Djawanews logo
×
  • Masuk
  • Berita Hari Ini
  • Bisnis
    • Entrepreneur
    • Market
  • Lifestyle
    • Fashion
    • Infotainment
    • Inspirasi
    • Kesehatan
    • Relationship
  • Otomotif
  • Sepak Bola
  • Sport
  • Teknologi
  • Travel
  • Serba-serbi
  • Kriminal
  1. Home
  2. Berita Hari Ini
Kata Ahli Lingkungan Terkait Mengapa Jakarta Tak Layak Jadi Ibu Kota Indonesia

Kata Ahli Lingkungan Terkait Mengapa Jakarta Tak Layak Jadi Ibu Kota Indonesia

Usman Mahendra
Usman Mahendra 19 Agustus 2019 at 05:51am

Beberapa ahli lingkungkan mengatakan bahwa Jakarta memang tidak layak jadi ibu kota Indonesia.

Perpindahan ibu kota Indonesia secara resmi telah diumumkan oleh Presiden Jokowi. Bahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta izin kepada para anggota dewan untuk memindahkan ibu kota negara ke Kalimantan saat Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI, Jakarta, Jumat (16/8/2019).

Menanggapi pemindahan ibu kota Indonesia ke Kalimantan, beberapa pihak menilai bahwa langkah Jokowi sangat tepat. Berbagai alasan mendasari mengapa perpindahan tersebut perlu dilakukan. Salah satu alasannya adalah masalah lingkungan di Jakarta.

Ahli lingkungan tanggapi perpindahan ibu kota Indonesia

Seperti yang dilansir dari Tempo, kualitas lingkungan hidup di Jakarta sudah semakin memrihatinkan. Ketua Umum Perhimpunan Profesional Lingkungan Seluruh Indonesia, Dr Tasdiyanto Rohadi, mengatakan bahwa kualitas udara di Jakarta jadi salah satu faktornya

“Pada 2019 ini kita semakin terperangah menyaksikan kualitas udara di Jakarta terburuk di dunia,” ungkap Ketua Umum Perhimpunan Profesional Lingkungan Seluruh Indonesia, Dr Tasdiyanto Rohadi, Ahad (18/08/2019).

Dr Tasdiyanto menyatakan, berdasarkan US Air Quality Index (AQI) pada 8 Agustus pukul 11.40 WIB, kualitas udara Jakarta berada di angka 156 dengan  kategori tidak sehat, dengan parameter PM 2,5 konsentrasi 64.4 µg/m³. Posisi kedua untuk kualitas udara terburuk di dunia kemudian ditempati oleh Dubai. Dubai memiliki indeks kualitas udara sebesar 152 dengan status udara tidak sehat setara dengan parameter PM 2.5 konsentrasi 56.6 µg/m³.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) juga ikut memantau kualitas udara di DKI Jakarta. KLHK menyatakan, pada tahun 2018, DKI menunjukkan paparan PM 2,5 rata-rata tahunan 39 µg/m3, yang masuk kategori tidak sehat. Sementara Hasil pemantauan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menunjukkan data antara 29-102 µg/m3 dengan rata-rata tahunan 43 µg/m3. Kategori yang didapat Dinas Lingkungan Hidup DKI juga sama, masuk kategori tidak sehat.

Kualitas udara yang buruk di Jakarta akan menimbulkan berbagai dampak negatif, salah satunya adalah timbul penyakit. Dr Tasdiyanto mengatakan, berbagai penyakit disebabkan karena kualitas lingkungan yang semakin memburuk.

Penyakit tersebut seperti ISPA, iritasi mata dan kulit, alergi, pneumonia, asma, bronchopneumonia, COPD (Chronicle Obstructive Pulmonary Dieses) atau penyempitan saluran pernafasan, jantung koroner, kanker, gangguan fungsi ginjal, hingga kematian dini.

Daya tampung lingkungan ekosistem pemurnian air di Jakarta juga rendah (mediaindonesia.com)

“Selain kualitas udara tersebut, kondisi media air di Jakarta juga sangat memrihatinkan,” jelas Dr Tasdiyanto.

Pendapat Dr Tasdiyanto didasarkan pada Kajian daya dukung lingkungan yang dilakukan oleh P3E Jawa KLHK tahun 2015. Dari kajian tersebut menunjukkan bahwa Koefisien Jasa Ekosistem (KJE) penyedia air bersih DKI Jakarta ada pada zona merah (KJE 0,00 – 0,16) yang berarti sangat rendah.

Daya tampung lingkungan ekosistem pemurnian air juga diketahui sangat rendah (KJE 0,00 – 0,32). Selain itu tata aliran air dan banjir (KJE 0,00 – 0,27), serta pengolah dan pengurai limbah (0,00 – 0,22), juga rendah. Ketiganya tidak menunjukkan angka yang aman.

Dalam sejarah, lingkungan Jakarta juga sempat menjadi alasan perpindahan ibu kota. Dilansir dari Djawanews, Seorang ahli kesehatan dari Belanda, Hendrik Freek Tillema, mengatakan bahwa Batavia tidak layak menjadi pusat pemerintahan.

