta pada Kamis, 6 Januari pekan ini.

Pemprov Jogja menyatakan alasan keselamatan jadi dasar keputusan, serta menganggap tidak tepat menggunakan crane untuk mengangkut restoran hingga ketinggian 30 meter.

Sebelum ditutup, Wahana Ngopi in The Sky ini sempat menarik perhatian netizen, terutama soal faktor keamanan. Kemudian, pada awal pekan ini, Selasa (4/1), Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Yogyakarta Aria Nugrahadi mengaku pemerintah daerah belum menerima pengajuan izin operasi wahana gondola tersebut.

Pihaknya baru melakukan inspeksi ke lokasi dan mendapati crane pengangkut barang digunakan untuk mengangkut orang. Menurutnya, kegunaan crane tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja (Permenaker) Nomor 8 Tahun 2020 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut.

“Maka akan kami rekomendasikan sesuai Permenaker, karena alat itu adalah alat angkat dan alat angkut barang, maka kita rekomendasikan sesuai regulasinya,” kata Aria pada Selasa, 4 Januari.

Baca Juga:
  • Mulai Tahun Depan Kamboja Terapkan Wajib Militer, Berlaku Usia 18 hingga 30 Tahun
  • Operasi Patuh 2025 Dimulai, Polisi Sasar 15 Jenis Pelanggaran Lalu Lintas
  • Fadli Zon Jelaskan Alasan Penetapan Hari Kebudayaan Nasional Bertepatan dengan Ultah Prabowo

Pihak pengelola Wahana Ngopi in The Sky mengaku telah memastikan faktor keselamatan pengunjung selama mengoperasikan wahana gondola, dan mengklaim menggunakan material baja terbaik dengan satu titik sling baja mampu mengangkut beban hingga 8 ton.

“Satu titik 8 ton, kali 4 jadi 32 ton. Itu dikali dua lagi, 64 ton. Nah itu maksimal angkat beban, tapi kami pakai gondola cuma 3 ton saja. Sisa banyak,” kata CEO Teras Kaca Nur Nasution.

Nur mengungkapkan pengecekan crane dilakukan secara rutin. Bahan bakar yang digunakan merupakan jenis Pertadex. Begitu pula dengan petugas yang seluruhnya diklaim ahli di bidangnya.

“Kami benar-benar rawat karena berhubungan dengan keselamatan tamu. Kalau perlu sling (baja) saya ganti per tiga bulan, walaupun durasinya tahunan,” tegasnya.

Tiap-tiap pengunjung juga diwajibkan mengenakan tali pengaman lima lapis di hampir seluruh bagian tubuh dan tak boleh diutak-atik selain oleh petugas.

Wahana Ngopi in The Sky Ditutup Pemprov Yogya dan Rugi Rp1 Miliar

Pada pertengahan pekan ini, Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta kemudian menutup pengoperasian wahana tersebut. Sekretaris Daerah DI Yogyakarta Kadarmanta Baskara Aji mengatakan keselamatan menjadi poin utama.

“Keselamatan dan kenyamanan wisatawan harus kita jamin supaya kita tetap bisa dipercaya sebagai penyelenggara destinasi wisata yang nyaman dan aman,” kata Kadarmanta dikutip dari Antara, Kamis, 6 Januari.

Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Rahajo mengatakan penggunaan crane pada Wahana Ngopi in The Sky tersebut tidak tepat lantaran lokasinya berada di bibir pantai yang sangat berbahaya bagi keselamatan wisatawan. Nur tentu menyayangkan penutupan wahana inovasi milik Teras Kaca yang dinilai dapat mengangkat citra pariwisata Indonesia di mata dunia.

“Kami terima dengan lapang dada, biarlah Ngopi in The Sky ini jadi semacam monumen di Teras Kaca,” kata Nur, Jumat, 7 Januari.

Ia ingin menekankan agar pemerintah juga menutup operasional wahana sejenis yang bahkan tidak memiliki tingkat keamanan yang tidak terjamin. “Tolong ditertibkan juga wahana-wahana. Kan masih banyak wahana yang nggak ada safety-nya,” katanya.

Ia pun mengaku pihaknya harus menelan kerugian hingga Rp1 miliar. “Mendekati Rp1 miliar mungkin, kalau naik itu aja udah ratusan juta biaya keluar, karena saya mikir safety-nya,” katnaya.

Nur mengaku tak memiliki niat untuk mendirikan wahana serupa namun dengan peralatan yang memenuhi standar kelayakan. Ia lebih berencana membuat Wahana Ngopi in The Sky model baru di Teras Kaca.

