Djawanews.com - Jagat media sosial digegerkan dengan pengakuan seseorang yang keluarganya meninggal akibat Covid-19. Saat mau dimakamkan di TPU (Tempat Pemakaman Umum) khusus Covid-19 Cikadut, Bandung, Jawa Barat, ada permintaan uang dari penjaga makam karena jenazah yang mau dikubur adalah non muslim.
Nama si pencerita itu adalah Yunita Tambunan. Pengakuannya, pungli dilakukan oleh oknum penjaga makam. Dia diminta harus membayar uang jutaan rupiah, karena katanya jenazah non muslim tidak ditanggung pemerintah.
Yunita Tambunan menyebut nama Redi yang mengaku sebagai Koordinator C TPU Cikadut.
Kronologinya saat Yunita dan keluarga ingin memakamkan ayahnya Binsar Tambunan yang meninggal akibat Covid-19, Selasa, 6 Juli 2021, malam hari. Di TPU, Yunita dihampiri Redi yang meminta biaya pemakaman ayahnya sebesar Rp4 juta.
Yunita sempat heran mengapa dia harus membayar biaya pemakaman dan bertanya kepada Redi.
"Kalau non-Muslim tidak ditanggung pemerintah," kata Yunita menirukan ucapan Redi.
Sejak kapan pemakaman jenazah pasien Covid-19 non muslim itu bayar? pic.twitter.com/ST2xfhTuzc
— TRENDING ISSUE (@Trending_Issue) July 10, 2021
Yunita jelas keberatan. Apalagi dia baru saja berduka. Dia mencoba nego harga hingga mereka sepakat diangka Rp2,8 juta.
Yunita akhirnya diberi bukti pembayaran oleh Redi, meski sebelumnya Redi sempat menolak untuk memberikan kwitansi. Sebagai bukti pembayaran, dituliskan di selembar kertas dengan perincian, Biaya gali: Rp 1,5 juta; Biaya pikul: Rp 1 juta, dan Salib: Rp 300.000, sehingga total: Rp 2.8 juta. Juga ditulis jelas nama Redi dan jabatannya.
Tak hanya itu, tukang gali kubur yang mengenakan APD juga meminta uang kepada Yunita dengan alasan untuk membeli vitamin.
Dengan terpaksa, Yunita pun mengeluarkan uang Rp50 ribu untuk tukang gali kubur.
Aktivis Ferdinand Hutahaen bersuara keras terhadap isu ini. Dia mendesak Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil untuk segara bertindak tegas sesuai aturan yang berlaku.
“Bagaimana tindak lanjut dari pemerasan ini? Saya tunggu Gubernur Ridwan Kamil bertindak sesuai aturan..!!” ujarnya.
Wahai Gubernur Jawa Barat @ridwankamil , akankah ini kau diamkan dan biarkan berlalu begitu saja? Ini perbuatan tidak patut dan bentuk pemerasan terhadap warga yang dilakukan petugas makam.
— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHaean3) July 10, 2021
Sy harap ada tindakan tegas utk ini.@kemenkomarves @jokowi https://t.co/DeFcqIqFoC