Djawanews.com – Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Ace Hasan Syadzily tak sependapat rencana Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengirim siswa bermasalah ke barak militer selama enam bulan hingga satu tahun. Menurutnya, metode pembinaan siswa harus mempertimbangkan tahap perkembangan anak.
"Saya kira kita harus melakukan pembinaan terhadap anak, tentu caranya harus lebih sesuai dengan tahap perkembangan anak," kata Ace di Bandung, Kamis 1 Mei.
Ace lebih memilih mendidik anak atau dalam hal ini peserta di pesantren atau pendidikan khusus, daripada ke barak militer.
"Saya mungkin minta anak itu dibina melalui pendidikan di pesantren atau pendidikan khusus terhadap mereka," ujarnya.
Sebelumnya, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi mengatakan akan menyekolahkan siswa bermasalah ke barak militer selama enam bulan hingga satu tahun. Para siswa itu akan dididik dan dibina.
"Bisa enam bulan, bisa setahun," kata Dedi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (29/4/2025).
Meskipun dikirim ke barak militer, para siswa itu tetap melaksanakan proses belajar mengajar secara normal. Pembedanya hanya tempat.
Dedi mengatakan nantinya ada guru yang mengajar di barak militer.
"Tetap belajar, mereka tetap melaksanakan belajar mengajar. Cuma bedanya mereka melaksanakan itu di area kompleks militer atau Polri, nanti ada ruang kelasnya, nanti ada guru yang dari sekolah di mana dia berasal untuk berkunjung," kata Dedi.