Djawanews logo
×
  • Masuk
  • Berita Hari Ini
  • Bisnis
    • Entrepreneur
    • Market
  • Lifestyle
    • Fashion
    • Infotainment
    • Inspirasi
    • Kesehatan
    • Relationship
  • Otomotif
  • Sepak Bola
  • Sport
  • Teknologi
  • Travel
  • Serba-serbi
  • Kriminal
  1. Home
  2. Berita Hari Ini
Mengenal Makna dan Tujuan Peringatan Hari Demokrasi Internasional

Mengenal Makna dan Tujuan Peringatan Hari Demokrasi Internasional

Usman Mahendra
Usman Mahendra 21 Agustus 2019 at 09:12am

Tiadak seperti hari peringatan lain, Hari Demokrasi Internasional tidak banyak disambut dengan berbagai perayaan.

Seberapa jauh Anda memahami makna dari Hari Demokrasi Internasional? Atau Anda justru baru mengetahui adanya hari tersebut?

Hari Demokrasi Internasional memang tak diketahui banyak orang, namun hari tersebut jadi momen untuk mengetahui sejauh mana demokrasi diterapkan, terutama di Indonesia. Indonesia sebagai negara yang menganut demokrasi seharusnya mampu mengakar-rumputkan Hari Demokrasi Internasional dalam masyarakat.

Sejarah dan tujuan Hari Demokrasi Internasional

Hari Demokrasi Internasional diperingati setiap tanggal 15 September. Penetapan tersebut dilakukan oleh Majelis Umum PBB langsung. Tujuan diadakannya peringatan Hari Demokrasi Internasional adalah untuk mempromosikan sekaligus menegakkan prinsip-prinsip demokrasi.

Majelis Umum PBB ingin mengajak semua orang dan organisasi, baik pemerintah maupun non-pemerintah, untuk memperingati Hari Demokrasi Internasional. Hari peringatan tahunan tersebut juga menyerukan agar semua pemerintahan memperkuat program nasional mereka yang ditujukan untuk mempromosikan dan mengkonsolidasikan demokrasi.

Hari Demokrasi Internasional mengajak semua orang untuk meninjau kembali proses berdemokrasi (nationaltoday.com)

Selain itu, Majelis PBB juga mendorong semua organisasi untuk berbagi pengalaman mereka dalam mempromosikan demokrasi. Melalui promosi tersebut diharapkan mampu menegaskan kembali prinsip dasar dan nilai dari demokrasi.

Hari Demokrasi Internasional memang tidak diadakan dengan pesta semarak. Karena hari perayaan tahunan ini lebih mengejar esensi dari demokrasi itu sendiri, bukan pada perayaannya. Agaknya jadi hal yang wajar jika masyarakat belum banyak mengetahui tentang Hari Demokrasi Internasional sendiri.

Indonesia sendiri menjadi negara terbesar penganut demokrasi ketiga di dunia. Atas hal tersebut, Indonesia juga patut berbangga dan bersyukur. Dengan adanya hari peringatan tersebut, Indonesia memiliki momen penting untuk selalu mengevaluiasi diri dalam menerapkan demokrasi Pancasila.

Indonesia dan demokrasi memiliki sejarah yang panjang. Meski mengalami berbagai perubahan, Indonesia tetap memegang teguh asas dan nilai demokrasi sampai sekarang. Masyarakat Indonesia juga tidak asing dengan praktik berdemokrasi dalam kesehariannya.

Indonesia sendiri telah menerapkan asas demokrasi sejak 17 Agustus 1945. Namun, demokrasi yang dianut sempat berubah-ubah. Pertama adalah Demokrasi Liberal yang dianut di era Presiden Soekarno.

Demokrasi liberal sendiri merupakan demokrasi yang representatif pada perwakilan rakyat dalam penyelenggaraan pemerintahan. Meski begitu, jenis demokrasi ini tetap mengakui hak individu dan kebebasannya.

Demokrasi Terpimpin kemudian menggantikan posisi Demokrasi Liberal. Demokrasi ini bisa diartikan sebagai suatu sistem pemerintahan dimana segala keputusan yang diambil dan dijalankan berpusat kepada satu orang, yaitu pemimpin pemerintahan. Demokrasi Terpimpin dianut mulai tahun 1959 hingga 1965.

Demokrasi mengalami perkembangan lagi saat Presiden Ir. Soekarno digantikan oleh Presiden Soeharto. Orde lama digantikan dengan orde baru. Di era pemerintahan ini, pemerintah bertekad akan menjalankan Pancasila secara murni dan konsekuen. Sehingga demokrasi pada masa pemerintahan ini disebut sebagai Demokrasi Pancasila.

Indonesia masih mempertahankan Demokrasi Pancasila pasca pemerintahan era Soeharto berakhir. Namun Demokrasi Pancasila mengalami beberapa perubahan. Demokrasi ini diperbaiki di era pemerintahan Presiden BJ Habibie.

Ada perbedaan antara Demokrasi Pancasila di era Soeharto dan Habibie. Beberapa perubahan tersebut misalnya pada pelaksanaan pemilu. Pemilu era Habibie dinilai lebih demokratis dibanding era Soeharto.

