Djawanews logo
×
  • Masuk
  • Berita Hari Ini
  • Bisnis
    • Entrepreneur
    • Market
  • Lifestyle
    • Fashion
    • Infotainment
    • Inspirasi
    • Kesehatan
    • Relationship
  • Otomotif
  • Sepak Bola
  • Sport
  • Teknologi
  • Travel
  • Serba-serbi
  • Kriminal
  1. Home
  2. Berita Hari Ini
Siap-siap Kantong Kering! Harga Elpiji Nonsubsidi Naik, Pertamina: Ini Untuk Pemulihan Ekonomi Pasca Dilanda Pandemi
Elpiji 12 kg(Dok.katadata.co.id )

Siap-siap Kantong Kering! Harga Elpiji Nonsubsidi Naik, Pertamina: Ini Untuk Pemulihan Ekonomi Pasca Dilanda Pandemi

Shabrinaa Ra'fa Hannissa
Shabrinaa Ra'fa Hannissa 29 Desember 2021 at 12:52pm

Djawanews.com –  Harga elpiji nonsubsidi naik. Ukuran 12 kilogram yang biasanya dijual seharga Rp 150.000 per tabung di pengecer kini melonjak menjadi Rp 185.000 per tabung.

Alasan PT Pertamina (Persero) menaikkan harga tersebut karena harga kulakannya juga naik. Pemerintah dan Pertamina harus menilik dampak kenaikan harga elpiji nonsubsidi ini.

 Pada tahun 2020 atau pada masa pandemi COVID-19, harga gas alam dunia berada di kisaran 2 dollar AS per juta metrik british thermal unit (MMBTU).

 Saat ini, harga gas alam melonjak menjadi 4 dollar AS per MMBTU dan sebelumnya sempat menyentuh level 6 dollar AS per MMBTU. Banyak negara yang mulai pulih dari pandemi menyebabkan permintaan energi naik.

Sama halnya dengan minyak mentah. Selama pandemi, harga minyak jatuh dan bahkan sempat minus untuk minyak jenis WTI. Sementara jenis Brent ada di kisaran 25 dollar AS per barel.

Kini, harganya perlahan mulai melambung  dan ada di level 75 dollar AS per barel. Bahkan, beberapa waktu lalu harga minyak sempat menyentuh 80 dollar AS per barel. Tingginya permintaan energi sebagai respons ekonomi yang pulih menyebabkan harganya naik. Ini adalah hukum pasar.

meskipun dua jenis energi di atas penting dan vital, harga jual di Indonesia tidak berubah alias tetap. Sebagai contoh, harga pertamax, yang merupakan bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi, dijual Rp 9.000 per liter.

 Itu terjadi saat harga minyak mentah terjun pada tahun 2020. Begitu juga harga elpiji nonsubsidi ukuran 12 kilogram, tetap Rp 150.000 per tabung.

Saat itu, Pertamina beralasan turunnya permintaan membuat perusahaan tak menurunkan harga jual BBM. Selain itu, arus kas Pertamina sedang ketar-ketir di awal pandemi berlangsung.

Namun, seiring pemulihan ekonomi dan pandemi terkendali, sepanjang 2020 Pertamina masih membukukan laba 1,05 miliar dollar AS kendati di semester I-2020 merugi 768 juta dollar AS. Lalu, di semester I-2021, Pertamina kembali membukukan laba 183 juta dollar AS.

Sementara elpiji tabung 3 kilogram ini khusus untuk masyarakat miskin karena disubsidi negara. Di badan tabung elpiji pun tercantum tulisan ”Hanya untuk Masyarakat Miskin”. Sementara elpiji ukuran 12 kilogram dijual dengan harga nonsubsidi. Selisihnya lumayan.

Harga elpiji 3 kilogram ditetapkan pemerintah Rp 4.750 per kilogram dengan harga ritel bisa mencapai Rp 20.000 per tabung. Pada elpiji 12 kilogam nonsubsidi, dengan harga Rp 150.000 per tabung, per kilogramnya sebesar Rp 12.500. Dengan perhitungan di tingkat pengecer, ada selisih Rp 6.000 per kilogram dari elpiji bersubsidi dengan nonsubsidi.

Maka, dengan menaikkan harga elpiji nonsubsidi, patut diwaspadai maraknya praktik pengoplosan elpiji bersubsidi dengan yang nonsubsidi. Pada masa harga normal saja, praktik tersebut kerap ditemui di berbagai berita.

Selisih harga yang lumayan jauh antara elpiji bersubsidi dan yang nonsubsidi membuat pihak tak bertanggung jawab untuk mengoplos gas dan menjualnya dengan harga nonsubsidi.

Sama halnya dengan harga jual solar bersubsidi yang ditetapkan pemerintah Rp 5.150 per liter. Harga solar nonsubsidi, yang mengikuti harga pasar, berkisar Rp 10.000 per liter. Solar nonsubsidi diperuntukkan bagi sektor industri.

Namun, naiknya selisih harga untuk barang yang sama tetap menimbulkan celah penyimpangan. Beberapa kali aparat kepolisian menemukan ”penyelundupan” solar bersubsidi untuk dipakai industri.

Oleh karena itu, rencana pengendalian distribusi elpiji 3 kilogram, yang sejaki dulu masih sebatas rencana, harus segera direalisasikan. Tanpa pengendalian dan penertiban, pihak yang kaya pun bisa dengan mudah membeli elpiji bersubsidi ini.

