Djawanews.com - Kabupaten Sragen mengikuti jejak Provinsi Bali. Sragen mulai memberlakukan kebijakan pemadaman lampu jalan di sejumlah kawasan selama PPKM Darurat ini.
Pemerintah Kabupaten Sragen melakukan pemadaman lampu jalan di sejumlah jalur utama dan fasilitas umum. Kata Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, pemadaman dilakukan pada 12 – 20 Juli, dari pukul 20.00-22.00 WIB.
"Saya rasa ini cukup untuk bisa lebih mengoptimalkan PPKM Darurat, karena kemarin evaluasi dari Pak Menkopolhukam sebagai koordinator Jawa Tengah memang sudah ada penurunan mobilitas, tapi diharapkan bisa ditekan kembali di pekan kedua pemberlakuan PPKM Darurat ini. Salah satu cara dengan pemadaman lampu," ungkap bupati, Senin 13 Juli.
Ada alasan kenapa pemadaman lampu dilakukan mulai pukul 20.00-22.00 WIB. Sebab, berdasarkan pantauan di Google Traffic, Facebook Mobility, dan Bright Light dari NASA, mobilitas masyarakat paling tinggi di Sragen tercatat pada waktu tersebut.
“Pemadaman lampu penerangan jalan akan dilakukan di sepanjang Jalan Sukowati, serta fasilitas umum, seperti alun-alun dan Taman Kridoanggo,” ujar Yuni.
Sementara, Kapolres Sragen, AKBP Yuswanto Ardi menyampaikan, selama pemadaman, pihaknya akan meningkatkan dan mempertebal patroli terbuka. Sehingga, dapat meminimalisasi risiko kecelakaan lalu lintas maupun kejadian kriminal.
“Kita sudah berkoordinasi dengan Kodim dan Satpol PP. Sehingga itu betul-betul kita maksimalkan, kita pastikan sudah tidak ada lagi rekan-rekan kita yang beraktivitas di luar rumah,” ujarnya.
Ditambahkan, masih terkait dengan mobilitas masyarakat, pihaknya akan menambah ruas-ruas penutupan jalan.
“Kita sudah evaluasi, ternyata masih ada beberapa ruas jalan masih ramai. Ini ibarat teori balon, di sini ditekan muncul di sana,” ujarnya.
Pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah terkait, dengan sentra-sentra kegiatan masyarakat yang cukup ramai, seperti di Karangmalang dan Tanon.