Djawanews.com – Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI), Hindra Irawan Satari secara tegas membantah kabar hoaks yang menyebut vaksin Covid-19 Sinovac diperuntukkan bagi ayam.
“Vaksin Sinovac dibuat untuk memberikan perlindungan terhadap manusia dari infeksi Covid-19. Tidak ada penggunaan ayam dalam proses pengembangan vaksin Sinovac, pengujian dilakukan terhadap tikus,” jelas Hindra dikutip dari Tempo.
“Meski demikian tidak ada publikasi yang menyebutkan ayam-ayam mati setelah divaksin Covid-19,” lanjutnya.
Jawaban ini sekaligus menegaskan informasi yang diunggah akun Facebook Lois Lois pada 9 Maret 2021 soal vaksin Covid-19 rilisan Sinovac merupakan vaksin yang diperuntukkan untuk ayam adalah hoaks atau menyesatkan.
Akun tersebut mengunggah foto tangkapan layar sebuah artikel berjudul 'Guru di Kota Tegal Meninggal Usai Divaksin Sinovac' dan dibubuhi narasi berikut ini:
"Kode barcode vaksin asli di tukar oleh Farmasi sbg Vaksin Plasebo utk menipu KIPI. Oleh KIPI.. Akan di bantah bhw kematian bukan akibat Vaksin.
Bukankah Indonesia di jadikan kelinci percobaan Vaksin Sinovac? Makanya belum setahun Vaksin sudah di temukan. Vaksin yg sebenarnya di peruntukkan untuk ayam. Soalnya dr.Dirga Lambe mengatakan bhw Virus hewan bisa bermutasi kepada manusia.
Dan juru Vaksin-dr.Nadia Tarmizi adalah Ahli penyakit menular pada hewan . Vaksin sudah terlanjur di suntikkan dan WHO akhirnya melaporkan bhw Tidak di temukan bukti sumber penularan Hewan di Wuhan.
Kata Dokter2 Hewan: Ayam2 yg di suntikan Vaksin Sinovac ini banyak yg mati setelah 2 Minggu. Selamat ya buat IDI Anda tertipu ilmu sampah. Tapi mau di bantu.. Justru saya di gosipkan Gila gangguan jiwa berat!! IDI menolak di bantu Kemenkes menolak di bantu Kalau masih minta bukti Ini lhoooo: Pandemi berlarut2!!"
Untuk mengetahui ragam perkembangan peristiwa regional, nasional dan mancanegara terupdate, ikuti terus rubrik Berita Hari ini di warta harian Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan update lebih cepat, ikuti juga akun Instagram @djawanews.