 Pemerintah merencanakan menerbitkan kartu kendali yang dimiliki masyarakat yang berhak disubsidi. Hanya pemegang kartu yang bisa membeli elpiji 3 kilogram dengan harga subsidi. Namun, lagi-lagi pemerintah selalu bermasalah terkait pemaduan data penerima subsidi yang tak kunjung usai.

Kenaikan harga elpiji bersubsidi ini bisa diterima akal sehat lantaran harga pasarnya naik. Namun, pemerintah mesti mewanti-wanti jangan sampai berdampak pada maraknya penyimpangan elpiji bersubsidi. Praktik penyimpangan seharusnya dijadikan sebuah pembelajaran.

Bagikan:
#elpiji#nonsubsidi#melonjak#PERTAMINA#persero

Berita Terkait

    ASPEBINDO Energy Outlook 2026: Penguatan Sinergi dan Rantai Pasokan Energi Nasional?
    Berita Hari Ini

    ASPEBINDO Energy Outlook 2026: Penguatan Sinergi dan Rantai Pasokan Energi Nasional?

    Djawanews.com - PT PLN (Persero) Direktur Biomassa, Hokkop Situngkir menghadiri acara ASPEBINDO Energy Outlook 2026 dengan tema "Energy Outlook: Strengthening Indonesia's Energy Supply Chain". Acara tersebut menjadi ....
    Saiful Ardianto
    Saiful Ardianto
  • PLTA di Sungai Mamberamo Bakal Jadi Solusi Energi Hijau Berkelanjutan di Papua, Kok Bisa?
    Berita Hari Ini

    PLTA di Sungai Mamberamo Bakal Jadi Solusi Energi Hijau Berkelanjutan di Papua, Kok Bisa?

    Saiful Ardianto 18 Dec 2025 11:11
  • Bisnis Energi ABM Investama: Memperkuat Posisi dengan Fasilitas Kredit Rp4,2 Triliun
    Berita Hari Ini

    Bisnis Energi ABM Investama: Memperkuat Posisi dengan Fasilitas Kredit Rp4,2 Triliun

    Saiful Ardianto 17 Dec 2025 14:36
  • Pasokan Energi Jelang Libur Nataru: Pertamina Siapkan Semua Sumber Energi
    Berita Hari Ini

    Pasokan Energi Jelang Libur Nataru: Pertamina Siapkan Semua Sumber Energi

    YOGYAKARTA - Menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2025-2026, PT Pertamina (Persero) mengungkapkan kesiapan mereka dalam menyediakan pasokan energi jelang libur Nataru yang cukup untuk mendukung kelancaran ....
    Saiful Ardianto
    Saiful Ardianto
  • Waduk PLTA Koto Panjang: Ketinggian Air Naik 12 Cm, Kondisi Masih Aman?
    Berita Hari Ini

    Waduk PLTA Koto Panjang: Ketinggian Air Naik 12 Cm, Kondisi Masih Aman?

    Saiful Ardianto 15 Dec 2025 14:54
  • Indonesia di Pusat Transisi Energi Global Jadi Alasan Hilirisasi Jadi Fondasi Ekonomi Masa Depan?
    Berita Hari Ini

    Indonesia di Pusat Transisi Energi Global Jadi Alasan Hilirisasi Jadi Fondasi Ekonomi Masa Depan?

    Saiful Ardianto 15 Dec 2025 11:59

Anda Harus Tahu

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?
Kesehatan

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda
Lifestyle

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar
Lifestyle

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android
Teknologi

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!
Lifestyle

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan
Kesehatan

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan

Populer

Waduk PLTA Koto Panjang: Ketinggian Air Naik 12 Cm, Kondisi Masih Aman?
Berita Hari Ini

1

Waduk PLTA Koto Panjang: Ketinggian Air Naik 12 Cm, Kondisi Masih Aman?

Indonesia di Pusat Transisi Energi Global Jadi Alasan Hilirisasi Jadi Fondasi Ekonomi Masa Depan?
Berita Hari Ini

2

Indonesia di Pusat Transisi Energi Global Jadi Alasan Hilirisasi Jadi Fondasi Ekonomi Masa Depan?

Bisnis Energi ABM Investama: Memperkuat Posisi dengan Fasilitas Kredit Rp4,2 Triliun
Berita Hari Ini

3

Bisnis Energi ABM Investama: Memperkuat Posisi dengan Fasilitas Kredit Rp4,2 Triliun

Pasokan Energi Jelang Libur Nataru: Pertamina Siapkan Semua Sumber Energi
Berita Hari Ini

4

Pasokan Energi Jelang Libur Nataru: Pertamina Siapkan Semua Sumber Energi

PLTA di Sungai Mamberamo Bakal Jadi Solusi Energi Hijau Berkelanjutan di Papua, Kok Bisa?
Berita Hari Ini

5

PLTA di Sungai Mamberamo Bakal Jadi Solusi Energi Hijau Berkelanjutan di Papua, Kok Bisa?

Pilihan Editor

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien
Berita Hari Ini

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya
Berita Hari Ini

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said
Berita Hari Ini

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD
Berita Hari Ini

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa
Berita Hari Ini

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa
Berita Hari Ini

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa

Follow Google News Kami: Djawanews logo
Djawanews logo
Tentang Kami Kontak Kami Privacy Policy Redaksi Pedoman Media Siber Karir
fb
tw
ig
© Copyright 2025 Djawanews Media Utama
arrow-up