Djawanews.com - Setahun lebih pandemi berlalu. Nyawa jutaan orang sudah melayang. Tapi masih ada saja orang percaya kalau Covid-19 adalah sebuah konspirasi.
Ketua PP Muhammadiyah dr. Agus Taufiqurrahman bilang, pihak yang meyakini Covid-19 adalah konspirasi, maka mereka kurang belajar dan minim bacaan. Kata dokter Agus, kisaran tahun 2002-2003, Virus Corona menginfeksi manusia dalam bentuk wabah SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus). Wabah ini terjadi hanya di 26 negara, dengan kasus terkonfirmasi 8.098, kematian 774, dan tingkat kematian 9,6 persen.
Selanjutnya direntang tahun 2012-2019 Virus Corona menginfeksi lagi dalam bentuk MERS-CoV (Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus). Kejadian yang kedua ini terjadi di 27 negara, dengan kasus terkonfirmasi 2.494, kematian 858, dan tingkat kematian 34,4 persen.
Menurutnya, akan terlihat aneh kelompok-kelompok yang menyebut pandemi Covid-19 ini akal-akalan dan hasil dari konspirasi. Karena jika merujuk data di atas, maka terlihat jelas bahwa Virus Corona ini ada dan tetap hidup sampai sekarang karena bermutasi.
“Bagi Muhammadiyah kemudian ikhtiar menghadapi ini dianggap sebagai jihad kemanusiaan,” ucap dokter Agus seperti dilansir dari laman Muhammadiyah.