Djawanews - Rumah sakit di Jawa Barat nantinya hanya akan boleh menampung pasien Covid-19 yang memerlukan penanganan intensif. Sedangkan isolasi atau pemulihan, silakan gunakan hotel-hotel yang sudah disiapkan.
Cara ini dilakukan untuk mengurangi beban petugas kesehatan di rumah sakit yang sudah melewati batas. Termasuk juga mengurangi keterisian rumah sakit.
"Hotel-hotel mulai digunakan untuk pemulihan pasien dari Rumah Sakit. Sehingga pasien yang mau sembuh tidak usah berlama-lama di rumah sakit," kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di akun media sosialnya, Senin 28 Juni.
"Strategi seperti ini Insya Allah akan mengurangi keterisian rumah sakit, sehingga rumah sakit hanya diperuntukan bagi mereka yang butuh intensif penanganan," sambungnya lagi.
Jabar akan menerapkan strategi pola hulu – hilir guna mengurangi tingkat keterisiaan tempat tidur (Bed Occupancy Ratio/BOR) di rumah sakit. Kata pria yang akrab disapa Kang Emil ini, dengan pola ini angka BOR di rumah sakit yang ada di Jawa Barat bisa kembali turun.
Pola hulu adalah dengan menyiapkan tempat isolasi di desa-desa. Sehingga masyarakat sekitar yang terpapar Covid-19 namun memiliki gejalan ringan tidak perlu dilarikan ke rumah sakit.
Sedangkan untuk pola hilir adalah dengan memindahkan atau transisi pasien Covid-19 yang akan sembuh ke beberapa tempat dari mulai hotel, apartemen, rusun hingga tempat isolasi di desa-desa. Sehingga pasien Covid-19 yang benar-benar membutuhkan penanganan medis bisa diakamodasi di rumah sakit.