Djawanews logo
×
  • Masuk
  • Berita Hari Ini
  • Bisnis
    • Entrepreneur
    • Market
  • Lifestyle
    • Fashion
    • Infotainment
    • Inspirasi
    • Kesehatan
    • Relationship
  • Otomotif
  • Sepak Bola
  • Sport
  • Teknologi
  • Travel
  • Serba-serbi
  • Kriminal
  1. Home
  2. Berita Hari Ini
Hamas - Israel Capai Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza, Berlaku Mulai Hari Minggu
Warga Palestina merayakan kesepakatan gencatan senjata Hamas - Israel di Gaza (AP/Abdel Kareem Hana)

Hamas - Israel Capai Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza, Berlaku Mulai Hari Minggu

MS Hadi
MS Hadi 16 Januari 2025 at 07:10am

Djawanews.com – Kelompok militan Palestina Hamas akhirnya mencapai kesepakatan untuk melakukan gencatan senjata dengan Israel setelah 15 bulan perang di Gaza. Gencatan senjata akan mulai berlaku efektif pada Minggu, 19 Januari.

Kesepakatan bertahap yang rumit ini menguraikan gencatan senjata awal selama enam minggu dengan penarikan pasukan Israel secara bertahap dari Jalur Gaza, tempat puluhan ribu orang telah terbunuh.

Para sandera yang ditawan oleh kelompok militan Hamas, yang menguasai Gaza, akan dibebaskan sebagai ganti tahanan Palestina yang ditahan oleh Israel.

Pada konferensi pers di Doha, Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani mengatakan gencatan senjata akan mulai berlaku pada Hari Minggu.

Para negosiator bekerja sama dengan Israel dan Hamas untuk melaksanakan kesepakatan tersebut, katanya.

"Kesepakatan ini akan menghentikan pertempuran di Gaza, meningkatkan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan bagi warga sipil Palestina, dan menyatukan kembali para sandera dengan keluarga mereka setelah lebih dari 15 bulan ditawan," kata Presiden AS Joe Biden di Washington, melansir Reuters 16 Januari.

Seorang pejabat Palestina yang dekat dengan pembicaraan tersebut mengatakan, para mediator berusaha membuat kedua belah pihak menghentikan permusuhan sebelum gencatan senjata dimulai pada hari Minggu.

Warga Palestina menanggapi berita tentang kesepakatan tersebut dengan merayakan di jalan-jalan Gaza, tempat mereka menghadapi kekurangan makanan, air, tempat tinggal, dan bahan bakar yang parah. Di Khan Younis, kerumunan orang memadati jalan-jalan di tengah suara klakson saat mereka bersorak, melambaikan bendera Palestina, dan menari.

"Saya bahagia. Ya, saya menangis, tetapi itu adalah air mata kebahagiaan," kata Ghada, seorang ibu lima anak yang mengungsi.

Dalam sebuah pernyataan media sosial yang mengumumkan gencatan senjata, Hamas menyebut pakta itu "sebuah pencapaian bagi rakyat kami" dan "titik balik."

Di Tel Aviv, keluarga sandera Israel dan teman-teman mereka bersukacita mendengar berita itu, mengatakan dalam sebuah pernyataan, mereka merasakan "kegembiraan dan kelegaan yang luar biasa (atas) kesepakatan untuk membawa pulang orang-orang yang kami cintai."

Baca Juga:
  • Negara-Negara BRICS Kutuk Serangan Israel ke Gaza dan Iran
  • Direktur RS Indonesia di Gaza Gugur akibat Serangan Israel, Menlu: Pelanggaran Serius Hukum Humaniter Internasional
  • Tiba di Paris, Greta Thunberg: Kami Diculik di Perairan Internasional dan Dibawa ke Israel

Penerimaan Israel atas kesepakatan itu tidak akan resmi sampai disetujui oleh kabinet keamanan dan pemerintah negara itu, dengan pemungutan suara dijadwalkan pada hari Kamis, kata seorang pejabat Israel.

Kendati demikian, kesepakatan itu diharapkan akan disetujui meskipun ada tentangan dari beberapa garis keras dalam pemerintahan koalisi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu termasuk Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, yang mengulangi kecamannya terhadap perjanjian itu pada hari Rabu.

