Djawanews.com - Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan menegaskan percepatan pengoperasian PLTA Batang Toru sebagai langkah strategis untuk memperkuat fiskal daerah. Penegasan ini disampaikan Bupati Tapsel, Gus Irawan Pasaribu, saat membuka Sosialisasi Commissioning PLTA Batang Toru di Dusun Suka Maju, Desa Hapesong Baru, Kecamatan Batangtoru.
Kegiatan itu menjadi momentum penting karena memperlihatkan kesiapan proyek energi bersih berkapasitas 510 megawatt itu untuk beroperasi lebih cepat dari target awal. Dalam sambutannya, Bupati Gus Irawan menyebut proyek PLTA Batang Toru memiliki perjalanan panjang yang sempat menghadapi berbagai tantangan, termasuk dinamika geopolitik dan isu lingkungan.
Ia menegaskan bahwa komitmen pelestarian hutan Batang Toru tetap menjadi prioritas, mengingat kawasan itu menjadi sumber air utama bagi operasional pembangkit. Pemerintah daerah bersama perusahaan telah menyepakati pembangunan wildlife corridor sebagai jalur perlintasan satwa untuk menjaga keseimbangan ekosistem.
PLTA Batang Toru Dipacu Beroperasi, Bupati Tapsel Soroti Dampak Ekonomi
Percepatan operasi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batang Toru dinilai penting karena kondisi fiskal daerah tengah tertekan oleh penurunan alokasi APBN dan APBD. Jika pembangkit ini mulai menghasilkan listrik, Tapanuli Selatan akan menerima dana bagi hasil energi, terutama untuk wilayah Sipirok, Marancar, Batangtoru, Muara Batangtoru dan Angkola Sangkunur.
Dampak ekonominya diprediksi signifikan, tidak hanya dalam bentuk pendapatan daerah, tetapi juga multiplier effect bagi masyarakat. Anggota DPRD Tapsel Rocky AP Gultom menyebut keberadaan bendungan PLTA Batang Toru tidak hanya menghasilkan energi, tetapi juga membantu mereduksi risiko banjir tahunan.
Dengan empat turbin yang masing-masing dapat menghasilkan 127 megawatt, total 510 megawatt listrik diperkirakan mampu memasok kebutuhan listrik berbagai daerah di Sumatera, khususnya Sumatera Utara.
Tokoh pembangunan Tapsel, Syahrul M. Pasaribu, mengapresiasi dorongan kuat Bupati untuk mempercepat operasi proyek yang beberapa kali tertunda. Ia optimistis satu turbin dapat mulai beroperasi pada awal Januari mendatang.
PLTA Batang Toru menjadi simbol harapan energi bersih dan stabilitas fiskal Tapanuli Selatan. Percepatan operasionalnya bukan hanya menjawab kebutuhan listrik, tetapi juga memperkuat keberlanjutan lingkungan dan ekonomi daerah.