Djawanews.com - Tingkat kelahiran anak menurun tahun lalu di Amerika Serikat akibat pandemi ini. Bahkan tahun 2021 ini pun angkanya diprediksi tak akan jauh berbeda.
Penurunan tersebut, bagaimanapun, tidak anomali melainkan penurunan dalam penurunan yang stabil dalam tingkat kelahiran sejak tahun 2007. Data menunjukkan, lebih dari 3,6 juta bayi lahir di AS pada 2020, turun empat persen dari 2019, demikian dilansir dari The Strait Times, Sabtu 10 Juli.
Menurunnya angka kelahiran ini terjadi merata untuk wanita dari semua ras dan di semua kelompok umur. Yang paling tajam ada di antara mereka yang berusia 15-19 tahun.
"Ada 53,9 kelahiran per 1.000 wanita (pada tingkat tahunan) pada kuartal terakhir 2020," tulis Brookings Institution dalam sebuah makalah pada bulan Mei.
"Itu jauh lebih rendah dari 57,6 kelahiran tahunan per 1.000 wanita pada kuartal terakhir 2019."
Penurunan kelahiran bukanlah hal yang tidak terduga. Angka kelahiran telah turun sebelumnya di saat kesulitan ekonomi dan ketidakpastian.
Pada bulan Mei, Pew Research menulis: "Beberapa memperkirakan bahwa akan ada hampir 300.000 lebih sedikit kelahiran di AS pada tahun 2021 sebagai akibat dari wabah."
Penurunan pandemi, kata para analis, didorong terutama oleh ketidakpastian masa depan. Ini termasuk kecemasan ekonomi di balik hilangnya pekerjaan yang meluas yang memperburuk kekhawatiran tentang tidak mampu membayar anak-anak.