Djawanews logo
×
  • Masuk
  • Berita Hari Ini
  • Bisnis
    • Entrepreneur
    • Market
  • Lifestyle
    • Fashion
    • Infotainment
    • Inspirasi
    • Kesehatan
    • Relationship
  • Otomotif
  • Sepak Bola
  • Sport
  • Teknologi
  • Travel
  • Serba-serbi
  • Kriminal
  1. Home
  2. Berita Hari Ini
Saat Epidemolog Evaluasi PPKM Darurat Jawa-Bali, Apa Respon Luhut?

Saat Epidemolog Evaluasi PPKM Darurat Jawa-Bali, Apa Respon Luhut?

Moksa Hutasoit
Moksa Hutasoit 15 Juli 2021 at 10:05pm

Djawanews.com - Menko Marves Luhut B. Pandjaitan mengajak para ahli untuk membahas lebih lanjut mengenai penanganan virus ini, salah satunya bersama dengan para Ahli Epidemolog.

“Kami butuh diskusi dan beberapa masukan, bagaimana memaksimalkan penanganan pandemi ini, bagaimana evaluasi yang kami peroleh, sehingga pelaksanaan mengenai pandemi, mengenai PPKM Darurat, ke depan semakin baik,” kata Menko Luhut membuka pertemuan yang berlangsung secara virtual, Kamis, 15 Juli.

Ketua Pengurus Pusat Perdatin (Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesi dan Terapi Intensif), Prof Syafri Arif menjadi yang pertama memberi masukan. Katanya, PPKM Darurat yang sedang berlangsung, bisa lebih diperketat. Soalnya penyebaran varian delta lebih cepat daripada saat awal pandemi.

"Selain itu, jika kasus melonjak seperti ini, misal ruang ICU sangat sempit, sebetulnya kita bisa memanfaatkan ruang isolasi, asalkan suplai oksigen dan obat-obatan terjamin. Ini mohon menjadi perhatian,” tukas Prof Syarif.

Jawaban Menko Luhut, evaluasi PPKM dilakukan setiap hari. Dia berharap kondisi semakin membaik dari hari ke hari. Sementara itu, mengenai oksigen, memang saat ini menjadi salah satu permasalahan serius. Apalagi pengiriman oksigen itu butuh isotank yang jumlahnya masih terbatas.

“Pendatangan oksigen dari luar itu butuh isotank dan isotank terbatas jumlahnya. Saya sudah cari ke mana-mana dan sekarang sampai tingkat penyewaan karena di dunia rebutan mengenai ini. Sedangkan mengenai obat-obatan, saya rasa Menteri Kesehatan sudah hampir memenuhi semua, sekarang mestinya sudah oke,” jelas Menko Luhut.

Diskusi kemudian dilanjutkan oleh Pakar Epidemiologi Penyakit Infeksi UGM, Prof. Hari Kusnanto Josef yang mengapresiasikan langkah pemerintah karena penanganan pandemi ini menurutnya semakin membaik, hanya saja dirinya berharap pemerintah juga lebih memperhatikan keadaan di luar Jawa dan Bali.

Dia melihat bahwa pemerintah sudah berusaha keras. Kendati di satu sisi, rumah sakit kewalahan dengan membludaknya pasien, tetapi Prof. Hari yakin penyediaan oksigen semakin baik, obat-obat terjamin, obat-obatan semua sudah ada walaupun beberapa pembeliannya dibatasi. “Intinya semua tidak mengkhawatirkan dalam waktu dekat untuk Provinsi Jawa dan Bali. Namun kami mohon perhatian di luar Jawa dan Bali ini, karena di Kalimantan, NTT dan beberapa wilayah lainnya juga menunjukkan peningkatan (kasus). Jangan sampai mereka mengalami yang lebih berat dari yang kita rasakan,” ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Menko Luhut mengungkapkan mengenai pengadaan obat-obatan semua secara bertahap. Pemerintah, lanjutnya, telah berupaya untuk memenuhi kebutuhan dengan baik. “Semua sudah kita lakukan segalanya, yang terpenting tidak ada markup harga , sebab ini menyangkut nyawa warganegara kita,” imbuh Menko Luhut.

Sedangkan kondisi di luar Pulau Jawa dan Bali, dia mengatakan pemerintah tetap memerhatikan. “Betul, kami memang pikir ke situ, jadi misal seperti oksigen juga bukan mikir Jawa dan Bali saja. Ini Jawa relatively agak mulai terkendali dengan masuknya oksigen konsentrator dan generator, nah semua jadi kita pikirkan bantuan,” bebernya.

Tak ketinggalan, diapun meminta kepada para pakar agar segera memberikan informasi kepada pemerintah bila ada bantuan isotank. “Semua dunia krisis mengenai isotank untuk bawa oksigen. Jadi kalian, saya juga mohon kalau ada bantuan mengenai ini bisa segera hubungi kami,” pinta Menko Luhut.

Selanjutnya Epidemiolog Universitas Gadjah Mada UGM), Riris Andono Ahmad membahas mengenai mobilitas yang menurutnya masih belum menyeluruh, dengan beberapa titik masih tidak sesuai dengan google mobility.

Menanggapi hal tersebut, Menko Luhut menjelaskan bahwa pihak terkait terus-menerus melakukan patroli sampai ke perkampungan. Namun memang diperlukan kesadaran di diri masing-masing dan saling mengingatkan mengenai kedisiplinan ini.

