Djawanews.com – Konglomerat Indonesia, Bachtiar Karim, memberikan bonus sebesar 200 ribu dolar Singapura atau setara Rp2,1 miliar kepada pebulu tangkis Singapura Loh Kean Yew. Hal itu sebagaimana dilaporkan media Hong Kong, South China Morning Post.
Siapakah sosok Bachtiar Karim yang ada di urutan ke-10 dalam daftar orang terkaya Indonesia versi Forbes? Menurut Forbes, Bachtiar Karim merupakan salah seorang pimpinan di industri sawit terpadu, Musim Mas.
Bachtiar Karim mengelola perusahaan itu bersama saudara kandungnya, Burhan dan Bahari. Keluarga itu disebut memiliki total kekayaan USD3,5 miliar atau lebih dari Rp50 triliun.
Melansir laman resmi Musim Mas, perusahaan itu sudah dirintis di Medan, Sumatera Utara, sejak 1932. Awalnya merupakan pabrik sabun bernama Nam Cheong yang didirikan kakek Bachtiar Karim.
Usaha tersebut kemudian berkembang ke pengolahan (kilang) minyak sawit yang menghasilkan CPO (Crude Palm Oil) pada 1970. PT Musim Mas sendiri resmi berdiri 1972 sebagai produsen sabun, glycerin, dan minyak goreng. Usaha Musim Mas terus merambah ke hulu, dengan pendirian kebun sawit pertama di Rantau Prapat.
Dirintis di Medan, kini Musim Mas Pte Ltd memiliki kantor pusat di Singapura. Usahanya sendiri merambah ke 13 negara seperti Spanyol, Brasil, Belanda, Italia, Inggris, Amerika Serikat, India, Vietnam, termasuk di Singapura dan berbagai kota di Indonesia.
Tidak hanya berbisnis sawit, Musim Mas juga merambah bisnis properti. Seperti hotel Mikie Holiday di Brastagi, Sumatera Utara; Serta membeli Royal Darby Park Executive Suites seharga USD 117 juta atau sekitar Rp1,7 triliun dari Royal Group milik miliarder Singapura, Asok Hiranandani, pada Oktober 2019.
South China Morning Post juga menyebut Bachtiar Karim sedang membangun hotel megah berkapasitas 143 kamar. Hotel yang ditargetkan beroperasi pada 2023 itu akan dikelola di bawah Standard Hotels.
Sebagai informasi, Bachtiar Karim sudah bersekolah di Singapura yakni di Hwa Chong Junior College. Dari situ dia melanjutkan pendidikan ke jurusan Teknik Mesin di National University of Singapore (NUS).
Karena itu tidak heran Bachtiar Karim punya kedekatan dengan Singapura, sehingga mengguyurkan bonus Rp 2,1 miliar bagi pebulu tangkis negara itu. Forbes sendiri menyebut Bachtiar Karim masih menyandang kewarganegaraan Indonesia.