Hari Demokrasi Internasional harus dimanfaatkan oleh pemerintah Indonesia untuk memperbaiki kualitas berdemokrasinya. Meski menganut demokrasi, dalam pelaksanaannya Indonesia masih harus belajar banyak. Beberapa hal yang terjadi di Indonesia jutsru dapat merusak esensi dari demokrasi itu sendiri.

Bagikan:
#berita hari ini#demokrasi#hari demokrasi#hari demokrasi internasional#MAKNA DEMOKRASI#SEJARAH DEMOKRASI#SEJARAH HARI DEMOKRASI

Berita Terkait

    Beneran Nih? Kawasan Gunung Lawu Tak Masuk Wilayah Kerja Panas Bumi Rencana Pemerintah
    Berita Hari Ini

    Beneran Nih? Kawasan Gunung Lawu Tak Masuk Wilayah Kerja Panas Bumi Rencana Pemerintah

    Djawanews.com - Pemerintah menegaskan Kawasan Gunung Lawu, Wilayah Kerja Panas Bumi tidak menjadi bagian dari lelang maupun aktivitas eksplorasi. Kementerian ESDM menyebut keputusan ini diambil untuk ....
    Saiful Ardianto
    Saiful Ardianto
  • Bendungan Way Apu: Progres 89,8%, Manfaat Kian Nyata untuk Pulau Buru?
    Berita Hari Ini

    Bendungan Way Apu: Progres 89,8%, Manfaat Kian Nyata untuk Pulau Buru?

    Saiful Ardianto 21 Oct 2025 11:33
  • Target Net Zero Emissions: Alasan Indonesia Ngotot Percepat Transisi Energi?
    Berita Hari Ini

    Target Net Zero Emissions: Alasan Indonesia Ngotot Percepat Transisi Energi?

    Saiful Ardianto 20 Oct 2025 12:38
  • Daftar Pembangunan PLTA di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah: Cek Lengkapnya!
    Berita Hari Ini

    Daftar Pembangunan PLTA di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah: Cek Lengkapnya!

    Djawanews.com - Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) tengah bersiap menjadi pusat energi bersih baru di kawasan timur Indonesia. Dengan dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Sulteng, proyek pembangunan ....
    Saiful Ardianto
    Saiful Ardianto
  • Proyek Pengolahan Sampah Jadi Energi: Indonesia Tarik Minat Investor Korea Selatan
    Berita Hari Ini

    Proyek Pengolahan Sampah Jadi Energi: Indonesia Tarik Minat Investor Korea Selatan

    Saiful Ardianto 17 Oct 2025 12:41
  • Gubernur Anwar Hafid Dukung Pembangunan PLTA di Kabupaten Sigi, Dorong Energi Berkelanjutan
    Berita Hari Ini

    Gubernur Anwar Hafid Dukung Pembangunan PLTA di Kabupaten Sigi, Dorong Energi Berkelanjutan

    Saiful Ardianto 17 Oct 2025 11:37

Anda Harus Tahu

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?
Kesehatan

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda
Lifestyle

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar
Lifestyle

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android
Teknologi

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!
Lifestyle

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan
Kesehatan

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan

Populer

Pembahasan Proyek Strategis di Blok Cepu Masuk Babak Penentuan Akhir? ExxonMobil Minta Tambahan
Berita Hari Ini

1

Pembahasan Proyek Strategis di Blok Cepu Masuk Babak Penentuan Akhir? ExxonMobil Minta Tambahan

Tamaris Hidro Resmi Akuisisi PLTA Batu Gajah, Dorong Energi Hijau di Sumatera Utara
Berita Hari Ini

2

Tamaris Hidro Resmi Akuisisi PLTA Batu Gajah, Dorong Energi Hijau di Sumatera Utara

Proyek Pengolahan Sampah Jadi Energi: Indonesia Tarik Minat Investor Korea Selatan
Berita Hari Ini

3

Proyek Pengolahan Sampah Jadi Energi: Indonesia Tarik Minat Investor Korea Selatan

Gubernur Anwar Hafid Dukung Pembangunan PLTA di Kabupaten Sigi, Dorong Energi Berkelanjutan
Berita Hari Ini

4

Gubernur Anwar Hafid Dukung Pembangunan PLTA di Kabupaten Sigi, Dorong Energi Berkelanjutan

Target Net Zero Emissions: Alasan Indonesia Ngotot Percepat Transisi Energi?
Berita Hari Ini

5

Target Net Zero Emissions: Alasan Indonesia Ngotot Percepat Transisi Energi?

Pilihan Editor

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien
Berita Hari Ini

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya
Berita Hari Ini

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said
Berita Hari Ini

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD
Berita Hari Ini

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa
Berita Hari Ini

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa
Berita Hari Ini

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa

Follow Google News Kami: Djawanews logo
Djawanews logo
Tentang Kami Kontak Kami Privacy Policy Redaksi Pedoman Media Siber Karir
fb
tw
ig
© Copyright 2025 Djawanews Media Utama
arrow-up