Dapatkan warta harian terbaru lainya, ikuti portal berita Djawanews  dan akun Instagram Djawanews.

Bagikan:
#Wahana Ngopi in The Sky#Yogyakarta#Jogja#PEMPROV JOGJA#Disnakertrans#Pantai Nguluran#Gunungkidul

Berita Terkait

    Kerjasama Impor Energi: Indonesia dan AS Sepakati Kesepakatan 15 Miliar Dolar AS
    Berita Hari Ini

    Kerjasama Impor Energi: Indonesia dan AS Sepakati Kesepakatan 15 Miliar Dolar AS

    Djawanews.com - Indonesia dan Amerika Serikat (AS) telah menyepakati kerjasama impor energi senilai sekitar 15 miliar dolar AS. Kerjasama tersebut meliputi pembelian minyak mentah (crude oil) dan ....
    Saiful Ardianto
    Saiful Ardianto
  • Pembatasan LPG 3 Kg: Dampak Kebijakan “Amburadul” terhadap Ekonomi Kelas Menengah?
    Berita Hari Ini

    Pembatasan LPG 3 Kg: Dampak Kebijakan “Amburadul” terhadap Ekonomi Kelas Menengah?

    Saiful Ardianto 28 Jul 2025 14:46
  • Pembatasan LPG 3 Kg: Dampak Kebijakan “Amburadul” terhadap Ekonomi Kelas Menengah?
    Berita Hari Ini

    Pembatasan LPG 3 Kg: Dampak Kebijakan “Amburadul” terhadap Ekonomi Kelas Menengah?

    Saiful Ardianto 28 Jul 2025 14:46
  • PLTA Lapopu Dukung Perluasan Instalasi Listrik di Sumba Barat, Ini Manfaatnya!
    Berita Hari Ini

    PLTA Lapopu Dukung Perluasan Instalasi Listrik di Sumba Barat, Ini Manfaatnya!

    Djawanews.com - Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Lapopu semakin memperlihatkan komitmennya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sumba Barat dengan merencanakan perluasan instalasi listrik. Sosialisasi terkait proyek ini ....
    Saiful Ardianto
    Saiful Ardianto
  • Desa di Papua: Program Listrik Pedesaan Harus Jadi Wujud Keadilan Energi
    Berita Hari Ini

    Desa di Papua: Program Listrik Pedesaan Harus Jadi Wujud Keadilan Energi

    Saiful Ardianto 25 Jul 2025 16:03
  • Desa di Papua: Program Listrik Pedesaan Harus Jadi Wujud Keadilan Energi
    Berita Hari Ini

    Desa di Papua: Program Listrik Pedesaan Harus Jadi Wujud Keadilan Energi

    Saiful Ardianto 25 Jul 2025 16:02

Anda Harus Tahu

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?
Kesehatan

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda
Lifestyle

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar
Lifestyle

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android
Teknologi

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!
Lifestyle

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan
Kesehatan

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan

Populer

Desa di Papua: Program Listrik Pedesaan Harus Jadi Wujud Keadilan Energi
Berita Hari Ini

1

Desa di Papua: Program Listrik Pedesaan Harus Jadi Wujud Keadilan Energi

Proyek PLTA: Kontribusi Nippon Koei dalam Pembangunan Energi Terbarukan di Indonesia
Berita Hari Ini

2

Proyek PLTA: Kontribusi Nippon Koei dalam Pembangunan Energi Terbarukan di Indonesia

Lapangan Minyak Indonesia: Ada Potensi Investasi AS Senilai US$1,7 Miliar?
Berita Hari Ini

3

Lapangan Minyak Indonesia: Ada Potensi Investasi AS Senilai US$1,7 Miliar?

PLTA Terbesar di Dunia: Proyek Ambisius Tiongkok di Dataran Tinggi Tibet
Berita Hari Ini

4

PLTA Terbesar di Dunia: Proyek Ambisius Tiongkok di Dataran Tinggi Tibet

Energi Panas Bumi: Menyongsong Kemandirian Energi NTT Lewat Proyek Poco Leok?
Berita Hari Ini

5

Energi Panas Bumi: Menyongsong Kemandirian Energi NTT Lewat Proyek Poco Leok?

Pilihan Editor

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien
Berita Hari Ini

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya
Berita Hari Ini

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said
Berita Hari Ini

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD
Berita Hari Ini

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa
Berita Hari Ini

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa
Berita Hari Ini

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa

Follow Google News Kami: Djawanews logo
Djawanews logo
Tentang Kami Kontak Kami Privacy Policy Redaksi Pedoman Media Siber Karir
fb
tw
ig
© Copyright 2025 Djawanews Media Utama
arrow-up