Djawanews.com – Tempat Pembuangan Sampah Terpadu atau TPST Piyungan selalu menimbulkan masalah, terutama di musim hujan. Pasalnya, air hujan limbah yang berasal dari TPST selalu mengalir ke pemukiman warga.
Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Kadarmanta Baskara Aji mengatakan bahwa upaya penyelesaian soal sampah di TPST tersebut baru sekadar penanganan sisi pembuangan air limbah. Hal tersebut yang kemudian dimasalahkan warga sekitar TPST. Langkah hanya berupa pengurukan pasir dan tanah untuk menutup limbah air.
"Saat ini pihak pengelola sedang mengupayakan supaya bisa kami atasi. Misalnya untuk membuat saluran air dan lain-lain, kemudian pengurukan baik menggunakan pasir maupun tanah," ujarnya, dikutip dari Tribun Jogja, Senin (21/12/2020).
Aji mengatakan, warga mempermasalahkan air limbah yang tak dikelola dengan baik, sehingga meluap sampai jauh saat musim hujan. Sedangkan alat berat yang biasa dikerahkan untuk mengatur sampah tak mampu bekerja maksimal saat sampah basah karena air hujan.
"Jadi hujan ini membuat air limbahnya mili (mengalir) ke mana-mana. Nah, ini harus ada penanganan dari sisi pembuangan air tersebut," kata Aji lagi.
Ia mengatakan bahwa puncak musim hujan diperkirakan terjadi pada Februari-Maret 2021. Untuk itu butuh upaya keras untuk mengantisipasi melubernya sampah karena keterbatasan alat dan sarana.
"Kalau kami sudah mengatasi saluran airnya mudah-mudahan walaupun musim hujan sudah bisa diatasi. Kami belum ada rencana mengalihkan ke tempat lain, masih akan optimalkan Piyungan itu," imbuhnya.
Untuk mendapatkan informasi terkait TPST Piyungan dan berita Jogja lainnya, kunjungi situs resmi Warta Harian Nasional Djawanews. Anda juga bisa mengikuti kami melalui akun media sosial Instagram @djawanewscom dan melalui aplikasi Babe. Hubungi kami untuk membagikan foto, video, artikel, dan berita lainnya.