Djawanews.com - Singapura mempercepat agenda energi bersih melalui rencana pembangunan pembangkit nuklir di Singapura berbasis teknologi generasi baru. Menteri Energi dan Teknologi Tan See Leng menegaskan nuklir dipandang sebagai opsi aman, andal, dan kompetitif biaya untuk menjaga ketahanan pasokan sekaligus menurunkan emisi.
Bagi negara kota yang lahan dan sumber daya alamnya terbatas, pemerintah menilai dekarbonisasi harus ditempuh lewat portofolio beragam, dari energi surya, impor energi, hingga teknologi frontier seperti Small Modular Reactors atau SMR.
Dari sisi kesiapan institusional, pemerintah membentuk Nuclear Energy Office di bawah Energy Market Authority serta Nuclear Safety Division di National Environment Agency. Keduanya disiapkan sebagai tulang punggung tata kelola keselamatan, perizinan, dan pengawasan.
Pembangunan Pembangkit Nuklir di Singapura Perkuat Target Rendah Karbon
Pada jalur kerja sama internasional, Singapura telah menandatangani 123 Agreement dengan Amerika Serikat dan perjanjian serupa dengan Prancis. EMA juga akan bermitra dengan Idaho National Laboratory dan Battelle Memorial Institute untuk memperkuat litbang nuklir, termasuk studi keselamatan, desain, dan keekonomian SMR.
Energi surya tetap menjadi pilar utama. Kapasitas terpasang telah mencapai sekitar 1,7 GWp dengan target 2 GWp sebelum 2030. Namun, keterbatasan ruang membuat kontribusinya diperkirakan hanya sekitar 10 persen kebutuhan listrik pada 2050.
Karena itu, pemerintah menyiapkan kombinasi solusi: optimalisasi surya atap dan terapung, penjajakan panas bumi, impor energi regional, serta pengembangan ekosistem nuklir skala kecil yang dapat dibangun modular dan bertahap.
Pendekatan ini menempatkan keselamatan sebagai prioritas, transparansi sebagai prasyarat penerimaan publik, dan efisiensi biaya sebagai kunci daya saing industri. Dengan kerangka regulasi yang diperkuat dan kolaborasi global yang luas, jalan menuju teknologi nuklir di Singapura dirancang bertahap dan terukur untuk memastikan manfaatnya langsung mendukung ketahanan energi dan target iklim jangka panjang.
Rencana pembangunan pembangkit nuklir di Singapura menambah opsi dekarbonisasi di tengah keterbatasan lahan dan sumber daya. Dengan fondasi kelembagaan, standar keselamatan, serta jejaring riset yang kuat, SMR diposisikan sebagai pelengkap strategis energi surya dan impor listrik regional.
Demikian informasi seputar pembangunan pembangkit nuklir di Singapura. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Djawanews.com.