Djawanews - Ketua Tim Ahli Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Jepara dr Fakhrudin wanti-wanti terhadap perkembangan jelek kasus Covid-19 di wilayah ini. Dari data yang ada, angka kenaikan dikhawatirkan jadi awal pendakian kasus yang ada di Kota Ukir.
Data kasus Covid-19 pada Selasa (1/6/2021) malam, ada penambahan 124 kasus positif. Tidak hanya angka kasusnya yang cukup tinggi, tapi angka postivity rate atau angka yang menunjukkan seberapa besar orang terinfeksi virus corona di dalam sebuah populasi juga tinggi.
“Angka postivity rate di Jepara, di atas 30 persen. Padahal standar WHO postivity rate di atas angka lima persen dikatakan belum terkendali,” kata Fakhrudin dalam dialog interaktif di Radio Kartini FM Jepara, Rabu (2/6/2021).
Ditambahkan, juga muncul adanya kenaikan angka kematian karena Covid-19. Angka kematian nasional sebesar tiga persen, sedangkan di Jepara sebesar enam persen melebihi angka nasional. Ironisnya, kematian usia muda juga juga.
“Artinya banyak kematian yang disebabkan komorbid (penyakit penyerta). Namun, sekarang usia muda di bawah 40 tahun banyak yang meninggal karena Covid. Lebih dalam lagi, anak-anak di bawah 20 tahun banyak terkonfirmasi Covid-19,” lanjut Fakhrudin.
Untuk itu, katanya, penyebaran Covid-19 mesti diwaspadai. Apalagi, penularannya melalui saluran pernafasan. Namun, selama bisa membentengi diri, masyarakat akan terhindar dari Covid-19.
"Jika kita tidak dapat mengantisipasi dengan baik, bisa sama seperti Kabupaten Kudus. Namun, kita harus optimis jika dalam waktu satu hingga dua minggu ini bisa saling menjaga, dan muncul kesadaran masyarakat, kondisinya akan membaik," tandasnya.