Hendrik Freek Tillema mengatakan, Batavia sebagai kota pelabuhan justru tidak cocok menjadi pusat pemerintahan. Kota Pelabuhan oleh Hendrik dianggap memiliki hawa panas, sehingga menimbulkan hawa tidak sehat. Dari situlah berbagai wabah dan penyakit dinilai dapat berkembang pesat. Pendapat tersebut kemudian menjadi alasan pemindahan ibu kota Indonesia ke Bandung, namun gagal.

Bagikan:
#DAERAH IBU KOTA#dki#IBU KOTA BARU#Ibu Kota Indonesia#NASIB JAKARTA#Perpindahan Ibu Kota

Berita Terkait

    MODENA Energy: Peluncuran Solusi Energi Bersih untuk Industri yang Berkelanjutan
    Berita Hari Ini

    MODENA Energy: Peluncuran Solusi Energi Bersih untuk Industri yang Berkelanjutan

    Djawanews.com - MODENA Energy terus memperkuat komitmennya dalam menghadirkan solusi energi bersih untuk mendukung keberlanjutan industri Indonesia. Baru-baru ini, perusahaan tersebut meresmikan instalasi sistem panel surya ....
    Saiful Ardianto
    Saiful Ardianto
  • PLTA Sipan Sihaporas: Banjir Lumpuhkan Pembangkit, PLN Targetkan Listrik Pulih Bertahap dalam 5–7 Hari
    Berita Hari Ini

    PLTA Sipan Sihaporas: Banjir Lumpuhkan Pembangkit, PLN Targetkan Listrik Pulih Bertahap dalam 5–7 Hari

    Saiful Ardianto 02 Dec 2025 11:58
  • Lagi Diusahain! Pemulihan Listrik di Aceh Dipercepat Lewat Kolaborasi Lintas Lembaga
    Berita Hari Ini

    Lagi Diusahain! Pemulihan Listrik di Aceh Dipercepat Lewat Kolaborasi Lintas Lembaga

    Saiful Ardianto 01 Dec 2025 15:42
  • Dalam Pemantauan: Elevasi Waduk PLTA Koto Panjang Berangsur Turun, Operasi Turbin Tetap Terkendali
    Berita Hari Ini

    Dalam Pemantauan: Elevasi Waduk PLTA Koto Panjang Berangsur Turun, Operasi Turbin Tetap Terkendali

    Djawanews.com - Elevasi Waduk PLTA Koto Panjang kembali menjadi perhatian pada awal pekan ini setelah data pemantauan terbaru menunjukkan adanya penurunan permukaan air. Berdasarkan pengukuran resmi ....
    Saiful Ardianto
    Saiful Ardianto
  • Biar Editing Lancar dan Live Streaming Stabil: Perbandingan FTTH, FWA, dan Mobile untuk Content Creator Indonesia
    Berita Hari Ini

    Biar Editing Lancar dan Live Streaming Stabil: Perbandingan FTTH, FWA, dan Mobile untuk Content Creator Indonesia

    Saiful Ardianto 30 Nov 2025 12:13
  • Kesadaran Energi Terbarukan di Kalangan Generasi Muda Indonesia: Katalis Perubahan untuk Masa Depan?
    Berita Hari Ini

    Kesadaran Energi Terbarukan di Kalangan Generasi Muda Indonesia: Katalis Perubahan untuk Masa Depan?

    Saiful Ardianto 26 Nov 2025 15:18

Anda Harus Tahu

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?
Kesehatan

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda
Lifestyle

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar
Lifestyle

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android
Teknologi

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!
Lifestyle

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan
Kesehatan

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan

Populer

Kesadaran Energi Terbarukan di Kalangan Generasi Muda Indonesia: Katalis Perubahan untuk Masa Depan?
Berita Hari Ini

1

Kesadaran Energi Terbarukan di Kalangan Generasi Muda Indonesia: Katalis Perubahan untuk Masa Depan?

PLTA Besai Kemu: Komitmen United Tractors Dalam Perkuat Transisi Energi Nasional
Berita Hari Ini

2

PLTA Besai Kemu: Komitmen United Tractors Dalam Perkuat Transisi Energi Nasional

Lagi Diusahain! Pemulihan Listrik di Aceh Dipercepat Lewat Kolaborasi Lintas Lembaga
Berita Hari Ini

3

Lagi Diusahain! Pemulihan Listrik di Aceh Dipercepat Lewat Kolaborasi Lintas Lembaga

Biar Editing Lancar dan Live Streaming Stabil: Perbandingan FTTH, FWA, dan Mobile untuk Content Creator Indonesia
Berita Hari Ini

4

Biar Editing Lancar dan Live Streaming Stabil: Perbandingan FTTH, FWA, dan Mobile untuk Content Creator Indonesia

Dalam Pemantauan: Elevasi Waduk PLTA Koto Panjang Berangsur Turun, Operasi Turbin Tetap Terkendali
Berita Hari Ini

5

Dalam Pemantauan: Elevasi Waduk PLTA Koto Panjang Berangsur Turun, Operasi Turbin Tetap Terkendali

Pilihan Editor

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien
Berita Hari Ini

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya
Berita Hari Ini

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said
Berita Hari Ini

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD
Berita Hari Ini

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa
Berita Hari Ini

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa
Berita Hari Ini

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa

Follow Google News Kami: Djawanews logo
Djawanews logo
Tentang Kami Kontak Kami Privacy Policy Redaksi Pedoman Media Siber Karir
fb
tw
ig
© Copyright 2025 Djawanews Media Utama
arrow-up