PM Netanyahu menelepon Presiden Biden dan Presiden terpilih AS Donald Trump untuk mengucapkan terima kasih dan mengatakan dia akan segera mengunjungi Washington, kata kantornya.

Kesepakatan ini buah dari usaha berbulan-bulan para mediator yang terdiri dari Qatar, Mesir dan Amerika Serikat, untuk mengakhiri konflik dengan perundingan tidak langsung.

Jika berhasil, gencatan senjata akan menghentikan pertempuran yang telah menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza yang padat penduduk dan menggusur sebagian besar penduduk daerah kantong kecil itu yang berjumlah 2,3 juta jiwa sebelum perang.

Itu diharapkan dapat meredakan ketegangan di seluruh Timur Tengah yang lebih luas, tempat perang telah memicu konflik di Tepi Barat yang diduduki Israel, di Lebanon, Suriah, Yaman dan Irak, dan menimbulkan kekhawatiran akan perang habis-habisan antara musuh bebuyutan regional Israel dan Iran.

Tahap pertama dari kesepakatan tersebut mencakup pembebasan 33 sandera Israel, termasuk semua wanita, anak-anak, dan pria berusia di atas 50 tahun. Dua sandera Amerika, Keith Siegel dan Sagui Dekel-Chen, termasuk di antara mereka yang akan dibebaskan pada tahap pertama, kata seorang sumber.

Kesepakatan tersebut menyerukan lonjakan bantuan kemanusiaan ke Gaza, dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menekankan "prioritas sekarang adalah meringankan penderitaan luar biasa yang disebabkan oleh konflik ini."

Baik PBB maupun Komite Palang Merah Internasional mengatakan mereka tengah bersiap untuk meningkatkan operasi bantuan mereka secara besar-besaran.

Negosiasi untuk melaksanakan tahap kedua kesepakatan akan dimulai pada hari ke-16 tahap pertama, dan tahap ini diharapkan mencakup pembebasan semua sandera yang tersisa, gencatan senjata permanen, dan penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza.

Tahap ketiga diharapkan membahas pemulangan semua jenazah yang tersisa dan dimulainya rekonstruksi Gaza yang diawasi oleh Mesir, Qatar, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Jika semuanya berjalan lancar, Palestina, negara-negara Arab, dan Israel masih harus menyetujui visi untuk Gaza pascaperang, tantangan berat yang melibatkan jaminan keamanan bagi Israel dan investasi miliaran dolar untuk rekonstruksi.

Satu pertanyaan yang belum terjawab adalah, siapa yang akan memimpin Gaza setelah perang?

Israel menolak keterlibatan apa pun oleh Hamas, yang telah memerintah Gaza sejak 2007 dan secara resmi bersumpah untuk menghancurkan Israel. Namun, Israel hampir sama-sama menentang pemerintahan Otoritas Palestina, badan yang dibentuk berdasarkan perjanjian perdamaian sementara Oslo tiga dekade lalu, yang telah membatasi kekuasaan pemerintahan di Tepi Barat.

Diketahui, konflik terbaru di Gaza pecah pada 15 Oktober 2023, saat kelompok militan Palestina yang dipimpin Hamas menyerang wilayah selatan Israel, menyebabkan 1.200 orang tewas dan 250 lainnya menjadi sandera, menurut perhitungan Israel.

Kemarin, otoritas medis di Gaza mengonfirmasi, jumlah korban tewas Palestina sejak konflik pecah telah mencapai 46.707 orang dan korban luka-luka 110.265 orang, mayoritas anak-anak dan perempuan, dikutip dari WAFA.

