Djawanews.com – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengatakan belum ada urgensi melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) dalam menangani banjir di Jakarta. Menurut Pramono, curah hujan di Jakarta sendiri tidak terlalu tinggi sehingga OMC belum terlalu diperlukan.
"Jadi modifikasi cuaca sebenarnya belum terlalu perlu. Karena curah hujan di Jakarta sendiri tidak terlalu tinggi," kata Pramono di Rawajati, Jakarta Selatan, Selasa, 8 Juli.
Hujan lebat memang mengguyur Jakarta sejak beberapa hari lalu. Namun, Pramono menilai curah hujan bukan menjadi satu-satunya faktor Jakarta terendam banjir hingga ratusan RT pada Minggu, 6 Juli lalu.
Banjir sejak kemarin juga diakibatkan oleh dua faktor lain yang terjadi bersamaan, yakni kiriman air dari hulu dan naiknya permukaan air laut yang menyebabkan rob atau banjir pesisir.
"Yang problem itu sekarang ini pasang surutnya air laut sama (kiriman air) dari hulu," ungkap Pramono.
Namun, tak menutup kemungkinan Pemprov DKI akan menggelontorkan anggaran untuk pelaksanaan modifikasi cuaca. Sebab, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca ekstrem masih berlangsung hingga 13 Juli.
"Tetapi sekali lagi dalam kondisi apapun pemerintah Jakarta siap untuk mempersiapkan itu," tutur dia.
Sebelumnya, pemerintah memutuskan untuk melaksanakan operasi modifikasi cuaca (OMC) di wilayah Jabodetabek dalam beberapa hari ke depan. Hal ini sehubungan dengan hujan lebat yang masih mengguyur wilayah tersebut.
Direktur Operasional Modifikasi Cuaca BMKG Budi Harsoyo mengungkap, penyemaian awan menggunakan bahan kimia dengan pesawat akan dimulai hari ini hingga 11 Juli mendatang.
"Rencana operasi modifikasi cuaca akan berlangsung sampai dengan tanggal 11 Juli. Posko di Lanud Halim Perdanakusuma, sambil kemungkinan nanti kita akan mereview juga apakah wilayah Jakarta khususnya Jabodetabek juga perlu penebalan pesawat," kata Budi dalam konferensi pers virtual, Senin, 7 Juli.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Isnawa Adji menyebut pihaknya telah melaporkan rencana modifikasi cuaca kepada Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung-Rano Karno.
Menurut dia, Jakarta menjadi wilayah yang perlu menjadi sasaran pengurangan intensitas curah hujan yang tinggi. Mengingat, saat ini terdapat potensi pertumbuhan awan hujan di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.
"OMC akan dilakukan dengan fokus di atas atas Bogor, Bekasi, Tangerang dan Jakarta sebagai upaya mengurangi peningkatan debit air di hulu. BPBD dengan anggaran yang ada akan kami persiapkan," kata Isnawa.