Djawanews.com – Menteri Agama Nasaruddin Umar mengungkapkan kuota haji Indonesia untuk musim haji 1447 H/2026 M belum resmi ditetapkan. Namun, kata Menag, pemerintah Arab Saudi memberikan isyarat akan mempertahankan bahkan menambah kuota jamaah dari Indonesia.
"Kuota tahun depan itu nanti akan ditentukan pada saatnya. Tetapi isyarat-isyarat awal, Pemerintah Saudi Insya Allah tetap akan mempertahankan minimum kuota yang ada sekarang. Tetapi ada usaha Saudi Arabia itu akan menambah kuota malah," kata Nasaruddin Umar dilansir ANTARA, Senin, 14 Juli.
Menag menjelaskan, sinyal penambahan kuota ini tidak lepas dari upaya Arab Saudi yang terus mengembangkan infrastruktur di sejumlah titik krusial ibadah haji. Salah satu fokus utama adalah kawasan Mina, yang selama ini dikenal sebagai lokasi paling padat saat puncak ibadah haji.
Saat ini, sejumlah menara atau tower sudah mulai dibangun di Mina sebagai pengganti tenda-tenda yang biasa digunakan jemaah. "Targetnya nanti mungkin beberapa tahun akan datang, itu akan semakin berkurang kemah, tapi bertambah berdiri banyak apartemen di situ," ujar dia.
Selain pengembangan akomodasi, Pemerintah Arab Saudi juga memperluas infrastruktur transportasi, termasuk jalan raya dan opsi pembangunan jalan layang (flyover) untuk mengurangi kemacetan selama masa puncak haji.
Menag mengatakan perluasan juga terjadi di area Masjidil Haram, Masjid Nabawi, serta fasilitas-fasilitas utama seperti tempat thawaf, sa’i, dan jamarat.
"Bahkan bandara juga diperluas. Bandara lama akan diaktifkan kembali dan alternatif bandara di sekitar Thaif pun disiapkan," kata dia.
Menurut Nasaruddin, langkah-langkah ini menunjukkan komitmen Pemerintah Arab Saudi agar waktu tunggu pelaksanaan ibadah haji, terutama bagi jamaah dari negara-negara dengan daftar tunggu panjang seperti Indonesia, bisa semakin dipercepat.