Djawanews - Anggota Komisi III DPR Habib Aboe Bakar Al Habsyi bertanya kepada Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo. Dia ingin ada jawaban yang jujur dan transparan terkait barang bukti penangkapan serta pengungkapan kasus penyalahgunaan narkoba.
"Masyarakat bertanya-tanya kemana barang (bukti) tangkapan narkoba karena setiap penangkapan yang disampaikan selalu dalam jumlah besar," kata Aboe Bakar dalam Rapat Kerja Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (16/6) lalu.
Sebenarnya, dia mendukung kerja cepat Polri menangkap dan mengungkap kasus penyalahgunaan narkoba. Tapi yang tak kalah penting soal barang bukti atau sitaan.
Dia minta itu semua harus disampaikan secara terbuka bagaimana proses penghangusan barang bukti. Jangan sampai timbul kecurigaan di masyarakat bahwa barang bukti narkoba hanya "muter" di satu tempat.
"Orang curiga barang bukti narkoba muter-muter saja di sana atau diputar kembali. Orang bertanya itu karena tangkapan (narkoba) selalu dalam jumlah besar, ke mana barang bukti itu," ujarnya.
Ia meyakini Polri di bawah kepemimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit tidak akan melakukan hal-hal yang mengecewakan masyarakat sehingga dirinya mempertanyakan terkait barang bukti narkoba.
Sekjen PKS itu menegaskan bahwa persoalan narkoba adalah masalah besar yang dihadapi bangsa Indonesia sehingga dibutuhkan konsolidasi antara Polri dan Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk mengatasi permasalahan tersebut.
"Ini menyangkut nasib anak bangsa Indonesia, Kapolri perlu sedikit keras lagi terkait masalah narkoba," katanya.
Sebelumnya, Kapolri Listyo Sigit Prabowo mengatakan institusinya telah mengungkap 19.229 kasus penyalahgunaan narkoba selama tahun 2021 dengan mengamankan sebanyak 24.878 tersangka.