Djawanews.com - Pfizer melaporkan bahwa kekuatan vaksin dua dosis Covid-19 akan sedikit berkurang seiring waktu. Namun jangan khawatir, Pfizer yakin masih bisa memberi perlindungan yang tahan lama dan kuat.
Perusahaan ini, seperti dilansir dari The Strait Times, Sabtu 31 Juli, menyarankan bahwa suntikan ketiga memang bisa memberi kekebalan lebih. Tapi apakah booster akan dibutuhkan secara luas, ini yang perlu jadi penelitian di antara para ilmuwan.
Sejauh ini, pejabat kesehatan federal mengatakan booster untuk populasi umum tidak diperlukan. Dan para ahli mempertanyakan apakah orang yang divaksinasi harus mendapatkan lebih banyak dosis ketika begitu banyak orang yang belum diimunisasi sama sekali.
"Tidak ada cukup bukti saat ini untuk mendukung bahwa itu adalah penggunaan sumber daya yang terbaik," kata Natalie Dean, ahli biostatik di Emory University di Atlanta.
Dalam sebuah penelitian, para ilmuwan Pfizer dan BioNTech melaporkan bahwa vaksin tersebut memiliki tingkat kemanjuran yang sangat tinggi sekitar 96 persen terhadap gejala Covid-19 selama dua bulan pertama setelah vaksin dosis kedua. Namun angka tersebut menurun sekitar 6 persen setiap dua bulan setelah itu, turun menjadi 83,7 persen setelah sekitar empat hingga enam bulan.
"Penurunan ini sangat sedikit - saya tidak akan mengatakan itu berkurang," kata Akiko Iwasaki, seorang ahli imunologi di Universitas Yale.
Temuan ini sesuai dengan apa yang telah dipelajari para ilmuwan tentang bagaimana sistem kekebalan menangkis virus. Antibodi adalah satu-satunya pertahanan untuk mencegah infeksi, tetapi kadarnya biasanya turun dalam beberapa bulan setelah vaksinasi atau pemulihan penyakit. Jika virus corona bertahan, sel-sel kekebalan dapat masuk untuk menghancurkan sel-sel yang terinfeksi dan membuat antibodi baru.