Bagikan:
#berita hari ini#djawanews#INTERNASIONAL#Gaza#hamas#Israel#KEMANUSIAAN#gencatan senjata

Berita Terkait

    Pengolahan Energi dari Sampah: Prabowo Minta Percepat untuk Atasi Krisis Energi
    Berita Hari Ini

    Pengolahan Energi dari Sampah: Prabowo Minta Percepat untuk Atasi Krisis Energi

    Djawanews.com -  Presiden RI Prabowo Subianto mengarahkan percepatan pengelolaan energi dari sampah dalam rapat terbatas yang digelar di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin (25/8/25). Dalam rapat tersebut, ....
    Saiful Ardianto
    Saiful Ardianto
  • PLTA Mrica Bakal Jaga Keandalan Listrik Melalui Pengelolaan Sedimentasi
    Berita Hari Ini

    PLTA Mrica Bakal Jaga Keandalan Listrik Melalui Pengelolaan Sedimentasi

    Saiful Ardianto 27 Aug 2025 14:09
  • Widih! PLTN Pertama di Indonesia: Era Baru Energi Nasional dengan Komitmen Pemerintah dan PLN
    Berita Hari Ini

    Widih! PLTN Pertama di Indonesia: Era Baru Energi Nasional dengan Komitmen Pemerintah dan PLN

    Saiful Ardianto 26 Aug 2025 14:25
  • Iniloh PLTA Sumber Air Bersih, Daftar 5 Bendungan Termegah di Pulau Sumatera!
    Berita Hari Ini

    Iniloh PLTA Sumber Air Bersih, Daftar 5 Bendungan Termegah di Pulau Sumatera!

    Pulau Sumatera, selain kaya akan keindahan alam, juga memiliki berbagai bendungan megah yang berfungsi sebagai sumber air bersih dan pembangkit listrik tenaga air (PLTA). Keberadaan bendungan-bendungan PLTA ....
    Saiful Ardianto
    Saiful Ardianto
  • Manfaatin Energi Surya Bikin KAI Hemat Rp2,5 Miliar
    Berita Hari Ini

    Manfaatin Energi Surya Bikin KAI Hemat Rp2,5 Miliar

    Saiful Ardianto 25 Aug 2025 13:12
  • Gini Klarifikasi PLTA Kerinci Merangin Hidro Tegaskan Tidak Ada Kompensasi Rp300 Juta per KK
    Berita Hari Ini

    Gini Klarifikasi PLTA Kerinci Merangin Hidro Tegaskan Tidak Ada Kompensasi Rp300 Juta per KK

    Saiful Ardianto 25 Aug 2025 11:04

Anda Harus Tahu

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?
Kesehatan

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda
Lifestyle

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar
Lifestyle

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android
Teknologi

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!
Lifestyle

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan
Kesehatan

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan

Populer

Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport dengan Sisa Waktu Tipis, tapi Realisasi Baru 65%?
Berita Hari Ini

1

Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport dengan Sisa Waktu Tipis, tapi Realisasi Baru 65%?

Legalisasi Tambang Minerba Ilegal: Potensi Masalah Baru dalam Sektor Pertambangan
Berita Hari Ini

2

Legalisasi Tambang Minerba Ilegal: Potensi Masalah Baru dalam Sektor Pertambangan

Proyek PLTA Batang Toru: Penyebab DPRD Tapsel Tinjau Dampak Sosial dan Lingkungan?
Berita Hari Ini

3

Proyek PLTA Batang Toru: Penyebab DPRD Tapsel Tinjau Dampak Sosial dan Lingkungan?

Daftar PLTB di Indonesia yang Jadi Kunci Potensi Besar untuk Energi Terbarukan
Berita Hari Ini

4

Daftar PLTB di Indonesia yang Jadi Kunci Potensi Besar untuk Energi Terbarukan

Penuh Sejarah! PLTA Gunungtua Subang Jadi Pembangkit yang Masih Terus Beroperasi
Berita Hari Ini

5

Penuh Sejarah! PLTA Gunungtua Subang Jadi Pembangkit yang Masih Terus Beroperasi

Pilihan Editor

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien
Berita Hari Ini

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya
Berita Hari Ini

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said
Berita Hari Ini

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD
Berita Hari Ini

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa
Berita Hari Ini

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa
Berita Hari Ini

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa

Follow Google News Kami: Djawanews logo
Djawanews logo
Tentang Kami Kontak Kami Privacy Policy Redaksi Pedoman Media Siber Karir
fb
tw
ig
© Copyright 2025 Djawanews Media Utama
arrow-up