Djawanews.com - Kota Medan belum bisa lepas dari aturan PPKM Level 4. Wali Kota Medan Bobby Nasution putar otak supaya bisa membawa kota ini menjadi Level 2.
Dalam rapat secara hybrid yang diikuti Sekda Wiriya Alrahman, pimpinan OPD, camat, lurah se-Kota Medan itu, Bobby Nasution menyampaikan, penyekatan untuk mengurangi mobilitas akan dioptimalkan di 5 kecamatan penyumbang terbesar kasus Covid-19 di Kota Medan. Kelimanya adalah Kecamatan Medan Selayang, Medan Helvetia, Medan Johor, Kecamatan Medan Sunggal, dan Medan Tuntungan.
Bobby bahkan bilang penyekatan di 5 kecamatan ini nanti akan diperluas hingga tingkat kelurahan dan lingkungan. Sebab, di kecamatan-kecamatan ini selalu terdapat 4-5 rumah yang terpapar Covid-19.
"Hanya sebentar mengalami penurunan kemudian naik lagi tidak pernah keluar dari zona merah. Sehingga harus benar-benar dipastikan untuk memisahkan mana apel yang baik dan mana apel yang buruk. Artinya 5 kecamatan ini harus dipastikan pengurangan mobilitasnya," kata Bobby Nasution di Ruang Rapat III, Senin, 9 Agustus.
Bobby Nasution meminta agar kelima kecamatan ini segera menentukan titik-titik penyekatan dan penutupan.
"Penyekatan di 5 pintu masuk Kota Medan juga harus lebih diperketat dengan melakukan tracing dan testing. Setiap yang ingin masuk wajib di-swab antigen atau membawa surat telah melakukan rapid antigen jika memiliki kepentingan di dalam Kota Medan. Jika tidak terlalu penting dan tidak mau di-swab mereka akan disuruh putar balik. Kita harus tegas, jangan tanggung-tanggung. Masyarakat sudah banyak yang mengeluh, jangan sampai hasilnya tidak ada," beber menantu Presiden Jokowi ini.
Bukan hanya di darat, Pemko Medan juga akan melakukan pembatasan masuk ke Kota Medan melalui pelabuhan di Belawan. Bobby Nasution menyebutkan, ada 470 kapal yang masuk ke Kota Medan dan itu tidak hanya cukup dicek suhu tubuh penumpangnya saja, tetapi juga harus di swab antigen.
"Kalau ada yang reaktif jangan diperbolehkan turun biar dia di kapal dan menunggu langkah selanjutnya," lanjutnya.
Sedangkan untuk penanganan mobilitas di inti Kota Medan, Pemko Medan melakukan patroli operasi yustisi dibantu Satgas Covid-19 kecamatan Satpol PP serta TNI/Polri. Masih banyak cafe yang buka lebih dari jam 21.00 WIB. Bobby Nasution juga meminta kepada para camat agar benar-benar bertindak tegas dalam mengurangi mobilitas yang dapat memicu terjadinya kerumunan.
Bobby Nasution juga menyampaikan, Pemko Medan telah memiliki 2 tempat isolasi terpusat yakni Gedung P4TK yang berada di Jalan Setiabudi No 75, Kelurahan Helvetia Timur, Kecamatan Medan Helvetia dan Eks Hotel Soechi.
Kecamatan juga dapat membuat tempat isolasi di tingkat kecamatan dengan menyediakan satu gedung dengan bekerjasama antar sektoral. Kepada warga yang melakukan isolasi mandiri (isoman) Pemko Medan menanggung makannya selama menjalani isoman sebanyak 3 x 1 hari.
Dia juga menegaskan, pihak kelurahan dan kecamatan wajib memberikan nomor penjaga posko ke warga yang isoman untuk keperluan cek kesehatan.
"Saya pernah mencoba menelpon ke call center, saya bilang kalau saya positif dan mereka malah menyuruh saya datang ke rumah sakit sendiri lalu ke puskesmas. Dari situ aja mereka secara tidak langsung membiarkan Covid-19 menyebar. Saya juga pernah lihat chat dari aduan masyarakat antara masyarakat dengan petugas puskesmas, dan dari responnya saja sudah tidak baik," keluh Bobby.