“Perlu kesadaran sama-sama untuk mengingatkan, tokoh-tokoh juga saling mengingatkan. Tanpa ada kerjasama masyarakat, tidak akan tejadi penurunan kasus ini. Jadi kita harus paham betul mengenai masalah kedisiplinan ini,” ujar Menko Luhut.

Terakhir, dia meminta dukungan dan masukan dari para epidemolog agar pemerintah terus memperbaiki mekanisme penanganan pandemi Covid 19. “Mari kita kerja sama untuk penanganan pandemi ini, karena virus ini bukan masalah pemerintah saja, namun masalah kita bersama,” pungkas Menko Luhut.

Bagikan:
#PPKM Darurat#evaluasi PPKM Darurat#Luhut Panjaitan#Epidemolog

Berita Terkait

    Kenapa Indonesia Perlu Energi Nuklir untuk Mendukung Industrialisasi?
    Berita Hari Ini

    Kenapa Indonesia Perlu Energi Nuklir untuk Mendukung Industrialisasi?

    Dalam menghadapi tantangan industrialisasi dan kebutuhan energi yang semakin meningkat, Indonesia harus mengeksplorasi lebih lanjut sumber energi yang dapat mendukung pertumbuhan industri dalam jangka panjang. Salah satu ....
    Saiful Ardianto
    Saiful Ardianto
  • Pertamina Bakal Beri Dukungan Energi Bersih Lewat Energi Panas Bumi, Kenapa?
    Berita Hari Ini

    Pertamina Bakal Beri Dukungan Energi Bersih Lewat Energi Panas Bumi, Kenapa?

    Saiful Ardianto 01 Aug 2025 12:11
  • Energi Mineral Festival 2025: Rumah Besar bagi Ekosistem Energi Nasional?
    Berita Hari Ini

    Energi Mineral Festival 2025: Rumah Besar bagi Ekosistem Energi Nasional?

    Saiful Ardianto 31 Jul 2025 15:10
  • PLTA Kalla Group: Proyek Energi Terbarukan di Kerinci Bakal Segera Beroperasi?
    Berita Hari Ini

    PLTA Kalla Group: Proyek Energi Terbarukan di Kerinci Bakal Segera Beroperasi?

    Salah satu perusahaan besar di Indonesia, PLTA Kalla Group menargetkan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Kerinci, Jambi, akan mulai beroperasi pada November 2025. Dengan kapasitas produksi ....
    Saiful Ardianto
    Saiful Ardianto
  • Kerjasama Impor Energi: Indonesia dan AS Sepakati Kesepakatan 15 Miliar Dolar AS
    Berita Hari Ini

    Kerjasama Impor Energi: Indonesia dan AS Sepakati Kesepakatan 15 Miliar Dolar AS

    Saiful Ardianto 29 Jul 2025 11:03
  • Pembatasan LPG 3 Kg: Dampak Kebijakan “Amburadul” terhadap Ekonomi Kelas Menengah?
    Berita Hari Ini

    Pembatasan LPG 3 Kg: Dampak Kebijakan “Amburadul” terhadap Ekonomi Kelas Menengah?

    Saiful Ardianto 28 Jul 2025 14:46

Anda Harus Tahu

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?
Kesehatan

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda
Lifestyle

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar
Lifestyle

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android
Teknologi

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!
Lifestyle

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan
Kesehatan

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan

Populer

Pembatasan LPG 3 Kg: Dampak Kebijakan “Amburadul” terhadap Ekonomi Kelas Menengah?
Berita Hari Ini

1

Pembatasan LPG 3 Kg: Dampak Kebijakan “Amburadul” terhadap Ekonomi Kelas Menengah?

Pembatasan LPG 3 Kg: Dampak Kebijakan “Amburadul” terhadap Ekonomi Kelas Menengah?
Berita Hari Ini

2

Pembatasan LPG 3 Kg: Dampak Kebijakan “Amburadul” terhadap Ekonomi Kelas Menengah?

PLTA Lapopu Dukung Perluasan Instalasi Listrik di Sumba Barat, Ini Manfaatnya!
Berita Hari Ini

3

PLTA Lapopu Dukung Perluasan Instalasi Listrik di Sumba Barat, Ini Manfaatnya!

Kerjasama Impor Energi: Indonesia dan AS Sepakati Kesepakatan 15 Miliar Dolar AS
Berita Hari Ini

4

Kerjasama Impor Energi: Indonesia dan AS Sepakati Kesepakatan 15 Miliar Dolar AS

Kenapa Indonesia Perlu Energi Nuklir untuk Mendukung Industrialisasi?
Berita Hari Ini

5

Kenapa Indonesia Perlu Energi Nuklir untuk Mendukung Industrialisasi?

Pilihan Editor

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien
Berita Hari Ini

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya
Berita Hari Ini

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said
Berita Hari Ini

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD
Berita Hari Ini

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa
Berita Hari Ini

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa
Berita Hari Ini

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa

Follow Google News Kami: Djawanews logo
Djawanews logo
Tentang Kami Kontak Kami Privacy Policy Redaksi Pedoman Media Siber Karir
fb
tw
ig
© Copyright 2025 Djawanews Media Utama
arrow-up